7. R E V A N R A |REVISI|

26.7K 1.2K 12
                                    

HAPPY READING
HAPPY SATNIGHT PARA JOMBLOKERS🤘
VOTE SEBELUM BACA BOLEH?
ANW, SEDIH BANGET, CERITA SEBELAH SEPI PEMBACA. RAMEIN DONG KALIAN YANG BAIK😣
.
.
.

Maura bisa mendengar jelas bisikan yang tengah menggibah dirinya dikarenakan turun dari mobil Revan.

Perempuan itu mendengus sedikit kasar karena menjadi bahan gibah pagi hari di sekolah. Jika bukan karena mobilnya yang mogok serta tawaran tumpangan dari Revan, mungkin Maura tidak akan berangkat dengan Revan hari ini.

"Hari ini sama Revan, besok sama Vino. Murahan banget!"

Maura mengentikan langkahnya lalu  menoleh ke asal suara. Ia bisa melihat dengan jelas tatapan sinis yang diberikan Angel.

"Maksud lo apa?" tanya Maura saat sudah tiba di depan Angel.

"Ups! Kedengeran." Angel menutup mulutnya dengan tangan lalu tertawa mengejek pada Maura.

"Maksud lo apa?" ulang Maura pada pertanyaannya membuat Angel memberhentikan tawa dan langsung menatap Maura sinis.

"Maksud gue, lo itu murahan! Nggak punya malu ya lo. Berangkat ke sekolah sama calon pacar orang lain!"

Maura tertawa sinis menatap wajah marah Angel. "Kalau nggak pernah dianggep mending tutup aja tuh mulut. Ngaku-ngaku calon pacar sama pacar gue. Nggak tau malu banget lo!"

"Pacar? Lo mimpi pacaran sama Revan?"

"Gue nggak mimpi! Gue emang pacaran sama Revan!" Maura melipat kedua tangannya di depan dada sambil tertawa penuh kemenangan saat melihat wajah merah Angel.

"LO?!" Angel melayangkan satu tamparan pada wajah mulus Maura membuat kepala perempuan itu tertoleh ke samping.

Maura memegang pipinya yang terasa panas. Matanya menatap senyum sinis Angel dengan senyum miring lalu ...

PLAK!

Maura menampar Angel kuat membuat perempuan itu tersungkur ke tanah.

"Berani-beraninya lo?!" Angel dengan cepat berdiri dan mendorong bahu Maura kasar membuat pergelangan kaki Maura terputar karena menahan bobot tubuhnya.

Keributan yang mereka munculkan ternyata mampu membuat para siswa dan siswi mengerumuni mereka yang tengah bertengkar di lapangan.

"Nggak usah sentuh-sentuh gue!" Maura balik mendorong tubuh Angel kasar.

PRIT!

"Kalian lagi?!" Pak Jun membulatkan mata saat menatap dua siswa perempuan yang bertengkar.

Sambil menghela napas kasar, Pak Jun berjalan mendekat ke arah Maura dan Angel yang tak jadi melanjutkan perkelahian itu.

"Ikut Bapak ke ruang BK. Se.ka.rang!"

-/-

D

engan kaki tertatih, Maura ke luar dari ruangan BK setelah mendapat siraman rohani dari Pak Genta plus dengan amplop putih berisi surat panggilan orang tua.

Baru saja Maura hendak membelokkan diri ke arah koridor lain, tangannya tiba-tiba saja ditahan membuat Maura harus menghentikan langkah dan berbalik.

"Ke UKS ayok."

"Ngapain?" tanya Maura heran.

Revan menghela napas kasar. Cowok itu menarik tangan Maura sedikit kasar hingga Maura harus mengikuti langkah kaki Revan yang lebar.

REVANRA [REPOST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang