3. "UNDANGAN"

120 3 0
                                    

Baru saja mendudukkan tubuhnya di kursi kebanggaannya itu, mata Maudy menatap pada sebuah undangan yang ada di atas mejanya. Undangan kecil, simple dan berwarna putih dengan kombinasi warna gold giltter .

"Undangan." Gumamnya.

Dengan pelan Maudy mengambilnya dan membuka undangan itu. Dan kalimat pembuka yang menjawab segalanya Undangan Reuni Akbar SMA 1 Angkatan 2007/2008 tanpa membaca lebih lanjut Maudy kembali memasukkan undangan itu. Seperti tahun sebelum-belumnya Ia hanya akan mendesain baju untuk para sahabatanya dan Ia tidak akan ikut hadir. Dan tunggu saja beberapa detik lagi smartphonenya akan berdendang ria pagi ini.

Ting.ting.ting.

Kembang Manis:

Elmira Natashia:

Dan setiap tahunnya undangan ini selalu saja muncul.

Chica Wilonia:

Dan menghancurkan planning ku.

Tata Amitania:

Dan merusak mood pagiku.

Ezeazea Wijaya:

Semoga semuanya akan baik-baik saja.

Elmira Natashia:

Yang punya gandengan mah beda.

Chica Wilonia:

Sewa partner buat acara tuh. Ya kali pergi sendiri.

Tata Amitania:

Waah boleh juga tu idenya.

Elmi gue mau sewa teman lo yang dokter dong.

Kan biasa dokter muda itu selalu ganteng, segeeer gitu.

Ezeazea Wijaya:

Dikira minuman seger.

Elmira Natashia:

Mau kamu sewa pun mereka gak mau sama kamu.

Lagian mereka sudah punya pacar atau istri malah.

Ezeazea Wijaya:

Maudy datang kan.?

Elmira Natashia:

Mustahil melee.

Tata Amitania:

Yah gue gak mau yang beristri, gila aja.

Maudy ikut aja, masa lo kebagian buat baju doang gak pernah ikut.

Atau perlu gue sewain juga partner buat lo.?

Maudy Galietha:

Gak minat Gue.

Gue kerja dulu ya.

Ada beberapa alasan Maudy tidak ingin mengikuti Reuni yang diadakan tiap tahun itu, jika bertemu sosok itu bisa membuat Maudy biasa-biasa saja tanpa getaran rasanya Maudy akan senang namun jika yang dilihatnya sosok itu telah bahagia bersama salah satu temannya dan memiliki anak rasanya sangat menyakitkan meskipun itu sudah terjadi beberapa tahun yang lalu. Saat Maudy merelakan mereka sang pengkhianat cinta bersama-sama. Maudy memejamkan matanya dan menyandarkan tubuhnya, menghela nafas sejenak dan membuka matanya kembali berusaha focus untuk bekerja.

***

Seperti biasa Maudy akan pulang jam lima sore dan begitu pula para karyawannya. Sambil mengendarai mobil Marceder Benz Silvernya Maudy memasuki komplek rumahnya dan ketika sampai di rumah dilihatnya sang Ibu bersama Bi Inah sedang membereskan tanaman. Bi Inah bekerja dari pagi hingga sore saja dan yang dikerjakannya hanya memasak, bersih-bersih rumah, mencuci dan menggosok baju lalu tugas tambahannya menemani sang Ibu ketika Maudy tidak ada di rumah. Sedangkan sang Ayah yang masih sehat bugar lebih banyak bermain di pos satpam atau pergi ke basecamp para pecinta MOGE, mencari teman mengobrol.

GAMOPHOBIA [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang