Halaman 5 √ Akhir dari Kebahagiaan

2.6K 190 36
                                    

NORMAL P.O.V

*
*
*

'Sebaiknya aku memasak makanan kesukaan perth malam ini karena akhir-akhir ini jarang makan makanan rumah'

Saint mendumel sendirian di dalam dapur dan memotong-motong daging ayam yang akan dimasaknya sebagai makan malam.

'Mommy ... Pin lapar, mau makan' pin menarik-narik celemek yang dikenakan saint dan membulatkan matanya lucu.

Pin telah genap berusia 4 tahun saat ini. Pin telah tumbuh menjadi anak laki-laki yang sangat tampan dan mandiri di usianya tapi selalu manja jika sudah berdekatan dengan saint, seperti sekarang!

'Duduk di meja dulu ya sayang, mommy siapin makanan kamu' saint bergegas menyiapkan makanan buat anaknya.

Pin anak yang sangat aktif untuk seusianya. Jadi kalau sampai anaknya yang minta makan maka sudah pasti anak itu sudah benar-benar kelaparan.

Saint meletakkan seporsi nasi ditambah toping sayuran hijau brokoli dan ayam tumis kecap kesukaan pin bersama segelas susu hangat disampingnya.

'Selamat makan, sayang. Mommy lanjut masak dulu ya sayang' saint mengecup kepala anaknya sebelum beranjak melanjutkan kegiatannya yang tertunda.

Pin makan dalam diam dan nikmat. Pin bukan termasuk anak yang rewel dan banyak maunya. Pin menyelesaikan makannya dan kembali bermain di ruang tamu sendirian tanpa menganggu saint.

'Ayo kita mandi dulu jagoan mommy' saint menggendong anaknya dan menuju kamar mandi setelah siap memasak makanan.

Pin bergerak menyamankan kepalanya di antara ceruk leher saint. Mencium aroma wangi mommy nya yang sangat dia sukai.

Mencium dan mendekatkan hidungnya ke leher jenjang milik saint membuat si empunya bergidik geli dan tertawa.

'Mommy geli sayang' ucap saint menatap lekat manik hitam milik anaknya.

'Pin cayang mommy' ucap pin sambil mencium bibir mommy nya sekilas.

'Wahhh sudah pandai mencuri-curi ciuman ya pin' saint menggelitik perut pin dengan satu tangannya.

'Geliii mommy' pin menggeliatkan badannya karena kegelian.

Saint menurunkan pin kemudian membuka semua baju ananknya.

Saint memandikan pin dengan telaten dan menidurkan anaknya di kamarnya.

'Sudah jam berapa ini? Kenapa belum ada kabar sama sekali?' saint terbangun di tengah tidurnya dan melihat jam di atas nakasnya sudah menunjukkan jam 22.30 wib kemudian tersadar dia sendiri belum makan malam karena ikut ketiduran waktu menidurkan pin tadi.

Saint bergerak perlahan dan turun ke bawah melihat kesana kemari dan belum menemukan perth sama sekali.

Saint menelepon perth untuk memastikan.

'Kamu belum pulang juga, perth?'

'Belum, saint. Sepetinya akan telat lagi. Kamu tidur duluan saja ya. Aku lagi mengurus project besar' ucap perth kemudian langsung menutup teleponnya.

Saint menghela nafasnya kasar.

Seperti ini lagi. Sudah beberapa bulan perth seperti ini. Tidak pernah mempunyai waktu bahkan hanya sekedar makan malam bersama saint dan pin, anaknya.

Saint membuka tudung makanan yang ada di atas meja dan memakan masakannya sendiri yang tadinya mau dimakan bersama perth.

Hanya dentingan sendok dan garpu yang menemani kesepian saint saat ini. Saint makan sambil menangis tanpa disadari.

My Ice Man Season 2 { E°N°D }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang