5.R E V A N R A |REVISI|

32.5K 1.5K 5
                                    

HAPPY READING
Baca cerita baru Lulu kuy.
Ladifta : Untuk Bayu
Vote dulu boleh? Terimakasih.
Double up ~♥~
.
.
.

Dentuman musik keras terus memenuhi ruangan dengan lampu berwarna-warni yang terus berkedip.

Iringan musik DJ yang dimainkan di sana membuat semua pengunjung di dalam ruangan itu berjoget ria.

Banyak alasan mengapa orang-orang itu datang ke mari. Yang pertama karena kenakalan, yang kedua karena peralihan dari rasa sakit, dan yang ketiga peralihan dari rasa penat.

Reno menepuk pundak Revan membuat Revan mengalihkan tatapannya dari seseorang yang sedari tadi ia amati.

"Ngeliat apa sih lo?" tanya Reno lalu mengikuti sorot mata yang dituju Revan tadi.

"Zinah mata lo anjing!" teriak Reno saat sadar yang ditatap Revan adalah segerombolan perempuan dengan baju minim yang tengah berjoget di lantai dansa.

Revan menatap Reno kesal, cowok itu dengan cepat menampar pundak Reno keras membuat sang empu terbatuk karena cairan ber-alkohol yang ia minum masuk ke dalam saluran pernapasannya.

"Uhuk! Gila lo anjing!" pekik Reno menatap Revan galak.

"Lo bodoh! Kita duduk di sini juga udah buat dosa! Lo minum alkohol itu juga udah dosa, bangsat!" dengus Revan.

Reno berdehem pelan guna mengurangi salah nya. "Ehem. Iya besok gue tobat!"

"Umur nggak ada yang tau, Ren!" saut Rafi tertawa keras.

"Nyumpahin gue mati lo?!" Reno menatap Rafi galak.

Revan menatap kedua sahabatnya dengan tatapan datar. Cowok itu perlahan bangkit dari duduk tanpa disadari kedua sahabatnya yang tengah bergelut di atas sofa panjang di sana.

Revan melangkahkan kaki menuju objek yang sedari tadi ia amati. Memastikan apakah pandangannya benar atau salah.

-/-

Bruk!

"Awss."

Revan menunduk menatap seorang perempuan yang meringis karena menubruk dadanya keras.

"Sakit ih!"

Revan menatap perempuan itu dengan terkejut, berarti tatapan tidak salah.

"Eh lo!" Perempuan itu menatap Revan terkejut dengan matanya yang membulat.

"Jodoh," gumam Revan.

Perempuan itu, Maura, tertawa kencang saat mendengar ucapan Revan. Perempuan yang berada di dalam pengaruh alkohol itu menatap wajah Revan lamat lalu mendaratkan kedua telapak tangannya pada kedua pipi Revan.

"Lo tampan. Tapi sayang—“

"Sayang kenapa?"

Maura tersenyum lebar lalu tertawa kesenangan. "Aku nggak papa kok, sayang!" pekik Maura lalu memeluk tubuh Revan erat.

Revan, tentu saja cowok itu terkejut dengan tindakan tiba-tiba Maura. Dengan perlahan, cowok itu mulai melingkarkan kedua tangannya pada punggung Maura, membalas pelukan Maura.

"Kenakalan, peralihan rasa penat, atau peralihan rasa sakit?"

Maura mendongak menatap wajah Revan. Perempuan itu mengedipkan kelopak matanya dengan lucu. "Hem?"

"Yang mana alasan yang lo pake? Alasan lo datang ke club ini," lanjut Revan.

Raut Maura seketika berubah sendu. Perempuan itu mencibikkan bibir bawahnya ke depan lalu kembali menenggelamkan kepalanya di dada Revan. "Huaaa! Karena sakit hiks! Gue masih sakit hati."

"Nangis aja. Curahin semua rasa sakit lo di sini sama gue," bisik Revan dengan tangan yang terus mengelus punggung Maura.

"Maura!"

Teriakan seseorang itu membuat Revan menolehkan sedikit kepala nya.

"K-Kak Revan?!" Echa menatap Revan dengan wajah terkejut, ditambah kini sahabatnya berada di dalam pelukan kakak kelasnya itu. Ia langsung menggoyangkan lengan Maura guna menyadarkan sahabatnya itu.

"Maura?!" ucap Kila panik. "Tidur? Maura tidur atau pingsan?"

Revan tak menjawab pertanyaan itu. Cowok itu melepaskan pelukannya namun tetap menyangga tubuh Maura agar tidak terjatuh.

"Eh tidur," gumam Kila saat melihat Maura yang sudah memejamkan mata.

"Gue yang gendong. Tunjukin di mana mobil kalian," ucap Revan membuat Echa dan Kila saling pandang lalu mengangguk kaku.

Revan pun dengan sigap menyelipkan sebelah tangannya di lutut dan sebelah lagi di punggung atas Maura.

Echa dan Kila berjalan lebih dulu dari Revan, guna menuntun cowok itu di mana letak keberadaan mobilnya.

"Siapa yang nyetir?" tanya Revan setelah berhasil memasukkan tubuh Maura di kursi belakang.

"Gue, Kak." Echa angkat suara membuat Revan langsung memicingkan mata ke arah perempuan itu.

"Lo mabuk?"

Echa sontak menggeleng. "En-enggak Kak."

"Ya udah, hati-hati," kata Revan cepat lalu melangkahkan kaki dengan berlari ke dalam club itu kembali.

-/-

"Buruan balik!" ucap Revan datar menatap kedua sahabatnya yang sudah ditemani dua perempuan yang masih muda seperti mereka.

“Cepat amat. Baru juga jam segini," kata Rafi menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan kirinya.

"Tau lo. Kesambet apa lo tadi?" sahut Reno.
Revan semakin menatap kedua sahabat nya tanpa ekspresi.

"Terserah! Lo berdua pulang naik taksi, gue mau pulang sekarang!"

Reno dan Rafi langsung bangkit dari duduknya. "Van! Tunggu!"

"Eh, kenapa kita ditinggalin?!" rengek salah satu perempuan di sana.

"Besok lagi ya, cantik! Ingat, kalau jodoh nggak akan ke mana!" teriak Reno sesekali melirik ke belakang.

"Huhh!" dengus kedua perempuan itu kesal.

-/-

"Tumben pulang cepat," kata Reno setelah berhasil mendaratkan bokongnya di sebelah kursi kemudi yang diduduki Revan.

"Mau nyusul Maura," gumam Revan yang terdengar jelas di telinga kedua cowok lain di sana.

"Maura? Adik kelas yang musuhan sama lo?" tanya Rafi. Revan berdehem malas lalu melajukan mobil nya.

"Udah turun ke hati ‘kan lo— AAAA! ANJING! BABI! ULAR! MONYET! KOMODO!" teriak Reno heboh saat Revan melajukan kecepatan mobilnya drastis dengan tiba-tiba.

"Pelan-pelan, bangsat! Gue masih muda, belum kawin! Jangan ajak gue mati! Gue nggak mau!"

"Lo, gue sama Rafi bakal mati suatu hari nanti. Apa salah nya kalau nanti itu hari ini? Kenapa lo takut?" tanya Revan tanpa mengalihkan tatapannya dari jalanan.

"Revan bodoh!" teriak Reno.

"Cupu lo! Balapan motor berani. Gue bawa mobil kenceng takut!" sentak Revan sesekali melirik ke arah Reno.

"Beda anjir! Kalau sama lo, entah kenapa rasanya malaikat maut itu tambah dekat!"

"Sialan!" umpat Revan.

"Gue nyimak, gue lagi jomblo," gumam Rafi menutup kedua matanya sembari bersadar pada sandaran kursi.

.
.
.
TBC

Seperti biasa share cerita ini biar semakin ramai ya gaes.
Dan sekilas info, Lulu baru publish cerita baru. ( Ladifta : Untuk Bayu ) Baca yuk, masukin juga ke perpustakaan kalian ya kalau kalian suka ceritanya. Vote, komen dan share juga please, biar rame😣
Makasih gaes♡

With love
Lulu

(22/01/20)

Revisi : (10/06/20)
Again : (24/10/21)

REVANRA [REPOST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang