Chapter 9

1.3K 126 13
                                    


Yerin bungkam, air matanya tak bisa ia tahan lagi. Perkataan dari Taehyung benar-benar membuat hatinya sakit. Ia ingin sekali menjelaskan semuanya, tapi lidahnya keluh saat mendengar perkataan kasar dari Taehyung.

"Aku harus kembali bekerja,"
Nada yang tadinya meninggi dan penuh emosi seketika berubah menjadi begitu pelan

Taehyung yang melihat sebentar jam tangannya langsung berbalik menuju mobil, tanpa menatap Yerin sedikit pun. Yerin ingin menahannya, tapi tampaknya Taehyung masih diliputi amarah.

Akan sangat tidak baik bila mereka bertengkar saat ada Jiya. Lebih baik Yerin diam, dan akan menjelaskannya begitu ia pulang nanti.

"Ibu.. Paman itu sangat jahat,"
Yerin merasakan tubuh Jiya bergetar

Gadis itu memeluk Jiya dengan erat dan membawa Jiya menemui Ayahnya.

--------------

Selesai mengikuti rapat, Jimin langsung bertemu Yerin yang menunggu di ruangannya. Setelah menemui sekretarisnya sebentar, Jimin langsung masuk ke dalam ruangannya.

Yerin berdiri dan memberi salam. Jimin duduk dihadapan Yerin. Ia terlihat sangat prihatin saat melihat mata Yerin yang bengkak tanda ia sejak tadi telah menangis.

"Apa suamimu salah paham?"
Yerin yang menunduk perlahan mengangkat wajahnya untuk menatap Jimin

"Anda tahu rupanya,"
Jimin yang tadinya bersender kini duduk dengan tegap

Ia tak percaya dugaannya benar. Bahkan setelah melihat gadis yang ada dihadapannya menahan air mata, entah mengapa ia tiba-tiba merasakan sakit hati yang Yerin rasakan.

Hingga memorinya kembali berputar pada saat Jikyoung menangis dihadapannya untuk terakhir kalinya. Ia ingin memeluk gadis ini, tapi hal yang buruk akan segera terjadi bila hal itu ia lakukan.

"Suamimu itu sejak dulu memang tidak pernah berubah. Aku akan datang dan menjelaskan padanya. Jangan khawatirkan apapun lagi, dan kumohon berhentilah menangis."
Ucap Jimin yang segera memberikan sapu tangannya pada Yerin

Dengan ragu, Yerin menerimanya. Ia menunduk dan melihat sapu tangan berwarna putih dengan sulaman tangan bertuliskan Love Park Jimin

"A-aku tidak bisa menggunakan ini.."
Yerin segera mengembalikan sapu tangan Jimin

"Kenapa?"
Tanya Jimin

"Tampaknya itu adalah hadiah dari Istri anda."
Jawab Yerin sambil menunjuk sulaman yang ada di sapu tangan

"Ah.. benar, ini dari Istriku dan merupakan hadiah terakhirnya."
Ucap Jimin yang langsung menyimpannya dalam saku kemejanya

"Mmm.. karena hari ini semua harus meeting, jadi kau boleh pulang lebih awal. Trima kasih sudah menjaga Jiya tadi."
Yerin mengangguk dan segera memohon diri dari hadapan Jimin

Setelah gadis itu keluar, Jimin kembali menyenderkan tubuhnya di sofa sambil memijit dahinya. Saat dalam ruang rapat, Jimin sempat ditelpon oleh Jiya. Ia meminta Jimin untuk mengantarnya pulang.

Untung saja neneknya bersedia menjemput Jiya. Ia benar-benar merasa bersalah pada putrinya itu. Jika saja tadi tidak ada Pemimpin perusahaan dari keluarga Lee, ia tidak akan buru-buru masuk dan terlihat seperti seorang pengecut karena berusaha lari dari masalah.

-----------------

Di restorannya, Taehyung tengah sibuk menerima tamu VIP dari keluarga Ibunya. Kim Seokjin- salah satu musuh yang paling Taehyung hindari juga sengaja datang bersama kedua orang tuanya.

Walaupun ia dan Taehyung bersaudara, Seokjin tidak pernah menyukai Taehyung setelah pria itu merebut Soora darinya.

Gadis yang paling Seokjin cintai. Karena itu ia bertekad untuk menghancurkan pernikahan Taehyung, baik itu dengan Soora ataupun Yerin. Akan sangat baik baginya bila Yerin lah yang meninggalkan Taehyung.

Stay With Me [REVISI!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang