Normal P.O.V
*
*
*'Perth-hhh---hhh---hhh' saint memanggil nama perth sambil menggoyang2kan lengannya dengan kuat.
'Hahhh-hhh---hahhh---pinnn' perth terbangun dengan nafas tersengal2 saat merasa ada yang membangunkannya.
'Cukup, perth. Cukup sudah, perth. Jangan begini lagi, tolong' saint memaksa memeluk perth yang tampak menghindarinya.
'Aku ini ayah paling jahat dan buruk, saint. Aku telah gagal. Aku gagal menjadi suami dan ayah yang baik. Aku gagalll' teriak perth frustasi menjambak rambutnya.
Saint kembali hanya bisa mengelus dadanya sakit memandang pemandangan yang sama setelah hampir 1 tahun lamanya kepergian anaknya, pin.
Saint seolah ditampar oleh kenyataan yang begitu pahit bertubi2.
Saint memutuskan untuk tidak bercerai dengan perth saat pertama kalinya dia melihat perth berteriak kesetanan setelah mereka pulang dari pemakaman anaknya.Saint kembali berpikir dengan akal sehatnya bahwa ini adalah kesalahan mereka berdua sehingga menyebabkan anaknya meninggal.
Saint memutuskan untuk selalu bersama perth di masa-masa sulit mereka saat ini.
'Perthhh' suara parau saint.
Perth melangkah keluar dari kamar tidur mereka dan saint sudah bisa memastikan kemana arah perginya perth.
Saint hanya bisa mengikutinya dengan langkah yang sangat lemah. Karena saint juga sangat lelah setiap hari merawat perth dengan kondisinya yang masih dalam masa traumatik.
Perth duduk meringkuk di luar balkon sambil merokok. Kepulan asap lebat berdesakan keluar dari mulut perth seakan menandakan si empunya bibir sedang memaksa rokoknya cepat habis agar bisa mengambil rokok yang baru lagi.
Saint berdiri diluar pintu balkom dan kembali hanya bisa menitikkan airmatanya.
Flashback,
'Maaf sekali lagi, saint. Perth benar2 diambang batas jati dirinya saat ini. Jika kita salah mengambil langkah maka bisa dipastikan kepribadian perth akan hancur terpecah belah.
Saat ini perth sedang di masa traumatik paling berat dalam kehidupannya. Alam bawah sadarnya menentang akal sehatnya kembali ke kehidupan normal. Rasa sakit dan bersalah akan kehilangan anaknya membentengi dirinya terlalu dalam. Kamu harus lebih kuat dari dirinya jika ingin perth sembuh, saint' suara dokter gxxod mengakhiri pembicaraan mereka di ruangan rumah sakit ini.Bagai disambar petir, saint merasa ingin mati saat itu juga.
Bagaimana tidak?
Dia baru saja kehilangan anaknya dan sekarang harus jadi penopang mentalnya perth?
Bagaimana dia bisa melewati hari-hari beratnya sendirian?
Sekelebat pikiran itu terus melayang dan menghantui pikiran saint.
Sepulang dari rumah sakit, saint terkejut setengah mati mendapati perth sedang berusaha bunuh diri menggunakan cutter di dalam kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Man Season 2 { E°N°D }
RomanceBuat semua readers tersayang, cerita My Ice Man Season 2 akan dipublish disini yaaa 🙏🙏🙏 Nantikan terus kelanjutan kehidupan mereka setelah berumah tangga dan ketika dihadapkan dengan kenyataan pahit yang menerpa mereka. Apakah mereka bisa melewat...