Grace berasal dari thailand dan dia terlihat sangat cantik saat tersenyum. Seluruh wajahnya seolah bergerak dan berbinar bahagia.
"Saya baru saja akan menanyakan itu, Grace!" Kata mr.cary." saya tidak sabar ingin tahu ide apa yang kau punya untuk pameran nanti, jess." Dia tersenyum. "Ingat, kau tidak perlu membatasi karyamu hanya sebatas lukisan. Atau bahkan kerajinan tangan. Tahun lalu kita punya pahatan, tembikar, cetak saring , seni instalasi...."
"Seni instalasi?" Kata Georgie sambil melonjak menghampiriku dengan kuas cat dalam genggamannya. "Georgie, cat nya menetes!" Kata mr.cary berpura pura marah, walaupun semua orang tahu kalau mr.cary tidak pernah benar-benar marah. Semua guru seni juga seperti itu. Itulah salah satu hal yang menyenangkan dari seni-----tidak perlu ada kemarahan. Tidak ada yang benar atau salah. Tidak ada kata kata yang mengerikan. Hanya gambar yang begitu indah dan semua orang dengan mudah meluncur masuk ke dalam dunia ajaib dari apapun yang sedang mereka ciptakan.
Aku sendiri benar benar merasakan keajaiban itu. Aku selalu merasakannya, bahkan sejak aku berumur 4 tahun, saat membentuk gumpalan lilin mainan menjadi seekor gajah di sekolah. Aku masih ingat kegembiraan yang kurasakan saat membentuk dua buah piring berukuran kecil untuk dijadikan telinga gajah. Aku berlomba dengan diriku sendiri untuk melihat apakah aku bisa membentuk seekor gajah tanpa sedikit pun memisahkan bagian dari adonan itu menjadikannya kembali. Aku mencoba untuk terus membentuk, membuat bagian kaki , belalai, telinga dan ekor hingga gumpalan lilin itu berubah menjadi gajah.
Kemudian guru kelompok bermain itu memintaku berhenti karena sudah waktunya aku meminum susu. Aku ingat bagaimana aku terus menangis, mengentakkan kakiku sampai dia berjanji akan menyimpan gajah itu agar aku bisa melanjutkan membuatnya keesokan harinya. Setelah itu, saat pengasuhku julie, datang untuk menjemputku, guru itu menceritakan padanya kalau aku menagis. Tetapi julie sama sekali tidak meminta untuk melihat gajah yang kubuat dan itu membuatku merasa sedih
Sepulang sekolah, aku meminta julie untuk menyiapkan lilin mainan di rumah dan aku membuat sebuah kebun binatang. Aku meletakkan dan mengatur seluruh binatang di atas koran yang kubentangkan di atas meja dapur. Lalu, ketika aku mendengar suara kunci, mom membuka pintu depan saat dia pulang kerja omong-omong dia adalah seorang akuntan-aku langsung berlari ke ruang depan, meraih tangannya, dan menariknya ke dapur
"Lihat!" Kataku dengan bangga.
"Oooh! Bagus sekali,jess!"katanya sambil memeluku erat. Tapi dia hanya sebentar melihatnya, dan menurutku, saat itulah pertama kalinya aku menyadari secara konyol dan kekanak-kanakan kalau aku bisa melihat hal-hal yang tidak semua orang bisa melihatnya. Maksudku, aku yakin gumpalan lilin itu memang terlihat seperti itu---gumpalan lilin mainan dengan beberapa bagian yang menjulur-----tetapi bagiku di dalamnya ada semua jenis binatang yang menunggu untuk dilihat.Kemudian saat Dad tiba di rumah----omong-omong dia juga seorang akuntan----dia bahkan nyaris tidak melihat kebun binatang yang kubuat. Dia hanya menepuk kepalaku dan berkata, "Bagus sekali jess.". Ayo kita bereskan, jess."
KAMU SEDANG MEMBACA
The secret of my self in school
Teen Fiction"saat pertama kali masuk sekolah ini,aku tidak yakin akan menyukai sekolah berasrama, Tetapi sekolahku adalah sekolah yang sangat hebat! aku bersahabat dengan enam orang yang luar biasa, ditambah lagi aku bisa melakukan banyak hal yang berhubungan d...