sebelas

9 5 0
                                    

Sepanjang sisa hari ini aku merasa sangat marah pada keluargaku. Tetapi setelah aku membicarakannya dengan mr.cary dia membuatku sadar kalau tidak ada gunanya mencoba membuat orang lain melihat apa yang aku lihat. Aku harusnya bersyukur karena dilahirkan dengan mata seorang seniman.

   Sekarang, memikirkan tentang pohon di pameran seni Tata modern itu membuatku bertanya-tanya apakah aku bisa menciptakan bentuk manusia dengan menggunakan logam... aku bisa merasakan kalau ide yang baru mulai muncul di kepalaku itu sedang berusaha keras untuk menunjukkan dirimu dengan jelas, tetapi itu belum terjadi, dan saat yang lainnnya berjalan menuju bangunan utama, aku tertinggal di belakang, bayangan manusia-manusia yang terbuat dari logam memenuhi kepalaku. Akhirnya Grace berhenti untuk nenungguku dan berkata "sampai jumpa setelah kelas bahasa inggris, jess" dan seketika itu juga aku terantuk dengan keras hingga kembali ke bumi, lalu cahaya yang bersinar di dalam  diriku selalu padam

  Aku berada di kelas yang berbeda dari yang lainnya untuk bahasa inggris, matematika, dan IPA. Selama pelajaran, aku biasanya suka duduk di bagian tengah ke belakang. Menurutku itu tempat terbaik agar aku memiliki kemungkinan terkecil dipilih untuk menjawab pertanyaan. Hari ini aku duduk diantara dua gadis banana  Isis dan lily, tetapi mereka berdua sedang mengobrol dengan gadis di sebelah mereka masing-masing, sementara aku merasa diriku  menyusut di tengah-tengah saat aku memperhatikan mr.reeves, sang guru, dengan rasa cemas yang semakin besar. Ada tumpukan buku tipis yang terlihat resmi buatan sekolah di atas mejanya dan dia sedang meyelipkan selembar kertas kosong didalan setiap buku. Di sekelilingku, semuanta masih terus mengobrol.

    Mereka bahkan tidak berhenti bicara saat mr.reeves mulai berkeliling kelas, membagikan buku tipis itu. Tetapi kemudian perlahan-lahan kata "ujian" yang mengerikan mulai terlontar di antara obrolan itu, seperti minyak yang muncrat keluar dari penggorengan.

     "Ya" kata Mr.reeves sambil berjalan kembali ke mejanya. "Benar sekali.  Hari ini kalian akan megerjakan ujian."

    Aku menelan kisah dan mengangkat buku itu untuk merasakan seberapa tebalnya. Kemudian aku berharap kalau aku tidak melakukannya, karena buku itu terdiri dari beberapa halaman dan aku tahu mustahil bagiku untuk menyelesaikan semuanya hanya dalam satu sesi pelajaran.

   "Alasan diadakan ujian ini," Mr.reeves melanjutkan, "semata-mata hanyalah kami ingin mengetahui tingkat kemampuan membaca kalian."  Jantungku berdetak lebih kencang. "Kalian punya waktu tepat tiga puluh menit dan menurut saya untuk sebagian besar dari kalian waktu itu cukup untuk menyelesaikannya..."   aku yakin dia melirik ke arahku saat mengatakan "sebagian besar dari kalian", tetapi mungkin itu karena dia menyadari aku terlihat ketakutan memikirkan hanya punya waktu tiga puluh menit, bahkan tidak sampai satu sesi pelajaran. "Saat mulai membacanya, kalian akan menemukan kalau ini seperti ujian pemahaman, dengan beberapa hal dalam bacaan yang harus digaris bawahi dan beberapa hal yang harus dituliskan pada selembar kertas. Instruksinya sudah sangat jelas."

Ya kalau kau bisa membacanya. Semangatku langsung sirna begitu saja.

The secret of my self in schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang