Di dalam sebuah kamar berukuran cukup luas dengan nuansa monokrom nampak dua remaja yang tengah fokus dengan kesibukannya masing-masing.
Seorang gadis yang sedang menatap langit-langit kamar miliknya sejak satu jam yang lalu akhirnya menolehkan kepalanya ke samping karena terganggu dengan suara laki-laki yang saat ini sedang tertawa terbahak-bahak.
"Lo lagi ngapain sih?" tanya gadis itu.
"Ini gue lagi nonton film kocak banget!"ujar di sela-sela tawanya.
Gadis itu berdecak dan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya setelah mengetahui penyebab temannya tertawa sendirian. Tidak mengalihkan pandangannya, ia terus memperhatikan pria itu yang masih fokus dan cekikan dengan film yang di tontonnya.
Merasa diperhatikan membuat pria itu terpaksa menghentikan aktivitas menontonnya lalu menatap balik ke arah sang gadis sehingga membuat pandangan mereka saling bertemu.
"Lo mulai suka gue ya?" tanya pria itu dengan menyipitkan kedua matanya.
Gadis tersebut langsung memutar bola mata nya saat mendengar perkataan pria tersebut. "Mulai ngaco deh otak lo."
Laki-laki tersebut bangkit dari duduknya kemudian ia membaringkan tubuhnya di kasur tepat di samping sang pemilik kamar.
"Terus ngapain lo ngeliatin gue terus kalo bukan naksir."
Gadis itu mengatur ulang posisinya menjadi duduk lalu kembali menatap teman yang ada dihadapannya.
"Mau tanya apa?" tanya pria itu.
"Kok lo tau gue mau nanya sesuatu?" ucapnya terheran membuat pria tersebut terkekeh, "Gue kenal sama lo bukan sehari atau dua hari Ris. Kita kenal udah dari jaman lo sama gue masih orok, jadi jelas gue tau gelagat lo kalo lagi ada mau nya."
"Hmm.. apa sih yang membuat lo bahagia?" tanya nya to the point.
"Kaya tadi nonton film juga udah buat gue bahagia."
"Cuman nonton film? Tapi gue juga pernah nonton film yang lo tonton tapi gua gak ngerasa bahagia tuh."
Pria itu kembali terkekeh geli, "Ris, kebahagiaan seseorang itu jelas berbeda-beda. Setiap orang memiliki definisi bahagia bermacam-macam. Ada yang bilang bahagia itu ketika nonton film yang disukai kaya apa yang gue lakukan, ada yang bilang juga bahagia itu sekedar makan-makanan yang enak, dan ada juga yang bilang bahagia itu ketika jalan-jalan. Jadi lo gak bisa mengukur kebahagiaan seseorang dengan standar kebahagiaan lo. Sekarang gue tanya balik menurut lo bahagia itu apa?"
"Ntahlah, gue masih belom pernah merasakan bahagia."
"Bukan belum pernah, tapi lo yang masih bingung. Dua jam yang lalu lo seneng banget ketika gue bawain ice cream favorit lo, apa itu gak bahagia namanya?"
"Gue happy sih cuman bukan hal itu yang gue cari."
"Seperti apa yang lo cari?" tanya nya lagi membuat gadis itu terdiam. "Kalo lo gak bisa jawab sekarang, gapapa. Gue akan tunggu sampe lo udah dapat jawabannya. Udah malem nih, gue balik ke rumah ya?"
Gadis tersebut mengangguk lalu pria itu mengusap pelan kepala gadis tersebut sebelum keluar kamar.
"Oh iya, satu hal lagi menurut gue setiap momen yang mengisi kehidupan kita itu juga kebahagiaan. Tinggal cara kita nya aja bisa memaknai kehidupan yang ada di dunia ini. Nikmatin dan jalani aja setiap waktu yang berharga di hidup kita, pasti akan ada saat nya lo bisa mengerti arti happiness yang sesungguhnya."
.
.
.
."Selamat Datang di Duniaku.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Metafora Waktu
Teen Fiction"Lo harus tau terkadang kita lupa bahwa semua orang punya masalah sendiri-sendiri dan punya cara yang berbeda ntuk menyelesaikannya. Jadi gak perlu merasa diri lo paling menderita akan masalah yang lo dapat. Gue yakin lo bisa menyelasaikan semua itu...