🍭tiga

50 18 3
                                    

Saat aku bertambah besar, aku menyadari kalau ada dua macam manusia di dunia: Mereka yang terhubung dengan seni (hanya itu yang bisa kukatakan untuk menjelaskannya), dan mereka yang sama sekali tidak. Jadi itulah kenapa aku merasa sangat beruntung  memiliki Grace. Maksudku, guru-guru di sekolah dasar pasti menganggapku seniman yang cukup baik karena mereka sering memujiku, tetapi tidak satu pun benar-benar ingin membicarakan karya yang kubuat. Sedangkan Grace, dia selalu terlihat begitu tertarik dan katanya dia ingin sekali mencoba untuk melihat dunia yang ada di dalam gambar, seperti yang kulakukan.

"Saya pernah mendengar kata 'instalasi' sebelumnya. " kata Georgie. "Tapi saya tidak mengerti. Maksud saya instalasi seperti memasang mesin cuci atau sejenisnya agar siap digunakan, iya kan?

  Mr.cary tertawa pelan, sebagian karena Georgie melambai-lambaikan kuasnya sambil berbicara dan tidak sengaja mencoreng hidungnya sendiri dengan cat hijau.
   
   "Arti dari seni instalasi persis seperti namanya," kata mr.cary "yang kau lakukan adalah menempatkan seni di lingkungan tertentu, yang bisa berada di mana saja. Contohnya, tahun lalu," lanjutnya sambil menatap keluar jendela, "pemenang pertama dalam pameran seni kelas senior adalah karya seni instalasi. Karyanya berupa sangkar burung yang tergantung pada sebuah pohon di dekat Beach house, tapi sangkar itu seluruhnya terbuat dari bahan-bahan alami dan pintu singkatnya dibiarkan terbuka untuk menunjukkan kalau burungnya sudah bisa terbang. Harus yang membuatnya bisa saja memamerkan sangkar burung itu disuatu tempat tu ruang seni, tapi tampaknya tidak akan sama seperti ketika sangkar itu tergantung di saham pohon. Jadi gadis itu sedang mengungkapkan pendapatnya mengenai betapa tidak alaminya mengurung burung di dalam sangkar." Aku merasakan jantungku berdebar seperti yang selalu terjadi kapan- pun aku melihat sebuah karya seni yang sangat ku suka. Aku memang tidak bisa melihat sangkar burung itu, tetapi rasanya seolah aku bisa melihat sangkar burung itu, tetapi rasanya seolah aku bisa melihatnya karena ada sebuah gambar yang begitu jelas di dalam pikiranku.

  "Itu ide yang berlian," Grace menahan napas. Kemudian kami bertukar pandang, yang berarti kami berdua mengerti makna dibalik sangkar burung itu.
 
"Georgia mengerutkan keningnya tapi apakah itu termasuk seni?" Katanya. "Maksud saya, saya tahu kalau itu ide yang sangat cerdas dan sebagainya, tapi....."

  "Yah itu perdebatan besar yang selalu terjadi kan?" Kata mr.cary. "Beberapa orang sama sekali tidak bisa melihatnya. Orang lain sangat menyukainya. Tapi coba jawab, Georgie, kalau kau melihat sebuah, katakanlah, perhiasan yang sangat indah, yang entah kenapa tergantung di sebuah pohon, Apakah kau akan menyukainya.?"

"Ya tentu saja!" Pekik Georgie. "Kita bisa memakai perhiasan, tapi kita tidak bisa memakai sebuah sangkar burung!'

"Perhiasan?" Kata katy dari arah sebelahku. Dia tiba-tiba langsung memperhatikan kami. "Maksud anda kami boleh--- mengikutsertakan perhiasan- dalam pameran seni."

"Tentu saja!" Kata mr.cary. Dia menatap katy dengan bingung. "Saya yakin pada pelajaran yang lalu saya menyebut perhiasan saat memberitahu kalian semua- hal tentang pameran seni nanti benar kan.?"

"Tidak, anda menyebutkan banyak hal, tapi saya pasti ingat kalau anda menyebut perhiasan." Sorot mata katy berbinar-binar. "Sekarang aku pasti akan ikut serta dalam pameran itu."

"Kalau begitu sudah dua orang." Kata mr.cary. "Ada lagi dari kelompok kecil ini ikut serta?"

  Aku memandang sekelilingku saat Naomi dan Mia berjalan menghampiri kami. Kami berenam sudah mulai bersahabat sejak kami masuk Sekolah pada awal kelas tujuh.,  dua semester yang lalu. Kami menempati kamar amethyst yang berada di asrama Hazeldean, yang pasti adalah asrama terbaik, karena kami berenam bisa menyesuaikan diri dengan sangat baik. Grace  dan aku adalah sahabat. Georgia yang konyol bersahabat dengan Mia, dan katy dengan Naomi juga bersahabat

  "Aku tidak ikut. Tidak akan!" Kata Georgie. "Aku bahkan tidak bisa menggambar seekor domba!"

The secret of my self in schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang