2.1 Hari Pertama

15 6 0
                                    

Hari ini tepat pertama kalinya kegiatan MPLS dimulai para peserta dan juga panitia sudah berkumpul di lapangan untuk melaksanakan upacara pembukaan sebagai bentuk bahwa kegiatan ini resmi dimulai.

Era kini sudah berada di lapangan sekitar satu jam yang lalu. Dia sedari tadi hanya menatap satu persatu orang yang muncul dari gerbang. Entah itu panitia atau peserta yang baru datang.

Sampai satu pemandangan mulai menyita perhatiannya yaitu mantan pacarnya satu sekolah lagi dengannya. 'Buset kagak ada sekolahan lain apa ya' Ucap Era. Setelahnya dia langsung berdiri untuk berbaris mengikuti instruksi dari panitia.

Era adalah tipe manusia yang paling malas jika disandingkan dengan keadaan keributan. Sedangkan sekarang di depannya sudah ada dua manusia rempong. Alumni Smpnya dulu mungkin, karna dia tak begitu memperhatikan teman-teman yang ada disekitarnya.

Jengah dengan pembicaraan orang di depannya yang sedang membicarakan alat make up kekinian, Era mulai menyikut teman yang ada disebelahnya.

"Woyy berisik amat ini" Ucap Era pelan.

"Udah lah biarin aja. Mending kamu anteng daripada kita dihukum kan gak lucu" Ucap Riska berbisik-bisik.

☘☘☘☘

Instruksi selanjutnya yaitu kegiatan pelatihan baris berbaris yang akan dipandu langsung oleh sang ketos. Mungkin kelompok lain memandang iri pada kelompok Era yang bisa menikmati wajah tampan dan tegas dari sang ketos.

Namun bagi Era itu adalah sebuah musibah karna Ketos ini memiliki sifat yang tegas dan sangat tidak mentoleransi ketidak disiplinan. Seperti sekarang sudah lebih dari dua orang yang mukanya terkena coretan spidol karna melanggar peraturan.

"Kamu maju sekarang" Ucap Afiq menunjuk ke arah Era.

Seketika keringat dingin mulai membanjiri dahi Era. Kecemasan serta ketakutan tertera sekali dari mimik wajah Era.

"Sekarang tunjukin ke teman-teman kamu cara hormat yang benar" Ucap Afiq.

Dengan sangat kehati-hatian Era memperagakan cara hormat yang benar kepada teman-teman nya. Setelah memperagakan cara hormat sekarang Era diminta untuk memperagakan cara lencang kanan.

"Alvira Queen Syera. Nama kamu bagus" Ucap Afiq membaca nametag yang terpasang di leher Era.

"Hehe. Makasih kak" Ucap Era berusaha menghalau rasa canggungnya.

"Panggilannya siapa dek?" Ucap Afiq.

"Emmm Era kak" Ucap Era malu-malu.

"Ohh. Oke Era kamu bisa kembali ke dalam barisan sekarang" Ucap Afiq.

"Makasih kak" Ucap Era.

"Setelah ini jadwal makan dan sholat bagi yang non muslim silakan istirahat" Instruksi Afiq.

Usai makan siang dan sholat seluruh siswa di persiapkan untuk kegiatan selanjutnya yaitu sesi tanya jawab yang akan dilakukan di gedung serba guna di sebelah timur sekolah.

Berbagai permainan dan game sudah di laksanakan kini saatnya beralih ke sesi tanya jawab yang akan di pandu langsung oleh sang Waketos Smk Cendrawasi yaitu Ananta Berlian.

"Oke buat adik-adik kalo ada yang ingin disampaikan atau mungkin saran bisa langsung angkat tangan. Jangan malu-malu kita disini gak bakal gigit kok" Ucap Ana dengan dibumbui lelucon di akhir kalimat.

Satu anak dari barisan lelaki ada yang mengangkat tangannya. Sontak Era langsung melihat siapa orang yang berani mengangkat tangan tersebut.

"Kak saya" Ucap Agam.

"Iyaaa. Perkenalkan nama kamu" Ucap Kak Ana.

"Nama saya Agam Adi Saputra. Saya dari Smp Garuda" Ucap Agam sembari melirik orang yang ada di barisan paling depan.

"Kamu mau tanya apa dek?" Ucap Kak Ana.

"Apa aja peraturan yang ada di sekolah ini dan hukuman apa saja yang akan diberikan jika kita melanggar peraturan tersebut" Ucap Agam dengan pandangan yang masih melirik barisan bagian depan.

"Peraturan di sekolah ini gak banyak. Ya buat cowok-cowoknya celana tidak boleh dipensil, sepatu harus berwarna hitam/putih, rambut gak boleh panjang. Dan buat cewek rok gak boleh belah belakang, tidak diperkenankan memakai alat make up, dan wajib memakai atribut sekolah" Ucap Kak Ana.

"Kalau ingin lebih jelasnya lagi kalian bisa baca beberapa peraturan di baliho depan" Tambahnya.

Dan setelah itu pertanyaaan mulai banyak yang diajukan sampai tak terasa waktu sudah hampir jam lima sore. Artinya kegiatan MPLS sudah akan berakhir sebentar lagi. Dengan sisa-sisa tenaga yang ada para siswa mulai berkumpul dilapangan untuk mengikuti upacara penutupan kegiatan hari ini.

Sampai di rumah Era langsung menjatuhkan tasnya dan berbaring di sofa karna rasanya tulang-tulang penyusun badannya sudah tidak ada lagi.

"Raaaa mandi dulu. Mama udah masakin makanan kesukaan kamu" Ucap bu Finda.

"Nanti maa aku capek" Ucap Era dengan mata tertutup.

"Cepetan gak baik anak gadis mandi malem-malem. Mama hitung sampe tiga kalo gak bangun..--"

"Iyaaaa mamaa!!!" Teriak Era sembari berlari menuju kamarnya.

☘☘☘☘

Selesai mandi kini Era sedang menyisir rambutnya di depan cermin dengan gaya bak seorang model dia memperagakannya.

"Busettt muka gue pantes juga ya kalo jadi model" Ucap Era dengan dirinya sendiri.

"Kak cepetan! Lama amat" Ucap Bagas dari luar kamar.

"Iyaa ini sebentar lagi keluar" Ucap Era langsung membenarkan tatanan rambutnya.

Keluar kamar Era langsung di suguhi bau makaan yang menyengat indra penciumannya. Wangi masakan mamanya menurutnya memang lebih nikmat dari restoran manapun.

Tanpa aba-aba Era langsung mengambil piring dan mengambil nasi yang masih mengepul uap panas. Tak lupa dia menambahkan saus tomat di dalamnya until menambah rasa nikmat sayur kentang yang akan dia santap.

Belum saru suap masuk kedalam mulutnya kegiatannya harus terhenti ketika tamparan hinggap di tangannya.

"Doa dulu baru makaan" Ucap bu Finda.

"Hehe. Lupa" Ucap Era dengan cengirannya.

Kegiatan makan malam telah usai kini saatnya dia masuk kekamar untuk mempersiapkan kegiatan lanjutan MPLS besok.

Setelah memeriksa barang apa saja yang dia butuhkan besok sudah ada salam tas nya kini gantian dia mengistirahatkan badannya yang letih setelah seharian tak ada kata istirahat sama sekali.

After EffectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang