10. Why?

127 22 0
                                    

Sungguh, jika Keysha adalah seorang monster ia tidak akan segan-segan mencabik mulut Alea untuk berhenti mengoceh tak jelas.

"Alea bisa ngga sih loe ga ngoceh mulu, sakit kuping gu—" ucapan Keysha terhenti, langkahnya tersendat saat memasuki kelas karena berpapasan dengan Farrel si menyebalkan.

Sebentar, kenapa wajahnya terlihat gusar?

"Kenapa dia?" tanya Keysha dalam hati.

"Bodo, ngga penting juga buat gue" ucapnya kemudian melangkah memasuki kelas disusul oleh Alea sahabatnya.

"Barusan loe ngomong apaan Key?" tanya Alea.

"Gue ngga ngomong apa-apa" jawab Keysha singkat, kemudian berjalan menuju loker miliknya untuk meraih benda pipih berwarna hitam di dalamnya.

"Tadi Farrel kenapa ya, kok keliatan buru-buru banget sih" ucap Alea sambil menggaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal sambil bersandar diantara loker-loker yang tersusun rapih di dalam kelas.

"Woi, temennya ngajak ngomong bukannya di dengerin malah sibuk maen hp loe"

"Loe ngomong ke gue?" tanya Keysha polos sanggup membuat Alea berdecak pinggang.

"Key!!! ya gue ngomong sama loe lah" rengek Alea kemudian mengerucutkan bibirnya merasa kesal.

"Jijik anjir bibir loe" ucap Keysha sembari menutup loker miliknya dan berjalan ke arah bangku lalu mendudukan dirinya disana.

Begitupun dengan Alea yang ikut duduk di sampingnya "Ngomong-ngomong soal Farrel, gue—"

"Apaan lagi Alea, gue pusing denger loe ngomongin mulu tu orang" sergah Keysha.

"Ihhh, loe harus denger dulu"

"Apaan? Cepet ngomong"

"Loe tau ngga siapa yang bawa loe ke UKS pas loe pingsan tadi?"

Keysha merasa penasaran ia pun menoleh penuh ke arah sahabatnya lalu menggelengkan kepalanya, tidak tahu.

"Farrel key Farrel"  ucap Alea antusias sedang Keysha menautkan kedua alisnya.

"Pas dia gendong loe, gilaaaaaa!!! dia keren banget"

"Tapi gue heran sama dia"

Keysha semakin tertarik dengan topik pembahasan Alea lalu memajukan sedikit tubuhnya.

"Padahal yang bikin loe pingsan si Mario karena dia ga bener maen basketnya terus bolanya nimpuk loe deh jadinya"

"Dan Key, loe harus tau ini" lanjut Alea membuat Keysha semakin penasaran "Apaan?"

"Gue liat pas loe pingsan muka Farrel kayak yang khawatir gitu. Terus dia lari ke arah loe dan bawa loe ke UKS" jelas Alea panjang lebar.

"Loe serius?" tanya Keysha tak percaya, Alea pun mengangguk.

Entah angin darimana yang membawa Keysha berdiri dan pergi meninggalkan kelas dengan terburu-buru, Alea pun sontak menyusulnya dan berusaha mengejar langkah sahabatnya itu.

"Key, loe mau kemana?" teriak Alea dari kejauhan, masih bisa di dengar oleh si empunya nama.

"Cari Farrel"

Apa Alea tidak salah dengar? Untuk apa Keysha mencari Farrel?

"Loe mau cari kemana?" teriak Alea mampu membuat Keysha menghentikan langkahnya "Benar juga, mau cari kemana?"

Detik kemudian Keysha membalikan tubuhnya dan melihat Alea tengah berlari ke arahnya.

"Nga—pa—in loe ca—ri Farrel?" tanya Alea dengan nafasnya yang tidak teratur.

"Gue—"

"Emmm, gue mau bilang makasih" lanjut Keysha.

"Loe mau cari kemana? Loe gila? Tadi kan dia pergi, bawa tas lagi" ucap Alea masih ngos-ngosan.

Tidak ada jawaban dari Keysha, ia hanya terdiam. Sibuk dengan otaknya yang berpikir "Kalo apa yang Alea bilang ke gue itu bener, kenapa harus Farrel yang bawa gue ke UKS? dan kenapa dia peduli sama gue?"

Keysha menggeleng-gelengkan kepalanya berusaha untuk tidak terlalu memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang ada di benaknya kini.

Ia menghembuskan nafasnya kasar lalu melangkah meninggalkan Alea begitu saja.

"Key loe mau kemana lagi sih?" tanya Alea kesal.

"Ganti baju" jawab Keysha singkat, kemudian Alea pun ikut menyusul "Gue ikut"

•••

Sebagai bentuk apresiasi untuk penulis maka diharapkan untuk memberikan votementnya.
Kalau ada kritik atau saran silahkan comment aja ya?

Thank you,

see you next part guys💛

I Believe You [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang