Chapter 7

1K 129 10
                                    

Selesai perdebatannya dengan Hoseok, Yerin kini tengah berada diruangan Jimin bersama dengan Jiya.

Yerin yang duduk tertunduk hanya bisa mengutuk dirinya sendiri saat memutuskan untuk datang lagi kesini.

Sejam dimarahi oleh Hoseok baginya merupakan nereka dunia, lalu bagaimana dengan presdir yang ada dihadapannya ini?

"Ibu.. ini untukmu!"
Wajah Yerin langsung terangkat begitu melihat satu buah apel

Dilihatnya Jiya tersenyum dengan sangat manisnya. Bahkan tanpa sadar wanita Jung itu juga ikut tersenyum, seraya menerima pemberian Jiya.

"Jiya kemari.. dia bukan Ibu."
Jimin menarik Jiya ke pangkuannya

Wajah Jiya langsung cemberut begitu mendengar penuturan dari Jimin. Ia mencubit pipi sang Ayah dengan sekuat tenaganya.

"Sekali Ibu ya tetap Ibu!"
Sentak Jiya yang langsung turun dari pangkaun Ayahnya

"Aku hanya sangat merindukan Ibu.."
Tutur Jiya dengan mengelus pipi Yerin

Yerin yang mendengarnya, langsung merasa ibah dan memeluk Jiya dengan lembut. Dia menyalurkan kehangatannya pada Jiya. Berusaha untuk tetap menenangkan gadis kecil itu.

"Maaf yah.. dia belum pernah seperti ini sebelumnya.. Dia hanya sangat merindukkan Ibunya,"
Jelas Jimin dan langsung dimengerti oleh Yerin

"Tidak apa-apa Pak. Saya bisa nengerti,"
Sahut Yerin sambil tersenyum

Jimin yang melihat senyuman itu, merasa terhipnotis. Yerin dan Istrinya mungkin memiliki wajah yang mirip, tapi senyuman mereka terasa sangat berbeda.

------------

Setelah berhasil membujuk Jiya Yerin akhirnya bisa kembali ke rumahnya. Setibanya disana, ia langsung disambut oleh sang Ibu mertua.

"Kau sudah pulang rupanya. Ini sudah malam tapi kau keluyuran entah darimana. Suamimu menunggu sejak kepergianmu!"
Ny. Kim berceloteh

Yerin yang tak ingin menggubrisnya hanya menunduk lemas. Rasanya tenaganya telah habis di perjalanan pulang tadi.

"Cepat masuk! Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu.."
Yerin mengangguk dan segera mengikuti Ny. Kim masuk kedalam rumah

Dan begitu kagetnya Yerin saat melihat suaminya yang kini memakai kemeja yang dulu pernah ia pakai saat pernikahan mereka. Kembali bayang-bayang akan ditinggalkan oleh pria yang ia cintai muncul dalam pikirannya.

Yerin yang berusaha keras untuk menahan air matanya, berjalan menghampiri Taehyung. Saat melihat kedatangannya, Taehyung terdiam menatap malu pada Yerin.

"Kau sudah pulang?"
Tanya Taehyung dengan canggung

Yerin hanya mengangguk, dan mengulum senyum diwajahnya. Ia kemudian mulai meraih kedua tangan suaminya dengan lembut.

"Kuharap kau akan bahagia.."
Ucap Yerin dengan tulus

Taehyung yang mendengarnya tak bisa berkata apapun. Pria Kim itu hanya bisa memeluk erat tubuh ringkih istrinya itu, sambil meminta maaf dalam hatinya.

"Ayo sayang.. kita harus segera ke rumah Presdir Lee."
Ny. Kim menarik lengan Taehyung

Hingga pelukkannya dan Yerin terlepas. Taehyung mencium puncak kepala Yerin singkat lalu pergi bersama Ibunya. Yerin yang tak bisa berbuat apapun hanya terkulai lemas dilantai yang dingin.

Sungguh menyedihkan sekali hidupnya. Jika lama seperti ini, ia mungkin akan mati karena tak sanggup menahan perih didalam hatinya dan sesak didadanya.

Stay With Me [REVISI!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang