bgm: vagetoz - kehadiranmu
Sore itu, jeda rapat osis. Yoongi sedang berjalan malas dari toilet. Biasa, panggilan alam. Padahal ia sedang malas untuk bangkit dari kursi di ruang rapat. Tapi apa boleh buat, kandung kemih nya sudah tidak sanggup menahan beban yang berat.Jadi kejauhan ia mendengar suara-suara teriakan dari lapangan. Anak basket, biasa menggunakan lapangan upacara yang dapat disulap menjadi lapangan basket outdoor dengan tiang ring yang dapat dipindahkan dengan mudah. Samar-samar ia mendengar suara Jimin yang juga ikut berteriak memberi aba-aba pada teman-teman anggota basket lainnya.
Ah, ia jadi ingat janjinya akan mentraktir Jimin di burjo nanti sepulang sekolah. Nanti ia harus mengabari bunda kalau mau makan diluar bersama Jimin. Kasian kalau bunda harus menyisakan makanan dan menunggunya pulang.
Tapi tunggu dulu, hari ini bukan jadwal ekskul Jimin. Ia baru ingat kalau ekskul Jimin diadakan hari Selasa dan Sabtu.
Jadi, Jimin rela menunggunya selesai rapat? Padahal Jimin bisa pulang sejak pukul 2 kalau ia mau, dan bisa menjemput Yoongi lagi jam setengah 6 setelah selesai rapat.
Tertegun, Yoongi menepi. Duduk di pinggiran koridor di depan lab kimia. Memperhatikan Jimin dari kejauhan dan segala aktivitasnya. Dia disana dengan canda tawanya bersama teman satu gengnya.
Awalnya Yoongi hanya diam melamun, mengabaikan hiruk pikuk sekitarnya. Sebelum sebuah suara menginterupsi lamunannya.
"Sendirian, mas?"
Jantung Yoongi berpacu kencang, hampir-hampir copot dari tempatnya untuk melompat keluar. Karena figur seseorang yang tidak ia sangka akan duduk di sampingnya saat ini dengan senyum tipis.
"I-iya.."
Yoongi hanya bisa mematung menatap eksistensi seseorang di sampingnya itu tanpa tahu harus berkata apa. Karena sejak tadi Yoongi hanya ditatap dengan senyum yang sangat manis sebenarnya, tapi sulit diartikan menurut pemahamannya sendiri.
"Mas, tidak keberatan kan kalau aku ikut duduk disini?"
Yoongi hanya menggeleng pelan karena terlalu gugup dan mengalihkan tatapannya ke sembarang arah. Tiba-tiba ia jadi ingin mencari kaca, ingin tahu bagaimana rupa wajahnya saat ini. Apa akan terlihat seperti udang rebus.
"Taehyung Subagyo, mas." katanya pelan sambil mengulurkan tangan kanannya mengajak berjabat tangan. Sumpah, Yoongi benar-benar tidak menyangka adik kelasnya itu akan langsung menyapanya seperti ini.
Ia harus bagaimana sekarang?
"Y-Yoongi Sopyan.. Afdallah.."
Taehyung tersenyum sambil menjabat tangan sang kakak kelas. "Nama yang bagus, mas."
"Makasih.."
"Mas ngapain disini sendirian? Mas ada rapat osis kan?"
Yoongi tentu terkejut, kenapa Taehyung bisa tahu? Apakah dia diam-diam memperhatikan dirinya tanpa ia sendiri tahu? "Iya ada. Ke toilet barusan."
"Begitu.."
Mereka sama-sama diam. Menghadap ke depan dengan pandangan masing-masing yang menerawang jauh. Yoongi sendiri hanya melihati tangannya yang tadi ia gunakan berjabat tangan dengan Taehyung. Kalaupun setelah ini ia tidak mau mencuci tangan pun ia akan sangat rela. Disisi lain Taehyung sendiri hanya memperhatikan langit cerah yang berwarna biru.
"Mas pasti tidak kenal aku, ya?" Taehyung tiba-tiba bercanda. Mencoba mencairkan suasana karena Yoongi terlihat kurang nyaman.
"Emmㅡ" Kenal Taehyung, kenal sekali.
"Makanya aku ngajak kenalan duluan."
Yoongi hanya cengar cengir sambil berusaha menyembunyikan gugupnya. Ia pun heran, ada angin apa Taehyung mendadak mendekatinya, bahkan mengajaknya kenalan seperti ini.
"Yahh, aku tahu mas udah lama kok. Jungkook banyak cerita soal temen-temen osisnya."
Ah benar, Jungkook. Hampir sedetik yang lalu ia percaya diri sekali kalau Taehyung benar-benar memperhatikannya. Dan untuk satu hal itu, ia hampir lupa kalau Taehyung adalah pacar Jungkook.
"Jungkook banyak cerita, ya?" Yoongi menunduk, merasa malu sendiri memperlihatkan raut sumringahnya tadi.
"Hehe, iya sih. Tapi kalau soal mas, cuma sekali waktu itu kayaknya." Yoongi menoleh, tak sengaja bebarengan dengan Taehyung yang juga ikut menoleh padanya. Dan Yoongi merasakan dadanya berdegup kencang ketika disuguhi senyum kecil Taehyung yang hanya ditujukan untuknya. "Selebihnya, aku yang cari tahu sendiri, hehe.."
Baik Yoongi maupun Taehyung, terlalu sibuk meniti eksistensi satu sama lain hingga melupakan Jimin yang melihat di kejauhan dari tepi lapangan basket dan Jungkook yang bersembunyi di balik tembok koridor memperhatikan mereka berdua dari titik buta keduanya.
tbc.
Hy gurls...
Streaming Black Swan!!!!!!!!!!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Horizon ㅡMy
FanfictionLokal! Au Yoongi suka seseorang, tapi hanya sebatas pengagum dari jauh. Karena dia tahu, seseorang yang dia suka sudah memiliki rumah hatinya dari orang lain. Maka, graffiti tembok gudang sekolah dan kameranya lah yang menjadi saksi.