kisah klasik dari gadis manis, yang menginjakan semester akhir di masanya, tentunya, masa SMK adalah masa dimana sarang kebucinan yang merajalela, berpakaian seakan gaya keren pada masanya, tetapi tidak denganku dan ke dua sahabatku kita menduduki kelas tiga jurusan IPA. sebut saja aku risma, mempunyai dua sahabat yang menurutku seribu teman akan kalah dengan dua sahabatku ini, diantaranya wega, dan Tia.
aku senang dengan kedua sahabatku, tentunya berbeda karakter dari masing masing diri, wega si badan kurus dan tinggi di sertai hidung yang lancip, berkerudung, rajin ibadah, dan rendah hati, tetapi ketika bercanda selalu gagal. sedangkan Tia sahabatku yang satu ini berbadan kecil namun pendek, dia periang, hobi ngelawak, namun suka menghasut temen lain untuk makan di jam belajar, sedangkan aku, si badan tinggi, hitam manis, hanya saja suka menangis saat hati teriris. hehe
kami hanya bertiga namun bukan geng melainkan sahabat, mereka adalah anugrah yang paling aku sayangi, memberi waktu istimewa, menemani sepanjang masa SMK, aku selalu bersyukur karna dengan adanya mereka keluh ku menjadi bahagia.
Bel berbunyi menunjukan bahwa waktunya istirahat, seperti biasa kita kumpul di satu kantin yang dimana di sana banyak lelaki bermain, entah mendengar kata lelaki menurutku biasa, hanya saja tidak dengan dia
ya !! si cowok so ganteng pencinta bola yang sombong, namannya rehan.
aku dan kedua sahabatku akan memesan makanan ke ibu kantin
" kalian mau makan apa ? " ujarku," samain saja sama kamu " jawab Tia,
" dan kamu ga ? " Ujar Tia bertanya,
" iya samain aja, lagian aku lagi males makan banyak" balas wega,
"ah kamu kebiasaan deh nanti sakit ga, makan banyak ya, ehhh... tapi nanti kalo ga abis aku abisin. hehehe " jawab Tia.
( aku dan wega hanya senyum liat si centil satu ini kalo soal makanan pasti Nyamber )
"yaudah aku pesenin dulu yah, kita pesen baso aja tapi ga pake mie " ujarku sambil pergi menuju ibu kantin,
(beberapa menit kemudian menunggu pesanan yang sudah di pesan ternyata sudah jadi ).ketika berbalik badan dengan kedua tangan membawa tiga mangkuk baso yang di alasi tampan si cowo sombong rehan, dengan sengaja melewat tepat di depan mukaku , hampir jantungku copot hanya takut baso yang panas tumpah ke baju ku , untung saja aku mundur .iihhh,,, rese memang , aku sangat gak suka sama rehan hanya karna dia tidak sopan pada siapapun termasuk guru di sekolahannya sendiri . tapi apadaya aku hanya ber istighfar dalam hati liat kelakuannya , sedangkan dia hanya menoleh tanpa meminta maaf . ketika sampai di meja kantin disana mood makanku ilang , aku jadi tidak berselera makan .
" nih makanannya , eh Tia ini dua mangkuk buatmu saja , aku tidak berselera " ( nada kesal ) .
"wah yang benar saja ris, kamu memang sahabat aku yang pengertian deh hehehe " ujar Tia senang ,
( kedua temanku melahap makanan sedangkan aku menjadi kesal karna ulah rehan tadi )
"kamu kenapa ris, ko cemberut " tanya wega
" hmmm,, gapapa ko ga cuman sedikit kesal dengan ulah rehan, yang hampir menabraku tadi . bukannya apa apa cuman dia kalo di biarkan malah tambah semberonoh dengan teman sekolahnya , apalagi dia suka tidak sopan dengan guru guru " ujarku dengan sedikit kesal ,
" iya memang rehan seperti tidak di ajarkan sopan santun saja , tapi kamu sabar ya ris , maklumi saja mudah mudahan suatu saat nanti dia berubah " jawab wega
( sedangkan Tia hanya pokus pada kedua mangkuk yang di lahapnya )
" wega , seseorang tidak akan bisa berubah jika tidak ada yang merubahnya termasuk dirinya sendiri . " tegasku,
( wega hanya mengangguk ketika aku berbicara ) .
Jam bel pun berbunyi waktunya masuk kelas untuk melanjutkan pembelajaran terakhir hari ini , aku dan kedua sahabatku beranjak membayar makanan yang di pesan tadi , setelah selesai kita bergegas untuk pergi ke kelas , satu jam berlalu , guru pelajaran mengakhiri pelajaran hari ini .
Dan waktunya kelasku yang pulang lebih awal , waktu menunjukan jam 12 : 00 WIB
ketika aku bergegas pulang dengan sahabatku, tepat di depan mesjid adzan pun berkumandang, mengingatkan waktunya sholat Dzuhur , aku mengingatkan kepada wega dan Tia untuk melaksanakan sholat Dzuhur sebentar , dan kita pun berhenti di sebuah masjid yang cukup besar untuk melaksanakan sholat , ketika kaki melangkah kedua temanku berjalan di depan sedang aku di belakang mereka, mereka hanya fokus kedepan pintu mesjid , namun tidak denganku , aku menghentikan langkahku ketika ada yang janggal dari lirikan mataku , seketika hatiku tersentuh, dengan apa yang di lihat dari mataku . pemuda sombong yang tidak punya sopan santun , rehan . ternyata dia mempunyai hati kecil yang takut dengan agama . masyaalllah ,,, aku terkejut saat melihat dia memakai peci dan melangkahkan kaki dari pinggir tempat wudhu . itu seperti bukan dia, itu sosok raga yang mempunyai dua sifat, betapa aku malu dengan diriku sendiri ketika aku menilai buruk rehan, disana aku kagum karena masih ada iman baik di hati nya ." _dirinya yang memberontak
belum tentu hatinya yang teriak
dan ribuan sesal untuk sebuah diri
ketika menilai orang dengan dengki_"
#rasamala

KAMU SEDANG MEMBACA
" Penelpon Misterius Menta'arufkanku "
Novela JuvenilRisma wanita yang masih penasaran dengan rehan seseorang yang sangat sombong dan lelaki misterius yang ada di handphonenya siapakah sebenarnya rehan ? Dan siapakah lelaki yang ada di telpon itu ? Apa tujuan lelaki itu ? Mengapa begitu tertutup sekal...