Chapter #2

71 22 2
                                    

Keesokan harinya ...

Clara sedang bersiap untuk berangkat sekolah, lalu ia mengecek tanggal di handphone nya. Kamis, 12 September 2019

Dengan buru buru, Clara menyiapkan buku pelajarannya sesuai jadwal hari kamis. Setelah selesai, Clara pun sedikit termenung memikirkan David. Biasanya, Clara akan menelpon David sebelum berangkat ke sekolah, atau David sendiri yang akan menelponnya untuk menjemput Clara.

Clara pun sempat berfikir, apakah pagi ini David akan datang menjemputnya seperti biasa? Soalnya dari kemarin, Clara sama sekali tidak bisa menghubungi David. Begitupun sebaliknya. Itu semua terjadi, karena semua kontak yang ada di handphone Clara terhapus, atau lebih tepatnya ada yang menghapus. Tetapi, Clara sempat heran dan bertanya tanya dalam hati, kenapa bukan David yang menghubunginya duluan? Bukankah David masih menyimpan nomor Clara?

Tak lama kemudian, terdengar suara klakson motor dari luar, wajah Clara pun langsung berbinar. Karena ia tau dan sangat mengenal jelas, bahwa itu pasti suara klakson motor David. Dengan langkah cepat, Clara pun segera keluar dari kamarnya menuruni tangga, untuk menemui David yang sudah berada tepat di depan rumahnya. Tanpa pikir panjang lagi, Clara langsung menaiki motor David untuk segera berangkat ke sekolah.

Selama diperjalanan menuju sekolah, tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut David maupun Clara. Karena Clara penasaran, kenapa David tidak menghubunginya seharian, ia pun memberanikan diri untuk menanyakan hal itu pada David.

"Kenapa sih dari kemarin kamu gak nelpon aku?" Tanya Clara pada David.

"Loh, bukannya dari semalem kamu yang reject terus telpon aku?" Kata David.

"Hah! Masa sih? Tapi serius loh, gak ada telpon dari kamu semaleman, di log panggilan juga gaada." Jelas Clara.

Obrolan mereka terhenti, karena sudah sampai di tempat tujuan.

"Oh ya, hari ini aku gak bisa nganter kamu pulang." Kata David.

"Loh, emangnya kenapa?" Tanya Clara.

Belum sempat David menjawab, bel masuk pun berbunyi. Mereka mengambil arah yang saling berlawanan untuk menuju kelasnya masing masing.

Tak lama sesampainya Clara di kelas, Bu Mona pun datang.

"Loh, ko bu Mona yang datang sih? Bukannya sekarang pelajarannya pak Joko ya?" Tanya Clara pada Sherlyn di sebelahnya.

"Yeh ... lo ngaco deh, udah jelas sekarang emang pelajaran bu Mona." Jawab Sherlyn.

"Sekarang hari apasih? Kamis kan?" tanya Clara lagi yang mulai kebingungan.

"Kenapa sih lo? Gak lagi sakit kan? Sekarang tuh, hari rabu!" kata Sherlyn yang ikut kebingungan melihat tingkah laku aneh sahabatnya ini.

"Baik anak-anak kumpulkan tugas yang ibu kasih seminggu lalu!" Kata bu Mona sebelum mengawali pembelajaran.

(Mampus Gue) batin Clara.

Seluruh siswa yang ada dikelas pun segera mengumpulkan tugasnya masing masing. Kecuali Clara. Karena sudah jelas, Clara salah mengambil buku yang sesuai jadwal.

"Clara!" Panggil Bu Mona.

"Iya bu," Jawab Clara memberanikan diri.

"Mana tugas kamu?" Tanya bu Mona.

"Ketinggalan bu," jawab Clara setengah tersenyum.

"Kamu ini ... Bagaimana bisa ketinggalan? Pokonya saya tidak mau tau! Tidak usah mengikuti pelajaran saya hari ini sampai jam pelajaran saya habis. Selain itu, kamu harus membereskan buku buku yang ada di perpustakaan sebagai hukuman. Mengerti ?" Bentak bu Mona.

"I ... iya bu!" Kata Clara terbata bata.

"Ya sudah ... Keluar kamu sekarang!" bentak bu Mona mengusir Clara dari kelas.

Tanpa pikir panjang lagi, Clara pun langsung pergi meninggalkan kelas.

"Aaargh! Ko bisa sial gini sih? Udah jelas tanggal di handphone gue kan kamis ... Oh my God! Apa makhluk sialan itu juga ngerjain gue ya? Dengan mengubah tanggal di handphone?" omel Clara pada dirinya sendiri.

***

Baru beberapa menit membereskan buku di perpustakaan, tiba tiba Clara sedikit merasa kelelahan. Dan akhirnya, ia memutuskan untuk beristirahat sejenak.

"Kerja oii ... Diem mulu," terdengar suara seorang cowok yang sepertinya ditujukan kepada Clara karna memang tidak ada orang lagi selain dia.

Spontan, Clara pun melirik ke asal suara tersebut.

"Lo ... Ngapain disini?" Tanya Clara pada cowok itu.

"Gue?" kata cowok itu balik bertanya.

"Iyalah siapa lagi? Emang ada oranglain lagi selain kita berdua?" Kata Clara mulai emosi.

"Hmm ... Gue ... Disini ... Mau ... Tidur ... Hoaamz," jawabnya santai sambil menguap.

"Ih ... Ngapain juga tidur disini? Bolos masuk kelas ya?" Tanya Clara.

"Nah ... Itu tau, pinter juga lo!" Jawab cowok itu sambil mengambil posisi yang enak untuk segera tidur.

(Ya Tuhan! Kenapa kau pertemukan hambamu ini dengan orang orang yang selalu menguras emosi?) Batin Clara.

Gavino Pratama ... Clara membaca nametag yang terpakai di baju cowok itu.

Clara sama sekali tidak mengenal cowok itu. Tetapi, ia sudah 2 kali bertemu dengannya. Yang pertama, waktu di kantin saat cowok itu menabrak Clara, dan yang kedua ... Ya ... Kali ini di perpustakaan.

Clara pun melirik jam ditangannya, pukul 08.45. Lalu, Clara mengecek jam di handphone juga. Ia curiga kalau jam di handphone nya juga ada yang merubah. Namun, kenyataannya tidak. Jam di handphone Clara normal, sama dengan waktu yang ditunjukan oleh jam ditangannya.

15 menit lagi pelajaran bu Mona selesai. Jadi, Clara harus cepat cepat membereskan hukumannya.

"Oh iya, gue baru inget ... Kemarin gue nemu handphone disini, sayang gak gue bawa. Padahal lumayan kalo dijual!" Sahut cowok yang bernama Gavin tadi dengan tiba tiba.

Sontak, Clara pun terkejut dan langsung melempar salah satu buku yang ia pegang ke wajah Gavin.

BUKK!!! suara hantaman buku mengenai wajah Gavin.

"Oh ... Jadi, lo yang ganti wallpaper di HP gue? Terus hapusin semua kontak di HP gue? Juga, hapusin semua foto, video, musik, dan file file yang ada di HP gue? Dan terakhir, ...." belum selesai Clara menyelesaikan omelannya, tiba tiba tangan Gavin membekap mulut Clara.

"Sssstt ... Jangan berisik!" Bisik Gavin pada Clara lalu melepaskan tangannya yang membekap mulut Clara.

"Ada apasih?" Tanya Clara ikut ikutan berbisik.

"Lo mau tau ada apa?" Kata Gavin balik bertanya.

"Ya ... Apaan sih?" Tanya Clara penasaran.

"Mulut lo tuh, kalo lagi ngomel ngomel, gak ada remnya ... Hahahahaha!" Jawab Gavin dengan tawanya sambil berlari kabur dari hadapan Clara.

Clara pun dengan amarahnya yang memuncak dengan nafas berat yang mulai tidak teratur berusaha mengejar cowok nyebelin itu.

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang