Dua

19.5K 1.8K 75
                                    

Jangan lupa kunjungi judul lain dalam event cinta BP ya😉😉

Kalau ada kesalahan komen-komen aja

Langit tiba di Apartemen pukul sepuluh malam. Ia menolak menginap saat sang Kakak meminta. Ia tak mau repot, Jarak rumah kakaknya dan kantor tempatnya bekerja lumayan jauh.

Obrolan yang di bahas selama Langit di sana juga membuatnya risi, dan ia lega berhasil kabur dari pembahasan pernikahannya dan Windari yang sering kali membuat merinding.

Bukan tak mau menikah. Hanya saja selama ini ia belum menemukan pasangan yang cocok, seorang wanita yang bisa membuat hatinya tergerak untuk mengajak melangkah ke pelaminan segera.

Akan tetapi kini Kak Alma benar-benar memintanya menikah sesegera mungkin. Bukan hanya itu saja Kak Alma juga memintanya menikah dengan Windari, menjadikan gadis itu benar-benar keluarganya. Namun tentu saja ia menolak, tapi Kak Alma keras kepala. Di tambah lagi Leukemia yang diderita Kak Alma membuatnya menyerah. Ia menerima perjodohannya dan Windari dengan terpaksa, berharap gadis itu lah yang menolak. Langit tak yakin lima tahun kemudian ia bisa menyukai Windari. Selama ini ia selalu memandang gadis itu sama seperti Aletta dan Adrian.

Namun harapannya sia-sia. Windari ternyata tak berani berbicara pada Kak Alma. Gadis itu takut menyakiti hati Kakak perempuannya. Itu bagus sebenarnya, tapi untuk kasus mereka ini itu sebuah petaka.  

Mungkin selama Kak Alma menjalani pengobatan di luar negeri ia bisa mengajari Windari untuk berani berbicara jujur pada Kakak perempuannya. Ya semoga saja begitu, ia akan memanfaatkan waktu sebaik mungkin sembari berharap pengobatan Kak Alma berjalan lancar.

Menghela, Langit baru saja hendak membaringkan diri saat mendengar bel Apartemennya berbunyi. Ia mengerutkan kening, menyibak selimut dan turun dari ranjang.

Dengan telanjang kaki ia malangkah keluar kamar, menuruni beberapa anak tangga dan kembali berjalan beberapa langkah. Ia melotot begitu tiba di rung tamu dan menemukan Windari di sana, duduk seorang diri dengan kepala sibuk berputar ke segala ara.

"Kenapa kamu ada di sini?" tanya Langit melangkah dengan gusar. Dia meneliti penampilan Windari, gadis itu hanya menambahkan jaket di tubuhnya, gaun bunga-bunga di bawah lutut itu masih sama saat menyambutnya di rumah Kak Alma. "Dan untuk apa koper-koper sialan ini." Merasa kesal, Langit menendang koper Windari. Koper yang ia yakin baju-baju gadis itu.

Sialan, ini sebenarnya ada apa? Kenapa tiba-tiba Windari bisa di sini. Siapa yang menyuruhnya masuk dan di mana seseorang yang mengantarnya.

Langit mengedarkan pandang mencari keberadaan Kakak perempuannya.

"Jangan menendangnya lagi," kata Windari kesal saat Langit lagi-lagi mencoba menendang kopernya. Brengsek, sudah tuan juga masih kekanakan. "Kalau Om ingin tahu kenapa aku di sini, kenapa tidak tanya saja pada Tante Alma.” Windari mendelik, ia ingin sekali menimpuk Langit dengan kopernya ini. Biar lelaki itu tahu rasa.

"Di mana Kak Alma?" tanya Langit kesal. Ya Tuhan kenapa hidupnya begini sekali. Padahal perjanjian seminggu lagi Windari baru pindah ke sini, ia bisa menyiapkan mental selama seminggu, tapi nyatanya gagal. Langit tak suka akan kenyataan itu.

"Tante Alma di kamar mandi." Windari kembali duduk, ia lelah, sangat malah. Tetapi paksaan Tante Alma yang memintanya pindah sekarang ke Apartemen Langit membuatnya menyerah.

Dengan terpaksa ia menyusun baju, mengumpulkan buku pelajaran dan berangkat ke Apartemen Langit. Apartemen yang baru kali ini ia kunjungi.

Apartemen Langit bagus. Tante Alma bilang ada tiga kamar, satu di lantai atas dan dua di lantai bawah. Tetapi Tante Alma juga berkata jika salah-satu kamar di sini telah dijadikan ruang kerja Langit. Windari tak masalah asal ia memiliki ruang pribadi selama di sini. Toh ia hanya akan beberapa minggu saja di sini dan langsung kembali ke rumah begitu Tante Alma kembali dari liburannya.

Emergency Love (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang