eerste

16.5K 780 193
                                    

Keylie pu dibawa ke Rumah Sakit khusus gangster seperti yang dikatakan Anne, semuanya telah siap. Para anggota berbaris dan menunduk hormat disisi koridor saat Keylie melewati mereka.

Berjam-jam berdiri di ruang operasi, Alvin tidak bisa diam. Ia sangat mencemaskan keadaan kekasihnya.

Bahkan Keylan juga sempat pingsan hingga harus dirawat di sana.

2Al, Renata, Angel juga Alex sudah jengah melihat kelakuan Alvin.

"Lo bisa duduk gak?" Kata Renata

"Gue khawatir sama dia!"

Tenang dia udah biasa ketembak, jadi jangan terlalu khawatir" jelas Angel

"Lo tau dari mana?"

Angel menghela napas berat. "Sebenarnya kita tau kalo Keylie itu ketua gangster, awalnya kita juga mau masuk dalam organisasi BB, tapi Keylie melarang, kita tetep maksa tapi lo tau kan kalau Keylie itu keras kepala. Karena gak tega, dia bolehin kita liat-liat markasnya. Tapi gak boleh ikut organisasi, ikut bertarung, atau apapun itu yang berbau kekerasan."

"Lo tau sejak kapan Keylie ikut BB?"

"Kita gak tau karena itu memang bersifat rahasia. Cuma gangster nya yang tau dan berhak menjawab."

Alvin pun memandang seorang pria yang lumayan ganteng dengan pandangan menusuk. Peka dengan arti tatapan tersebut, ia pun menjawab kalo itu bukan hak anggota. Biar nona Anne dan tuan Satria yang menjawabnya, karena mereka tangan kanan gangster BB." Ujarnya

"Kalau gitu dimana Anne dan Sat-"

Ucapan Aleo terpotong karena pintu ruang operasi terbuka kencang. Peluh membasahi tubuh dokter bertubuh atletis itu. "Maaf, keadaan ketua kritis. Sedikit kemungkinan dia akan selamat."

"Kenapa begitu?!" Pekik Renata

"Karena peluru itu menggores sedikit jantung ketua, Nona"

Tangisan Angel dan Renata pecah, Alio membawa Renata ke pelukannya, begitu juga dengan Angel yang dirangkul oleh Alex. Menguatkan.

"Sabar ini udah takdir Tuhan"

"Gak mungkin! Pacar gue orang yang kuat!"

Tiba-tiba suara mesin EKG berbunyi nyaring. Alvin menerobos masuk ke dalam dan menggeleng tak percaya.
Keylie-nya pergi dan tak akan kembali. Garis lurus dari mesin EKG itu yang menjadi buktinya. Dia meninggalkannya. Apakah ciuman tadi adalah bukti perpisahannya? Jika memang iya, itu adalah hadiah perpisahan paling manis untuk hal menyakitkan.

Dokter dan rekannya membantu mengurus jasad Keylie.

Tak lama Anne dan Satria datang "Kuburannya sudah siap"

Aleo menghubungi orang tuanya yang entah kemana.

°°°°°°

Satu minggu setelah kematian Keylie, tak ada yang berubah. Aleo yang berusaha terlihat tegar sedang menghubungi orang tuanya yang selama seminggu ini tidak pulang. Keylan yang masih shock  atas kepergiannya hingga susah makan, dan terus melamun. Jangan lupakan Alio yangm encoba membujuk Keylan agar mau makan.

"Keylan, lo makan ya, seharian ini lo belum makan"

"Gak!" Ketusnya tanpa menatap lawan bicaranya

"Keylan, ayo makan. Apa lo mau Keylie ngerasa sedih kalo tau kembarannya tersiksa kayak gini?" Mendengar nama Keylie disebut, Keylan langsung menengok ke arah Lio yang sedang memegang piring. 'Akhirnya dia mau lirik gue setelah sekian lama merhatiin kamar Keylie' batin Lio.

"Apa kalo gue makan Keylie bakal hidup lagi?"

"Ya enggaklah bego! Yang ada lo nyusul dia nanti!" Kebiasaan gak tau tempat!

Prang

Keylan menatap pecahan piring tersebut dengan senyuman yang menghiasi bibirnya. Dengan cepat Keylan mengambil salah satu bagian pecahan yang memiliki ujung runcing dan melesat menaiki tangga ke arah kamar Keylie.

Lio dan Lio masih terpaku, apa itu adiknya? Kerasukan setan mana dia?
Suara bedebum yang dihasilkan dari pintu yang ditutup keras berhasil menyadarkan 2Al.

"Tadi, Keylan ngambil pecahan piring" ucap Lio pelan.

Tanpa basa-basi, Leo segera menyeusul Keylan ke arah kamar Keylie, diikuti oleh Lio dibelakangnya.

"Lan, Keylan buka pintunya!"

"Gak!"

"KEYLAN BUKA PINTUNYA ATAU GUE DOBRAK!" Suara tinggi Lio itu seperti suara mbak LL, tau gak?

"Suara lo anying!"

"Sori hehe. Kelepasan"

"KEYLAN BUKA PINTUNYA SEKARANG JUGA!"

"GAK LE! GUE MAU NYUSUL KEYLIE!"

Hening sesaat, lalu terdengar suara tawa maniak dari dalam kamar yang ditempati Keylan.

"Keylie, tunggu kembaran lo di surga ya, walaupun gue gak yakin lo bakal masuk surga hehe. Tapi gak papa nanti gue minta ke Tuhan supaya gue juga masuk neraka, sama lo."

Keylan menggores tangannya, dari bagian atas terus turun, turun, turun. Tepat saat Keylan akan memotong urat nadinya, pintu berhasil dibuka(baca: didobrak). Lalu Lio dengan penuh kehati-hatian memukul tengkuk Keylan dengan pemukul baseball.

"Bangsat! Gimana kalo mati"

"Ya tinggal dikuburin, apa susahnya?"

"Gini nih kalo punya kembaran otaknya cuma seperempat" gumam Leo.

"Lo ngomong apa?"

"Gak! Bantuin gue angkat Keylan!"

2Al berhasil mengangkat Keylan ke tempat tidur. Lio yang merasa khawatir, menutup perut kotak-kotak Keylan yang terlihat karena kaosnya tersingkap. Tapi bukan Lio namanya kalo gak jail. Ia pun mengelus perut Keylan perlahan-lahan tanpa tau kalo Leo memperhatikan dari tadi.

Leo bergidik ngeri. "Gue gak tau kalo Lio suka sama pisang gede"

°°°°°

"Wahh lihatlah Keylie, seminggu berlalu mereka masih kehilanganmu." Dia pun tersenyum licik.

"Rencana lo gagal Key."

_____________________________________

Woyooo

Voment!

FollShare!!

See u💨

Retrouvailles Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang