Part 17 - Hug You

1.6K 84 28
                                    

"Maafkan aku Chanyeol. Tapi kita harus segera mengakhiri hubungan ini"

Harusnya, kata itulah yang keluar dari mulut Prilla. Tapi entah mengapa mulutnya susah untuk mengeluarkan sepatah kata pun. Yang ada hatinya makin sakit karena mengingat dirinya harus memilih antara lanjut berhubungan dengan Chanyeol atau justru cukup sampai disini.

Setelah cukup lama mendekap Prilla dengan kebingungan yang besar, Chanyeol pun melepaskan pelukannya saat Prilla sudah mulai tenang. Tangan besarnya tergerak menghapus air mata Prilla yang membasahi hampir seluruh wajah Prilla dan juga sweater yang ia pakai.

'Sebenarnya, Prilla kenapa?' pikir Chanyeol

Kenapa sikapnya aneh sekali, dan tak dapat ditebak oleh Chanyeol. Tidak biasanya Prilla seperti ini. 'Apa Prilla mempunyai masalah?'

"Gwaenchana? Uljima-yo" ujar Chanyeol

[Tidak apa-apa? Jangan menangis]

Prilla menggeleng, lalu kembali memeluk Chanyeol

"A-aku.. Aku hanya merindukanmu" ucap Prilla akhirnya

Dia tidak bisa mengatakan semua hal yang ada dalam benaknya. Terlalu sulit, bahkan Prilla tidak yakin bisa mengatakannya.

Sedangkan Chanyeol tersenyum mendengar jawaban Prilla, meskipun dia tahu bahwa ada sesuatu yang Prilla sembunyikan darinya. Chanyeol pun mengusap punggung Prilla mencoba menenangkan gadis itu.

Prilla kembali tenggelam dalam pikirannya. Apa lebih baik seperti ini saja? Apa Prilla harus tetap berhubungan dengan Chanyeol sampai hari kelulusannya tiba? Tapi bagaimana jika dia tidak bisa melepasnya.

Ah, atau mungkin menunggu Chanyeol saja yang memutuskannya? Setidaknya, itu akan mengurangi rasa bersalahnya karena Chanyeol lah yang meninggalkannya. Eh tapi, apakah Chanyeol tipe orang yang mudah bosan atau tidak?

Sudahlah, Prilla tidak ingin terlalu memikirkan hal ini. Karena untuk sekarang, dia hanya ingin mencurahkan rasa rindunya pada Chanyeol.

Chanyeol melepaskan pelukannya, lalu mengarahkan wajah Prilla untuk menatapnya. Diusapnya air mata Prilla yang masih saja mengalir.

"Aku baru tahu, ternyata kau secengeng ini" ujar Chanyeol sambil terkekeh

Prilla cemberut dan memukul pelan dada Chanyeol yang membuat lelaki itu semakin tergelak. Prilla melipat tangannya didepan dada--pura-pura merajuk-- dan mengalihkan pandangannya dari Chanyeol.

Melihat Prilla bertingkah seperti itu, malah membuat Chanyeol semakin gemas. Wajah ditekuk dengan mata yang sembab, membuat Prilla seperti seorang anak kecil yang marah karena tidak dibelikan eskrim oleh orang tuanya.

Chanyeol mencoba berhenti tertawa, lalu menjawil dagu Prilla agar Prilla menatap wajahnya.

"Ututuu... Yeoja chingu ku sangat manis kalau sedang marah seperti ini" ucap Chanyeol sambil menggerakan tangannya--yang menjawil dagu Prilla-- kekanan dan kekiri yang membuat kepala Prilla mengikuti gerakannya.

Prilla tak kuasa untuk menahan senyum, sedangkan Chanyeol dengan gemas mengecup pipi kanannya. Prilla terkejut dengan tingkah Chanyeol yang tiba-tiba mengecupnya. Meskipun ini bukan pertama kali Chanyeol mengecupnya, tapi ia masih belum terbiasa dengan tingkah laku Chanyeol yang membuat jantungnya berdetak abnormal.

"Mau sampai kapan berdiri disini?" tanya Prilla--baru sadar bahwa mereka dari tadi berdiri di dapur.

Chanyeol kembali terkekeh sambil mengacak rambut Prilla gemas. Lalu menggenggam tangan Prilla membawanya ke ruang tengah.

You & Islam [Park Chanyeol EXO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang