Dengan penasaran, dibukanya kotak misterius itu oleh Clara. Ternyata isinya adalah sebuah memori card dan sim card. Clara pun mengerutkan dahinya kebingungan, kenapa tiba tiba Gavin memberinya kedua benda kecil ini? Apa jangan jangan ... Clara teringat sesuatu.
"Jangan jangan ... Ini ..." Clara menatap tajam mata Gavin, tetapi Gavin hanya tersenyum.
"Lo ... " Kalimat Clara buru buru dipotong oleh Gavin karena ia tau, kalau Clara akan memarahinya.
"Ya ... Itu semua punya lo, gue cuman iseng doang sih waktu handphone lo ketinggalan di perpustakaan, gak ada maksud lain beneran! Dan ternyata, saat gue pake sim card lo ... kuotanya masih banyak, mubazir kan kalo gak dipake. Yaudah deh, gue pake buat maen game aja biar gak mubazir. Eh, pas dipake maen game, ternyata ada nomor yang terus terusan nelpon gue. Dan berhubung gue ini punya sopan santun, jadi gak gue angkat telponnya. Karena ini kan, nomor punya lo." Jelas Gavin panjang lebar.
"Dan satu hal lagi, lo udah janji gak bakal marah marah sama gue kan? Gue harap lo bukan orang yang ingkar akan janji yang lo buat sendiri!" sambung Gavin lagi.
Clara pun menghembuskan nafasnya berat, berusaha menahan emosi.
"Oke, gue maafin lo. Tapi, gue udah gak butuh lagi kedua benda itu ... Lagian, isi memorinya cuman foto gue sama ... Pacar gue dan sisanya foto selfie gue bareng temen temen. Jadi, udah gak penting lagi! Terserah deh mau lo buang, lo jual, atau bakar aja sekalian!" Kata Clara tak bisa menahan emosinya lalu pergi meninggalkan Gavin.
Gavin sedikit terkejut dengan perkataan Clara yang tak sesuai ekspektasinya. Dugaan Gavin, mungkin Clara akan marah lalu setelah itu bahagia karena memori sama sim card nya telah kembali. Jadi, Clara bisa menghubungi orang orang yang mungkin Clara rindukan, atau membuka kembali foto foto yang ada di memori dengan senyuman.
Gavin pun, mengambil kembali kedua benda itu, dan diletakan kedalam kotak lagi dan menyimpannya sendiri. Siapa tau nanti Clara berubah pikiran.
Setelah Clara pergi meninggalkan Gavin sendirian, ia menuju rooftop untuk menenangkan pikirannya. Tetapi, saat Clara melewati lorong menuju tangga terakhir, ia menghentikan langkahnya. Terlihat David dan Sherlyn sedang berbincang, Clara mendengarkan mereka dari balik tembok.
"Aku takut Clara tau!" Terdengar suara Sherlyn.
"Ya, kalau pun dia tau, kita jujur aja. Lagian, perasaan gak bisa dibohongi kan?" Kata David.
"Tapi Clara sahabat aku!" Kata Sherlyn.
"Kalau dia memang sahabat kamu, dia pasti bisa ngertiin kamu." Ujar David.
"Aku suka sama kamu dari dulu Sher, sebelum aku pacaran sama Clara." Jelas David.
"Terus kenapa kamu pacarin Clara?" Tanya Sherlyn.
"Ya, karena aku terpaksa. Aku cuman kasihan sama dia!" Jawab David.
"Pliss Sher, kamu gausah takut! Kamu jujur aja, kalau kamu juga suka sama aku kan?" Tanya David.
"Ya, aku memang suka sama kamu!" Jawab Sherlyn. Lalu David memeluknya dan Sherlyn membalas pelukannya.
Air mata Clara sudah tak terbendung lagi. Ia tidak kuat setelah mengetahui semua kenyataannya. Kalau ternyata, David kekasihnya dan Sherlyn sahabatnya memang ada sesuatu yang selama ini disembunyikan di belakang Clara.
Clara belum menyadari kalau dari tadi Gavin berada dibelakangnya dan ikut menyaksikan adegan antara David dan Sherlyn.
Clara pun sangat terkejut saat berbalik.
"Aaaa..." Clara menjerit terkejut lalu spontan Gavin menutup mulut Clara.
David dan Sherlyn pun tersadar kalau ternyata ada yang sedang memperhatikan mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated
Teen FictionBagaimana bisa? seseorang yang dulunya mati matian berjuang buat dapetin orang yang dia inginkan ... tiba tiba meninggalkannya begitu saja tanpa alasan yang jelas! Clara Naura Altasya ... seorang cewek yang telah terjebak kedalam permainan seorang c...