12. Sesuatu

18.7K 2.1K 733
                                    

RENJUN ngerasa aneh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RENJUN ngerasa aneh.

Perasaannya kayak campur aduk dan gak bisa dijelasin.

Plak!

"Sssh! De-delapan."

Rasa perih dipipi pantatnya bahkan gak ngebantu. Renjun mencoba bernapas disela dadanya yang kerasa sesak. Matanya natap sendu sprei kasur warna hitam yang ada dihadapannya. Kedua tangannya mencengkram kain fabrik itu buat ngelampiasin sesuatu.

Plak!

"Sembilan. Hhh!"

Tangan besar Jeno nampar pipi pantat yang lain, ninggalin rasa perih sekaligus menyengat. Dia lagi tengkurap diatas pangkuan Jeno dengan keadaan tubuh yang telanjang.

"Ini bakal jadi tamparan terakhir kalo lo mau minta maaf dan ngakuin kalo lo bersalah."

Suara dingin Jeno menuhin kamar yang beberapa waktu lalu pernah dia tempati. Renjun mencoba bernapas dengan mulut terbuka. Perasaannya semakin gak karuan, dia ngerasa ada sesuatu yang salah tapi gak tau apa itu.

"Gue gak suka nunggu Renjun."

Renjun berdehem, dadanya semakin kerasa sesak. "Ma-maaf."

"Hm?" Pantatnya dielus pelan.

"Gu-gue salah. Maaf."

Plak!

"AAH!

Tamparan terakhir itu bikin Renjun berjengit, dia mencengkeram sprei semakin erat. Dadanya kerasa sesak dan tanpa di duga air mata jatuh dari kedua matanya.

Badannya ditarik buat duduk diatas kasur, wajah Jeno keliatan bingung waktu nemuin Renjun yang nangis. Tangan besar itu nangkup kedua pipi berisi milik Renjun yang sekarang basah karena air mata. Jeno kelihatan bingung tapi gak mencoba buat bersuara.

Renjun bahkan gak tau kenapa dia nangis.

"Jeno, apa yang salah dari diri gue?" Renjun berbisik, air matanya masih mengalir. "Gue ngerasa sedih dan kalut."

Sekarang Jeno malah terlihat kaget. Cowok itu ngelepasin tangannya dipipi Renjun dengan bola mata yang bergerak acak.

Menjilat bibirnya, Renjun mencoba menetralkan deru napas. "Setelah kejadian dikamar mandi, ini pertama kalinya lo ngelakuin ini sama gue dan—"

Sial! Air matanya semakin ngalir meski dia gak sesenggukan.

"Dan gue ngerasa sedih dan bersalah?" Renjun terlihat gak percaya sama kata terakhirnya. "Jeno, kenapa gue bisa gini? Apa yang lo lakuin sama gue?"

Wajah Jeno terlihat pucat. Mata cowok itu bergerak kesana-kemari dengan napas yang memburu. Sedangkan Renjun, dadanya semakin ngerasa sesak ngelihat Jeno yang kayak gini. Dia gak tau apa yang terjadi sama dia, kenapa dia bisa ngerasain ini semua.

AnimalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang