Chapter 22

866 98 17
                                    

"Aku sudah merasakan betapa sakitnya ditinggalkan orang yang sangat ku cintai.. rasa sakitnya tidak tertahankan bahkan pikiran untuk menyusulnya sempat terbesit dalam pikiranku. Kau masih menggenggam tangannya, jadi jangan coba untuk lepaskan. Berjuanglah.. jangan berhenti hanya karna badai yang tidak seberapa."

Perkataan Jimin saat siang tadi terus saja terngiang dalam pikiran Yerin. Seberapa keras pun ia mencoba untuk melupakan setiap kata, pada akhirnya ia gagal. Entah apa yang harus ia lakukan sekarang.

Tanpa ia sadari semenjak kepulangannya siang tadi, Ayah Yerin menatapnya dari dalam rumah. Ia keluar untuk memastikan apakah putrinya itu baik-baik saja.

"Kenapa sejak tadi tidak masuk?" Tuan Jung menyadarkan Yerin dari lamunannya

"Ah.. aku masih ingin duduk di sini sebentar, Yah.." Sahut Yerin yang menatap anak-anak sedang bermain di bahu jalan

"Bukankah mereka terlihat sangat lucu," Tuan Jung mengangguk sembari mengambil tempat di sampingnya

"Seandainya hal buruk itu tidak terjadi, mungkin Ayah akan mendapatkan cucu yang lucu.." Yerin menghapus air matanya

Tuan Jung menghela nafas panjang. Ia sangat tahu bagaimana perasaan Yerin saat ini. Tangannya terangkat membelai rambut Yerin dengan sayang.

"Jangan memikirkan hal yang tidak perlu. Kini kau harus melanjutkan hidupmu, lakukan keinginanmu dan buatlah dirimu bahagia seperti dulu." Dipeluknya erat-erat tubuh mungil Yerin

"Ayah masih tidak berubah," gumam Yerin dalam pelukannya

Pelukan hangat yang selama ini selalu menjaganya dari dingin dan kejamnya dunia. Tempat perlindungan teraman sama seperti pelukan suaminya- Kim Taehyung. Ah.. memikirkan pria itu membuat dadanya kembali sesak.

"Aku? Tentu saja! Aku selalu menyayangimu, mencintaimu dan bahkan akan selalu menjagamu. Yerin-ah.." Tuan Jung membuat jarak antara keduanya

Menggenggam kedua tangan Yerin, menatap nanar sejenak tangan anaknya yang terlihat lebih kurus sebelum ia menikah. Apakah karena Yerin datang ke rumah ataukah karena memang gadis itu sering melewatkan waktu makannya, yang jelas ia benar-benar merasa sedih saat melihat Yerin yang seperti sekarang.

"Ayah tidak akan pernah berubah seperti apapun keadaanmu.." Yerin mengangguk mengiyakan

"Begitu pula dengan suamimu," Senyuman Yerin yang tadinya terlihat begitu manis seketika menghilang ia mencoba membuang tatapannya dari sang Ayah, menyembunyikan kesedihannya lebih tepatnya.

"Ayah mengatakan ini bukan karena ingin membelanya. Setiap kali bertemu Taehyung Ayah selalu dapat melihat ketulusan dan cinta yang tidak terbatas untukmu, apa sekali saja kau menyadari hal itu?" Tuan Jung menghapus air mata yang berhasil lolos dari pelupuk mata Yerin

"Ayah tahu benar betapa kau tersiksa akan semua hal yang telah terjadi. Tapi apakah kau juga melihat sisi terburuk yang dialami oleh suamimu?" Yerin menunduk tak mampu menatap mata Ayahnya

Tuan Jung menepuk-nepuk punggung Yerin pelan, Yerin memang akan begitu sedih saat ia mendengar penuturannya ini. Tapi ia tetap harus melakukannya agar kedepannya apapun keputusan Yerin tidak akan membuatnya menyesal.

"Taehyung juga merasakan sakit yang sama denganmu, atau bahkan lebih daripadamu saat ia tahu keadaanmu selama ini yang bahkan tidak pernah ia tahu. Rasa sakit, kecewa bahkan amarahmu dimasa lampau kini tengah ia rasakan." Yerin meremas tangan Ayahnya

"Ia tengah berusaha melewati masa sulitnya. Seorang diri persis sepertimu, Ayah ingin bertanya sekarang.. Sayang lihat Ayah," Tuan Jung mengangkat dagu Yerin agar gadis itu menatapnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stay With Me [REVISI!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang