7. Memalukan

166 25 0
                                    

"Le, temenin gue ke perpus dulu yok?"

"Kebiasaan deh, males gue"

"Plis Le, mau ya? Bentar kok cuma balikin buku doang" pinta Keysha kembali.

"Ogah, nyokap gue udah nungguin di depan nih".

"Ayolah, bentar kok" bujuk Keysha.

"NGGA"

"Le, please"

"Ogah, dah lah gue balik dulu"

"Ya udah sono pergi loe"

Keysha mendengus kesal, sahabatnya ini benar-benar tidak bisa diandalkan. Ia pun memutuskan untuk pergi sendirian.

Sesampainya di perpustakaan Keysha lantas mengembalikan buku yang sempat di pinjamnya kemarin, tanpa ingin berlama-lama ia pun segera beranjak meninggalkan perpustakaan itu.

Namun langkahnya harus terhenti saat berpapasan dengan sosok manusia bersorot mata tajam.

Ya, sosok laki-laki itu bernama Farrel Edzard Abinaya.

Manusia menyebalkan yang pernah membuatnya begitu kesal, dan menjelma sebagai murid baru disekolahnya kini.

Keysha meneguk salivanya lalu membuang muka kesembarang arah, merasa takut dengan sorot mata itu.

Entah angin apa yang membawa Keysha kembali masuk ke dalam perpustakaan, entah kenapa juga ia harus mengikuti Farrel diam-diam dari arah belakang.

Sampai langkahnya terhenti saat melihat sosok manusia itu tengah tertunduk membaca sebuah buku tebal dengan kakinya yang disilangkan.

Rupa wajah yang tampan juga tubuh yang terlihat begitu atletis membuat Keysha tertegun sebentar, mengaguminya.

Ia terhenyak saat melihat sepasang sorot mata tajam itu tengah memandangnya.

Lagi-lagi Keysha meneguk salivanya, merasa takut. Ia merasa sudah bersembunyi ditempat yang paling tepat, bagaimana mungkin laki-laki itu menyadari keberadaannya?

"Ini memalukan, benar-benar memalukan" Keysha membatin, memaki dirinya sendiri.

"Ngapain loe disana?" tanya Farrel membuat Keysha salah tingkah, bingung harus menjawab bagaimana.

"Gue tadi ngikutin loe"

"Gue lagi liatin loe"

Tidak tidak, itu tidak benar.

"Oh ya tuhan, gue harus jawab apa" Keysha kembali membatin.

"Gu—gue lagi nyari... buku, iya gue lagi nyari buku. Kan ini perpustakaan, mana mungkin gue nyari sayuran disini" alibinya kemudian berpura-pura mencari buku yang padahal jelas-jelas ia tidak berniat untuk mencari buku apapun disana.

"Loe ngga bisa bohongin gue" ucap Farrel santai.

Sial, dia tahu kalau Keysha sedang berbohong.

"Loe pikir gue lagi ngapain disini?" tanya Keysha gugup.

"Liatin gue" jawab Farrel membuatnya salah tingkah.

"Gu—gue bilang lagi nyari buku, ngapain liatin loe" alibinya kembali lalu memutar bola matanya malas, ia merasa sangat bodoh.

Sedang disisi lain Farrel menghembuskan nafasnya, masa bodo dengan gadis itu.

Untuk melancarkan kebohongannya, Keysha berpura-pura mencari beberapa buku. Kalau tidak begitu, manusia itu pasti menertawakan dirinya.

"Arghhhhh, ngapain juga tadi gue harus ngikutin dia sih. Dasar Keysha bego!" umpatnya kesal lalu memilah-milah beberapa buku untuk ia jadikan sebagai alasan.

Mata Keysha tak sengaja melihat sebuah buku bersampul hitam di rak paling atas yang begitu menarik perhatiannya.

Karena dirasa ia tidak bisa menjangkau buku itu, lantas Keysha pun meraih sebuah bangku dekat rak yang menjulang tinggi disana.

"Ih, kenapa belum nyampe juga sih" kesalnya.

Berkali-kali ia berusaha meraih buku itu namun tidak berhasil, ia pun melompat kecil agar bisa meraihnya. Entah karena pijakan kakinya yang salah tubuhnya kemudian limbung dan kehilangan keseimbangan lalu jatuh.

Brukkk

Tubuh atletis dengan wangi nya yang terasa khas mendekap tubuh mungil milik Keysha.

Dua sorot mata bertemu, tidak ada jarak membuat jantung keduanya berdegup kencang.

"E—ehem" Keysha mengerjapkan matanya dan berdeham tak jelas maksudnya apa, ia merasa tidak nyaman dengan posisi tubuhnya sekarang.

Ia pun lantas berdiri lalu merapikan anak-anak rambutnya, salah tingkah.

Sedang Farrel juga ikut berdiri lalu meninggalkan Keysha begitu saja.

Padahal kan Keysha mau berterima kasih, kenapa dia meninggalkannya begitu saja?

"Dasar sentimental!" gerutunya lalu beranjak meninggalkan perpustakaan.

Mulai dari sekarang, mau tak mau ia harus menerima takdir bahwa dirinya akan lebih sering bertemu dengan manusia menyebalkan itu. Dan hal itu membuat Keysha sedikit frustasi, entah apa yang akan terjadi pada dirinya jika harus terus-menerus dihadapkan dengan Farrel si manusia menyebalkan.

•••

Sebagai bentuk apresiasi untuk penulis maka diharapkan untuk memberikan votementnya.
Kalau ada kritik atau saran silahkan comment aja ya?

Thank you,

see you next part guys💛

I Believe You [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang