003. kesempatan?

897 96 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.
.


Hari ini satu sekolah dikejutkan dengan kedatangan Helga dan Fiera yang datang berbarengan. Tidak sampai satu jam gosip itu sudah menyebar satu sekolah, dan itu membuat Fiera kini hanya bisa menggaruk tengkuknya kikuk didepan teman-temannya yang kini tengah menatapnya nyalang seraya melipat lengan.

Ini semua gara-gara Helga yang memaksa fiera untuk berangkat bersama. Jangan kira fiera tidak menolak, gadis itu bahkan memilih berjalan dibanding harus diantar Helga ke sekolah. Namun sialnya ditengah ia berjalan perutnya mendadak sakit karena keram bulanan, dan itu membuka kesempatan untuk Helga mengangkut Fiera naik keatas motornya.

"Jadi, lo mau jelasin darimana dulu?" Ucap Selena dingin, tatapannya yang judes bukan main membuat bulu kuduk fiera seketika merinding.

"atau jangan-jangan lo beneran udah balikan ya fie?!?!" Heboh Resya membuat satu kelas kini kompak menatap kearahnya dengan rasa penasaran.

"Nggak balikan anjir! Lo gak usah bikin rumor tambah heboh dong sya!" Balas fiera spontan.

Melihat respon kedua temannya yang terus mendesak agar menjelaskan membuat Fiera jengah, ia juga bingung kalau harus menjelaskan semua keanehan Helga hari ini.

"Intinya dia tiba-tiba ada di depan rumah gue, tapi gue udah nolak buat berangkat bareng. Cuma perut gue keram karena datang bulan, kalian ngerti kan?" Jelasnya, namun raut wajah kedua temannya tetap saja tidak berubah. Mereka masih belum puas dengan penjelasan Fiera.

"Gak mungkin tiba-tiba kalau gak ada sebabnya, jujur lo kemaren dianter siapa ke markas sagara?"

Pertanyaan Selena selalu tepat sasaran, dan itu membuat perutnya semakin mulas saja rasanya.

"Perut gue sakit banget sumpah, kita bahas nanti ya?" Ucap Fiera memohon.

Selena menghela nafas "Lo tau kan kalau berurusan lagi sama Helga bakal gimana nantinya?"

Fiera mengangguk paham, ia tahu betul bahwa berurusan dengan Helga memang tidak akan pernah ada ujungnya, kecuali Helga yang memilih pergi dan tidak ingin berurusan dengannya lagi.

Ting!

Helga :
|perut lo masih sakit?
|keluar gih, gue bawain obat
|atau gue masuk aja ke kelas lo? Hahaha

gue gak butuh obat |

Helga
| Ok
| gue masuk kelas lo

ck, gue keluar |

tunggu samping aula|
Read

Fiera menghela nafas, ia harus mengakhiri ini sebelum Helga menariknya kembali.

- te amo -


"Gimana keadaan lo?" Tanya Helga seraya mengulurkan sekantung plastik berisi obat-obatan juga beberapa snack kepada fiera.

"Gue baik-baik aja."

Helga mengangguk paham, tangannya mengeluarkan sebungkus permen karet.

"Gue anter balik nanti." Ucapnya membuat Fiera diam-diam mengepalkan tangannya, menatap Helga geram.

"Kenapa ngeliatin gitu? Mau?" Tawar Helga, tangannya kini terulur memberikan sebungkus permen karet kepada fiera.

"Stop ganggu hidup gue lagi helga."

Helga hanya diam mendengar penuturan Fiera, permen karet yang tengah ia kunyah kini Helga lepehkan begitu saja ke tanah.

"Gue perhatian loh, ganggu darimananya?" Balasnya terkekeh.

"Gak usah sok perhatian, usaha lo gak bakal bikin gue balik lagi sama lo."

Kedua sudut bibir helga terangkat, tanpa fiera beri tahu juga sepertinya semua orang mengetahui jika kini lelaki itu tengah mencoba mendekati fiera kembali.

"Lo pinter baca situasi ya?"

Fiera mendelik malas. "Terserah, setelah ini gue minta kerjasama lo untuk gak pernah ganggu gue lagi. We should go back to being strangers, and mind our own business." Jelas Fiera serius.

"Rasanya gak adil kalau cuma lo yang nganggep strangers, sedangkan hati gue sepenuhnya berusaha buat bikin lo balik. Kasih gue kesempatan sekali lagi, gue bakal gunain kesempatan itu sebaik mungkin."

Mendengar itu rasanya Fiera ingin tertawa. Kesempatan katanya? Apa manusia di depannya ini amnesia?

"Lo tukang selingkuh, bajingan. " Sarkas Fiera yang sedari tadi ia tahan.

"Semenjak kejadian itu apa lo pernah denger gue pacaran lagi? Gue tau itu salah, tapi gue udah berubah. Selama ini gue diem, ngelihat lo sama sagara rasanya bikin hati gue sakit tau gak fie?"

Kali ini Fiera benar-benar muak dengan Helga. Lelaki itu berkata seolah-olah fiera tidak merasa sakit terus terusan diselingkuhi olehnya, meskipun memang benar kenyataannya bahwa Helga tidak pernah berpacaran lagi setelah putus dengannya satu tahun yang lalu. Tapi tidak menutup kemungkinan bahwa hatinya sudah sembuh bukan?

Argh, Helga benar-benar membuat kepalanya pecah rasanya.

"Lo gila helga."

"Iya, karena lo."

Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc

Mauu dong vote dan komennyaa hihihi ♥️‼️

te amo || haechan leeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang