Halaman 2 √ Kesalahpahaman

2.7K 189 16
                                    

NORMAL P.O.V

*
*
*

'Jangan menangis, saint ... Kenapa menangis tengah malam begini? Apa aku ada berbuat salah kepadamu?' perth bertanya dengan panik sambil memeluknya.

'Lepaskan aku bodoh ... Aku sedang menonton dan jangan ganggu aku dulu' omel saint mendorong badan perth menjauh dari dirinya.

Perth melongo. Dirinya terbangun di tengah malam hanya karena khawatir mendengar saint menangis sendirian di atas ranjang tanpa memperhatikan layar tv yang sedang menyala. Dirinya juga melupakan kalau akhir-akhir ini entah mengapa saint sangat tergila-gila dengan film dari negeri ginseng itu. Saint bisa berjam-jam kalau sudah menonton sehabis memberikan susu kepada baby pin. Perth mengacak rambutnya frustasi.

'Dasar lelaki kurang ajar, brengsek! Mau enaknya aja ... Giliran sudah hamil ditinggalkan dan gak dinikahi!. Lelaki brengsek, aku sumpahi 'itu' nya putus' maki saint menangis makin kencang sambil menyeka hidungnya yang meler.

'Kamu menyumpahi aku, saint?' perth seketika memandang dengan tatapan tidak percaya kepada saint. Lagi-lagi saint tidak menolehkan wajahnya sama sekali.

'Aku menyumpahi lelaki didalam drama itu bukan dirimu, perth. Pergi lanjut tidur sana, jangan ganggu aku' saint menunjuk tepat ke depan layar tv dan masih setia menangisi film bodoh itu.

'Apa enaknya sih nonton film korea? Tidak ada bagus-bagusnya dan itu semua tidak benar terjadi dalam kehidupan kita' protes perth kembali tidur.

'Diamlah, perth!' saint mengeraskan sedikit suaranya dan akhirnya perth memilih kembali memejamkan matanya.

Kembali tidur. Merenungkan kembali perkataan saint barusan. Bahwa dirinya dan saint memang belum terikat oleh status apapun dan selama ini juga saint tidak pernah mempermasalahkan hal itu dengannya. Perth merasa sangat beruntung bisa mendapatkan dan memiliki saint disisinya.

Saint selalu telaten dan cekatan dalam mengurus segala kebutuhan rumah tangga, dirinya dan juga baby pin. Tidak ada hal sekecil apapun yang luput dari pengawasannya. Saint juga tidak pernah menghambur-hamburkan uang buat sesuatu yang tidak berguna sekalipun kami hidup berkecukupan.

Dengan semua pikiran yang berkecamuk ternyata tanpa sadar telah membawa perth ke dalam dunia mimpi.

Meninggalkan saint sendirian yang masih mengumpat kesal sama film yang ditontonnya daritadi.

Keesokan paginya,

'Aku pulang telat yah hari ini, saint' perth mengecup kening saint saat di depan pintu rumah bersama baby pin.

'Jangan terlalu malam, aku akan menunggumu dibawah' kata saint.

'Tidak usah ditunggu, saint'

'Ya sudah, hati-hati dijalan' saint melambaikan tangan saat mobil perth telah beranjak pergi dari pekarangan rumahnya.

Saint kembali disibukkan dengan pekerjaan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga mulai dari memasak, mencuci, bahkan pergi berbelanja bahan makanan bersama baby pin ke supermarket.

Malam harinya, saint langsung masuk kamar dan beranjak tidur bersama baby pin tanpa menunggu perth pulang lagi.

Sampai beberapa minggu hal ini terus berlanjut dan membuat saint aneh dengan sikap perth belakangan ini.

Perth lebih banyak diam. Mereka ketemu hanya di pagi hari saat sarapan setelah itu perth benar-benar pulang larut malam.

'Sesibuk apa kerjaan di kantor, perth? Sampai setiap hari pulang malam?' tanya saint saat sarapan bersama di meja makan pagi hari ini.

'Aku lagi mengurus project besar, saint'

Semenit kemudian hp perth berbunyi menandakan ada panggilan masuk ke dan membuat perth bergegas berjalan keluar dan mengendarai mobilnya.

Saint terduduk kesal dan menghela nafas. Ini bahkan sudah ketiga kalinya perth meninggalkannya sendirian sarapan dan tanpa ciuman lagi sebelum berangkat kerja ke kantor.

Saint mencoba memahami perth, mungkin perth memang sedang banyak pekerjaan dikantornya.

Akhirnya, saint mengajak baby pin siang ini untuk jalan - jalan ke taman hiburan.

Sesampainya di taman hiburan, saint mengajak baby pin berkeliling menggunakan baby trolley dan siang itu mereka habiskan dengan sangat bahagia walau tanpa perth, baby pin terlihat menikmati banyaknya ornamen-ornamen indah dan banyaknya orang lalu lalang di taman hiburan ini.

Karena sudah berjalan setengah hari, saint berjalan ke seberang jalan bermaksud mencari restoran untuk mencari makan.

Tapi, langkah kakinya terhenti. Matanya memicing tajam melihat apa yang ada di sudut seberang restoran. Sosok yang sangat dia kenali. Deggg!

Perth sedang disana bersama pond dan seorang wanita yang tidak dikenalnya.

Perth sedang tertawa sangat bahagia saat berbincang-bincang dengan wanita itu.

Hati saint memanas. Matanya hangat.

Mungkin kalau tidak ingat baby pin, saint sangat ingin jalan kesana dan menanyakan apakah ini yang menyebabkan perth terlambat pulang setiap harinya dengan alasan sedang lembur dikantor. Saint memutar balik arah jalannya dan masuk ke dalam sebuah taksi dan pulang kerumah.

Didalam taksi, airmata saint mengalir tanpa henti, tanpa suara membuat sang supir melihatnya dengan tatapan mengiba.

Baby pin tertidur dalam gendongan saint selama perjalanan. Setelah sampai dirumah, saint menidurkan baby pin didalam kamar. Saint menelepon perth.

'Jam berapa pulang, perth?'

'Sepertinya tengah malam lagi, saint. Aku tutup dulu ya soalnya mau meeting lagi'

Telepon saint diputuskan sepihak.

Saint meremas dadanya nyeri. Sesakit inikah rasanya melihat orang yang kamu cintai bercanda ria dengan orang lain.

Saint beranjak ke dapur dan menyiapkan makan malam untuknya dan baby pin, tanpa perth lagi menemani mereka makan malam seperti dulu.

Saint menyibukkan dirinya di dapur dan di kamar mengurus baby pin agar tidak kepikiran dengan apa yang dilihatnya tadi sore di restoran seberang taman hiburan.

Malamnya, saint tidak benar-benar tidur saat perth memasuki kamar tidur. Saint tahu saat perth merangkak perlahan naik ke atas ranjang dengan tidak menimbulkan suara sedikitpun. Perth berbaring di sebelah saint yang membelakanginya sambil mengucapkan,

'Maaf, saint'

Airmata saint bergulir dengan cepat tanpa suara dan merasakan pertanda buruk didalam hatinya saat perth mengucapkan maaf kepadanya barusan.

'Semoga saja apa yang kupikirkan tidak menjadi kenyataan, perth' bathin saint.

Malam itu menjadi malam yang terpanjang bagi saint karena harus berpura-pura tertidur dan menangis dalam diam saat perth telah terlelap disampingnya tanpa beban.

*
*
*

To be Continued

12 August 2019
15.23 Wib

My Ice Man Season 2 { E°N°D }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang