.
.
.Siang ini cukup terik, kelas Fiera kebetulan baru saja selesai berolahraga. Menyebalkan rasanya ketika mendapat kelas olahraga di siang hari, lagian siapa yang berolahraga diatas jam 10 pagi? Sinar matahari pada waktu itu pasti membuat semua orang merasa malas menginjakkan kaki di tengah lapang yang terik.
Karena sudah terlalu lelah tanpa basa basi Fiera dan teman teman satu circlenya bergegas menuju kantin sebelum bel istirahat berbunyi dan kantin semakin penuh oleh lautan manusia lapar yang energinya sudah terkuras habis karena belajar.
"Bang jon, mau es cekek tiga bungkus ya bang!" Teriak Fiera paling keras yang langsung dibalas oleh bang joni dengan acungan jempol mantap.
"Sumpah ya, kalau minggu depan kelas olahraga jam 11 siang kayak tadi gue mendingan bolos aja deh!" Rutuk Selena ketika mereka baru saja menduduki bangku kantin.
Fiera hanya mengangguk setuju sebagai respon, tubuhnya terlalu lelah hanya untuk mencibir.
Ia memutuskan untuk menelungkupkan kepalanya di atas meja, Fiera tidak tidur. Gadis itu bahkan kini tengah menatap roomchat-nya bersama Sagara, lelaki yang sudah menjadi kekasihnya 9 bulan ini.
"Huh, lo mau kayak gini terus gitu?" Monolog Fiera membuang nafasnya kesal.
Bagaimana ia tidak kesal? Sudah tiga bulan ini hubungannya dengan Sagara mengambang tanpa kejelasan hanya karena Fiera menolak ajakan Sagara untuk bertemu, padahal gadis itu sudah mengetik panjang lebar menjelaskan alasan mengapa menolak ajakan Sagara. Namun balasannya hanya berakhir centang biru, Fiera jelas kesal bukan main. Ingin sekali Fiera kembali mengetik pesan agar Sagara membalas pesannya. Tetapi memang dasarnya manusia itu tinggi gengsi, ego gadis itu juga terlalu tinggi. Fiera marah diabaikan dan Ia menolak keras untuk menghubungi Sagara sampai lelaki itu sendiri menghubunginya lebih dulu.
Fiera kira mengabaikan Sagara adalah jawaban yang tepat, namun dugaannya salah besar. Bukannya memberi kabar, Sagara malah menghilang tanpa kabar.
Tiga hari, satu minggu, satu bulan bahkan sekarang tepat tiga bulan Fiera sengaja mengabaikan Sagara namun lelaki itu tak kunjung lagi menghubunginya. Fiera tidak mengerti apa yang diinginkan Sagara, dibilang putus kedua pihak tidak mengucapkan kata perpisahan sama sekali, dibilang pacaran juga mereka seperti tidak pernah berhubungan. Padahal akun sosial media milik Sagara masih terbilang cukup aktif, tapi mengapa lelaki itu terus mengabaikan Fiera dengan menggantungnya berbulan bulan seperti ini?
Tanpa sadar Fiera menghela nafas cukup keras, Selena yang duduk disebelahnya sontak menoleh. Mengintip sedikit layar ponsel Fiera yang menampilkan profile picture Sagara dengan status bar yang online.
KAMU SEDANG MEMBACA
te amo || haechan lee
Teen Fiction[REVISI] possesive boy, but i love you more. Ibarat gali lobang tutup lobang, Fiera seharusnya tahu bahwa kembali berhubungan dengan Helga hanyalah mengulang kesalahan yang sama. that's where the power of love begins to act. Disclaimer ⚠️ harshword...