(8) Gangbang

53K 532 121
                                    

Warning!!! 21+ be a wise readers
Pencet vote dulu yaaaa :)

Angel POV

Harry menciumku seperti ini di depan teman-temannya. Idiot. Ini memalukan. Ingin rasanya aku menenggelamkan diriku ke dalam palung Mariana untuk merendam rasa maluku.

Harry terus menciumku. Aku merasakan firasat yang tidak enak. Apa yang akan terjadi?

Lambat laun pikiranku mulai kacau karena champagne sialan itu. Tangan Harry mulai meraba-raba tubuhku. Sial. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Setan telah merasuki jiwaku dan mengendalikan nafsuku hingga aku membalas ciumannya.

Aku mendesah lega ketika Harry melepaskan ciumannya. Tapi semua orang menatapku. Sial. Aku mengambil botol champagne. Mungkin dengan menjadi mabuk membuat beberapa urat maluku terputus. Aku menenggak champagne hingga habis setengah botol. Tidak terdengar suara larangan untuk minum lagi, tapi sekarang hanya terdengar suara sorakan semua orang. Aku rasa mereka semua sudah mabuk.

Truth or Dare gone wrong.

Giliran Louis. Ia memilih dare. Dan sial, Liam menantangnya untuk memberikanku kissmark.

Louis mendekatiku, ia mengendus leherku. Aku menggigit bibir bawahku supaya tidak mengeluarkan desahan-desahan yang mematikan.

Aku melirik Harry, aku takut ia marah padaku. Tapi ia menunjukkan ekspresi santai saat melihat Louis mencium dan menjilati leherku

"Sayang, apa kau bisa melayani lima pria sekaligus dalam semalam?"

Kata-kata Harry saat ia memperkenalkan teman-temannya padaku kembali terngiang-ngiang di telingaku.

Desahan keluar dari mulutku ketika Louis berhasil membuat tanda di leherku. Aku tidak menghiraukannya lagi, nafsu dalam diriku sudah mengendalikan seluruh akal sehatku.

Ketika giliranku lagi (?), aku memilih untuk mendapat tantangan. Entah apa yang merasukiku. Zayn menyuruhku untuk membuka dress-ku.

Aku menurutinya, aku berusaha membuka resleting dress-ku ini dengan susah payah. Gaun yang menyebalkan.

Akhirnya Harry membantu menurunkan resleting dress ini. Aku meloloskan dress-ku dari atas kepala. Karena aku tidak mengenakan bra, aku hanya menyisakan celana dalam sebagai kain terakhir yang menutupi ketelanjanganku.

Tangan Harry masih berada di punggungku, ia membelai punggungku membuatku semakin terangsang.

Aku menatap Harry yang sudah bergairah terlihat dari tatapannya. Dengan sengaja, aku membuka lebar pahaku sehingga celana dalamku terekspos dengan jelas. Aku terus saja memaki champagne sialan itu dalam hati yang harus bertanggung sepenuhnya dengan tingkahku.

Aku mengalungkan tangan pada leher Harry dan menekan bibirku pada bibirnya setelah melihat ekspresi semua orang yang tengah terangsang olehku. Semua ini membuatku gila, aku tidak tahan lagi.

Harry melumat bibirku dan aku membalasnya. Setelah beberapa lama berciuman, Harry menggendongku dan membawaku melalui tangga.

Aku merasakan mereka semua mengikuti Harry.

Tidak mau menatap mereka membuatku hanya memeluk lehernya dan menenggelamkan kepalaku di dadanya, sesekali Harry mengecup puncak kepalaku.

Harry membuka pintu sebuah kamar dengan kakinya. Dan melempar tubuhku ke kasur. Ia tersenyum nakal padaku sebelum akhirnya menghilang dari hadapanku dan aku pun memejamkan mataku.

Menyadari seseorang menindihku, membuatku membuka mata. Aku melihat Louis, wajahnya sangat dekat denganku. Ia mengelus pipiku, aku bisa merasakan kabut di dalam matanya.

BADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang