Part 14 - Talk

1.2K 64 12
                                    

Author POV

Prilla mencari handphone nya yang sejak pulang dari Korea tak ia pegang. Saat tadi pergi ke Alun-alun pun, Prilla hanya membawa kamera DSLR dan tidak membawa handphone nya.

Setelah dia mencari kurang lebih 15 menit, handphone nya pun ketemu. Ternyata handphone nya itu terselip-selip didalam kopernya. Untung saja tidak hilang, karena tadi dia sudah agak panik saat tidak menemukan handphone nya di dalam tasnya.

Prilla berdecak kesal saat mengetahui benda pipih itu tidak menyala. Lalu, dia men-charger handphone tersebut dan berlalu keluar dari kamarnya.

Prilla melangkah ke dapur dan membuka kulkas, mata gadis itu seketika berbinar saat menemukan setoples eskrim rasa coklat dan vanilla. Dengan cepat Prilla membawanya dan mencari sendok untuk segera menikmati eskrim tersebut.

Prilla membuka eskrim tersebut dan memakannya sambil berjalan kembali ke kamarnya. Meskipun cuaca malam ini agak dingin, tapi tetap saja Prilla tidak akan membiarkan eskrim ini menganggur begitu saja.

"Lamun¹ makan itu, ya sambil calik atuh²"

[¹ kalau] [² duduk dong]

Prilla yang sedang memasukkan suapan kelimanya pun hampir tersedak karena terkejut saat mendengar suara bundanya. Prilla berbalik dan cengengesan saat melihat bundanya tengah menggeleng-geleng kepala melihat kelakuannya.

Lalu dengan cepat Prilla berlari ke kamarnya dan meninggalkan bundanya. Sang bunda hanya bisa terkekeh melihat putrinya yang masih saja bertingkah seperti anak kecil.

Prilla masuk ke kamar dengan nafas yang tersengal-sengal. Gadis itu seketika tersenyum bodoh karena merasa konyol dengan kelakuannya sendiri. Untuk apa dia berlari seperti tadi? Padahalkan bundanya tidak mungkin mengejarnya.

Lalu dia meletakkan eskrimnya di atas meja belajar kemudian mendudukan diri di kursi belajarnya. Dia mencoba menyalakan handphonenya yang terletak di atas meja belajarnya, karena memang colokan listrik itu terletak didekat meja belajarnya.

Setelah handphonenya menyala, gadis berbulu mata lentik itu melebarkan matanya saat melihat pemberitahuan pada layar ponselnya.

50 missed calls from 'Chagiya'
128 messages from 'Chagiya'
2 missed calls from 'Jungkook'
6 messages from 'Jungkook'
13 messages from 'Pricil'

Dia tak menyangka jika Chanyeol akan menghubunginya sebanyak ini. Jika Pricil dan Jungkook wajar saja, tapi ini Chanyeol, lelaki tinggi itu yang paling banyak menghubunginya. Setahu dia kan, Chanyeol itu sibuk. Lalu kenapa lelaki itu bisa menelponnya sebanyak ini?

Lalu Prilla pun membuka satu persatu pesan dari mereka sambil menikmati eskrimnya. Prilla mendengus kasar saat membaca isi pesan dari Pricil, isinya tak lain adalah gadis itu meminta oleh-oleh padanya. Bahkan gadis itu tidak menanyakan kabarnya sama sekali. Dasar sahabat jadi-jadian!!

Lalu Prilla beralih membuka pesan dari Jungkook, isinya adalah lelaki berwajah imut itu menanyakan kabarnya dan alasan mengapa ia tidak masuk kuliah.

Ah iya, Prilla lupa memberitahu Jungkook jika ia sedang pulang ke Indonesia. Ya, Jungkook memang tahu bahwa Prilla bukanlah orang Korea asli. Lalu, Prilla pun mengetikkan balasannya yang berisi permintaaan maaf dan memberitahu jika dia sedang di Indonesia.

Setelah membalas pesan Jungkook, Prilla beralih untuk membuka pesan Chanyeol. Prilla tersenyum geli ketika membaca pesan dari lelaki yang memiliki telinga besar tersebut. Isi pesannya tak lain adalah menanyakan kabar Prilla, lalu curhatan mengenai kegiatan sehari-hari pemuda tersebut, dan yang terakhir lelaki itu terlihat marah-marah karena Prilla tak kunjung membalas pesan bahkan tidak mengangkat telpon darinya.

You & Islam [Park Chanyeol EXO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang