Chapter 6

1.8K 160 29
                                    


Hari demi hari telah Yerin dan Taehyung lewati dengan hubungan rumah tangga mereka yang perlahan terasa sangat hambar.

Taehyung yang setiap harinya pergi bekerja, kadang sengaja tidak pulang ke rumah untuk menghindari Yerin. Rasa bersalahnya sampai saat ini belum juga dapat ia hilangkan.

Terlebih lagi, tak jarang ia mendapati Yerin yang menangis diam-diam di kamar mandi. Semakin membuat hatinya menjadi remuk.

Setiap kata dan juga keputusan yang telah ia buat kini tak dapat lagi ia tarik. Ibunya sudah terlanjur mengatakan pada Tuan Lee dan putrinya tentang pernikahan mereka.

Kini ia hanya bisa diam tanpa mampu menghibur istri yang seharusnya hanya dialah miliknya. Namun kini akan ada kehadiran wanita lain lagi dalam rumah mereka.

Seorang wanita dari masa lalunya, yang dulu sangat ia cintai. Dan mungkin sampai saat ini rasa itu masih tetap ada tanpa ia sadari.

Yerin yang tahu benar akan Taehyung bahkan menyadari hal itu. Walaupun yang ia tahu Taehyung hanya mencintainya, tapi ia juga tidak menutup kemungkinan bahwa hati suaminya itu bukan hanya untuk dirinya.

Sungguh tragis memang, disaat ia mampu untuk memberikan seorang anak pada suaminya ia malah diminta untuk tidak melakukannya.

Yang seharusnya kehidupan pernikahannya bahagia bersama Taehyung berubah menjadi mimpi buruk hanya dalam satu kedipan mata dari Ibu mertuanya.

------------------------

Hari ini Yerin yang perlahan kembali membuka dirinya, pada akhirnya mulai kembali masuk ke kampusnya.

Ia sudah mulai belajar untuk tetap kuat dan tegar. Ia tak ingin membuat Taehyung khawatir dengan keadaannya. Biarkan Taehyung bahagia. Itulah yang ada didalam benaknya.

Walaupun sempat dipanggil ke ruangan Dekan, Yerin tetap diijinkan untuk kembali melakukan aktivitas kuliahnya.

'Tuan Kim, sudah meminta ijin atas ketidakhadiranmu selama dua bulan ini. Kuharap kau menggunakan kesempatan ini lebih baik lagi. Dan jangan lupa berterima kasih pada Tuan Kim atas jasanya padamu..'

Perkataan dari Dekan masih terngiang dalam pikiran Yerin. Pria itu ternyata masih peduli padanya, atau mungkin kasihan?

Terbesit kata 'kasihan' dalam pikirannya, Yerin hanya bisa tersenyum kecut. Apa dirinya terlihat begitu menyedihkan hingga Taehyung rela ke universitas hanya untuk meminta ijin.

Miris memang hidupnya saat ini. Tapi apa gunanya mengasihani diri sendiri? Lebih baik ia kembali fokus untuk belajar dan secepatnya mendapatkan pekerjaan.

Tunggu dulu! Pekerjaan? Astaga! Yerin baru saja ingat bahwa ia telah melanggar ketentuan yang ada ditempat kerjanya. Park Construction.

Dengan sekuter silvernya, Yerin segera melaju menuju ke perusahaan terbesar kedua dari perusahaan suaminya itu. Ia bahkan tidak peduli dengan panggilan dari Anna yang baru saja tiba di kampus.

"Mau kemana sih, dia?"
Gumam Anna sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal

Sesampainya Yerin ditempat kerja, ia segera turun dari sekuternya dan berjalan cepat menuju ruangan tempat ia telah ditugaskan.

Ia dengan buru-buru melangkahkan kakinya menuju pintu berwarna biru muda yang tepat didepannya. Ia berhenti saat tiba dan menghela nafas panjang sebelum tangannya memutar kenop pintu.

Baru saja akan membuka pintu, niat Yerin terhenti pada saat seorang anak perempuan menarik ujung dress putih selututnya.

Perhatiannya seketika teralihkan pada anak perempuan lucu itu. Ia berjongkok untuk menyamai tinggi mereka.

Stay With Me [REVISI!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang