Alhamdulillah, tepatnya rehan telah menjadi suamiku, dan aku menjadi istrinya, ternyata Tuhan memang benar benar telah mengabulkan doaku selama ini, aku masih tak menyangka, rehan secepat ini untuk mempersuntingku, aku bersyukur menjadi istri rehan, apapun yang terjadi, rehan tetap suamiku sekarang,
" Alhamdulillah,,, ibu bidan ku sudah di persunting, hmmm,,, rehan, awas jaga yah, Risma, pokonya jangan di sakitin, kamu harus tau kewajiban sebagai seorang suami, kaya suamiku hehe" ujar wega
"Hehe, bisa aja kamu ga, insyaallah, aku akan memuliakan istriku ini seperti Rasulullah memuliakan istrinya" ujar rehan
Aku hanya tersenyum melihat dia menatap wajahku,
"Selamat ya ris, Han, semoga langgeng sampai maut memisahkan kalian, kita pamit pulang dulu, soalnya mamah wega mau pulang ke Jakarta, dia harus siap siap " ujar suami wega
"Salam yah sama mamahmu ga, makasih sudah mendoakan kita" ujarku
"Iya sayangku,,,, hmmm awas malam pertama rawan loh" bisik wega
"Apa sih kamu ga" malu ku
"Haha, yaudah aku pamit ya, assalamualaikum" ujar wega
"Waallaikumsslam, hati hati sayang" ujarku pada wega
Merekapun meninggalkan gedung pernikahanku,
Tak terasa, hari ini di jalankan dengan sangat lancar, tanpa tuhan kabulkan mungkin aku tidak akan menikah dengan rehan, waktu semakin singkat, tak terasa acara pun di akhiri, dan pulang ke rumahku karna sudah magrib, aku bersama keluargaku dan keluarga rehan menyelesaikan acara pernikahanku hari ini, dan pulang ke rumah dengan mengendarai mobil, sepakat malam ini rehan tidur di kamarku, sedangkan keluarganya memutuskan untuk pulang, tetapi besok aku akan ke rumah rehan,Di dalam mobil
"Sayang,, kamu lelah ? "
"Ngga ko, sedikit capek saja"
"Hmm,,,"
"Kenapa ? "
"Jadi malam ini ?"
" Kenapa ? "
"Aahh,,tidak"
( Sedangkan aku cengangas cengenges melihat maksudnya apa )
" Kenapa senyum senyum ? "
Dengan mendekatkan mukaku ke pada rehan yang sedang menyetir
"Tidak apa apa suamiku"
"Ishh,,, jantungku gak bisa diam"
"Haha dasar kamu ini"
Tak terasa mobil pun sudah sampai di depan rumahku,
Semua keluargaku sibuk untuk membersihkan diri dan mungkin kelelahan,
Akupun memasuki kamar dengan rehan,
Tiba di depan kamar, tiba tiba rehan menggendongku
"Ishh,, apaan kamu tuh yang, malu lah sama keluarga"
" Sut diem"
"Ya Allah, rehaaan"
"Cepet mandi sana, sholat magrib dulu,""Iya siap istriku bawel" ( dengan mengecup keningku )
"Handuk nya mana yang""Ini bapak rehan yang tampan"
"Nah gitu dong"
Rehanpun ke kamar mandi untuk membersihkan badannya, sedangkan aku, duduk di tempat riasku, untuk mencopot gaun yang berat ini,
"Ternyata pegel juga, "
Tanpa di sadari, aku menjadi salah tingkah dengan cermin, karna ulah rehan yang manja itu, masyaalllah suamiku, hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
" Penelpon Misterius Menta'arufkanku "
Ficção AdolescenteRisma wanita yang masih penasaran dengan rehan seseorang yang sangat sombong dan lelaki misterius yang ada di handphonenya siapakah sebenarnya rehan ? Dan siapakah lelaki yang ada di telpon itu ? Apa tujuan lelaki itu ? Mengapa begitu tertutup sekal...