empat

37 16 0
                                    

Grace menggeleng. kami semua tahu kalau Grace tidak akan bermimpi untuk ikut serta. Ada banyak kegiatan olahraga yang harus dia ikuti. Dia lebih sibuk dari pada semester musim panas ini dibandingkan dua semester yang lain karena kegiatan olahraga  itu. Kadang-kadang Grace selalu melewatkan waktu mengerjakan tugas sekolah bersama karena ada latihan tenis,
dan itu membuatku merasa cukup cemas karena, seperti yang kukatakan sebelumnya, aku tidak begitu berbakat dalam bidang apa pun kecuali seni. Biasanya aku bergantung pada Grace untuk membantu ketika aku tidak bisa mengerjakan sesuatu atau tidak mengerti sesuatu yang seharusnya sudah kubaca sebelumnya. Aku tahu aku bisa bertanya pada salah satu temanku yang lain, tetapi aku merasa sedikit malu karena aku begitu bodoh, kecuali terhadap Grace karena dia sudah terbiasa denganku.

  Nia dan naomi sama-sama mengatakan kalau mereka tidak berpikir untuk ikut serta dalam pameran seni dan aku tidak begitu terkejut. Nia harus bekerja keras dengan latihan pianonya dan Naomi selalu mengatakan kalau dia menyukai hasil karya seni orang lain, tetapi menurutnya dia sendiri tidak begitu berbakat.

  "Kalau begitu lebih baik sekarang kita rapihkan semuanya.!" Kata mr.cary sambil melirik ke arah jam, dan seperti biasa aku merasa hilang semangat karena pelajaran seni ini berlalu begitu cepat.

  "Saya akan kembali setelah makan siang, Mr.cary apakah anda ada disini?"

Dia menganguk. "Saya sudah seperti prabot permanen disini!"

  "Oh bagus!" Kata Georgie. "Bolehkah saya mengikutsertakan anda dalam pameran, Mr.cary? Anda bisa menjadi karya seni instalasi saya!"

Banyak yang mendengar apa yang dikatakan Georgie dan seluruh ruangan sekolah meledak oleh tawa. Georgie sering berbuat begitu. Dia tidak melakukannya dengan sengaja-----dia memang lucu secara alami. Yang lainnya terus tertawa terbahak bahak sepanjang kami merapikan semuanya, tetapi aku diam saja karena pikiranku dipenuhi berbagai ide untuk pameran seni nanti. (huwaelah hebat banget ya gaes 😅),  Belum ada ide yang jelas di dalam pikiranku. Sebagian diriku ingin membicarakan hal ini dengan mr.cary , tetapi sebagian yang lain ingin menjadikan ini sebuah kejutan untuknya. Pendapat mr.cara sangat berarti untukku dan aku tahu bukan hanya aku yang berfikir kalau dia adalah guru yang sangat hebat. Ada banyak gadis senior di sekolah ini memberitahuku kalau murid-murid Mr.cary mendapat hasil ujian MATA PELAJARAN KHUSUS yang sangat memuaskan. Bahkan sebenarnya salah satu alasan mom dan Dad memilih sekolah ini untukku karena Departemen seni di sekolah ini. Sebenarnya, bukan hanya itu. Yang sebenarnya adalah.....

  Pada akhir kelas lima, orangtuaku bertanya apakah aku mau masuk sekolah asrama setelah lulus sekolah dasar. Awalnya aku mengatakan ya, aku mau sekali karena aku telah menonton salah satu film harry potter (korban film 😁) dan menurutku sekolah asrama sangat menarik dan sama sekali berbeda dari sekolah biasa. Tetapi kemudian non dengan santai menambahkan bahwa kalau aku masuk kesekolah seperti silver spires, pelajaran-pelajaran  yang aku terima pasti lebih baik, jadi setelah itu aku sama sekali tidak yakin  dengan sekolah asrama ini. Aku takut mom dan Dad tiba tiba menaruh harapan  yang jauh lebih besar terhadapku. Aku senang memikirkan kalau akan mampu mengatur kegiatanku lebih mudah, tetapi aku tahu hal itu tidak akan terjadi begitu saja secara ajaib.

The secret of my self in schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang