Chapter 7 - Lost (II)

23 4 0
                                    

Muka Sedih Di tinggal Ayang

Muka Sedih Di tinggal Ayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

Hari ini tepat satu minggu sudah Airis menghilang. Sudah berbagai cara Kenzo lakukan demi menemukan Airis namun tak ada satu pun informasi mengenai keberadaan gadis itu. Meskipun demikian Kenzo tak pernah putus asa dalam mencari mereka.

Hal ini pertama kalinya Airis berpergian tanpa memberi tahu dulu karena sebelumnya kemana pun Airis pergi pasti selalu memberi kabar terlebih dahulu. Jadi jelas sebagai teman wajar jika ia sebegitu khawatirnya dengan Airis, bukan hanya kepada gadis itu tapi juga dia mengkhawatirkan Sania yang juga ikut menghilang dalam kondisi sakit seperti itu.

Hanya ada satu cara lagi yang kemungkinan besar mengetahui keberadaan Airis yaitu Arsen, Papanya Airis. Tidak ada pilihan lagi selain Kenzo harus menemui Arsen secara langsung.

Sebenarnya cara ini sudah pernah dilakukan Kenzo yang berusaha mengunjungi rumah Airis beberapa kali namun tidak pernah berhasil sebab selalu saja Arsen sedang tidak berada di rumah. Kali ini Kenzo berinsiatif untuk mendatangi langsung ke kantor Arsen. Ia tidak tahu nanti disana akan diterima atau mungkin bisa saja di usir tapi paling tidak dia sudah berusaha dan mencoba.

Seperti yang dilakukan sekarang ini di pagi buta sudah berdiri di depan kantor Arsen. Ia sengaja datang lebih awal agar bisa menghadang pria itu agar tidak bisa mencari alasan lagi.

Hampir satu jam sudah Kenzo menunggu namun pria itu juga belum menunjukkan batang hidungnya. Ia tidak bisa menunggu terlalu lama mengingat dia juga harus sekolah karena lima belas menit lagi bel sekolah nya akan berbunyi.

Ia langkahkan kakinya masuk ke dalam lobby menuju receptionist yang sedang berjaga. "Permisi mbak.." ucap Kenzo.

"Iyaa, selamat pagi dek. Apa ada yang bisa dibantu?"

" Pak Arsen nya udah datang belum ya?"

"Ada perlu apa dek?"

"Saya mau ketemu sama beliau."

"Sudah buat janji sebelumnya?"

"Belum si mbak." kata Kenzo, "Tapi ada yang mau saya bicarakan penting banget tentang anaknya mbak jadi harus banget ketemu."

"Tunggu sebentar ya saya konfirmasi dulu ke sekertarisnya bapak Arsen." ucapnya yang diangguki oleh Kenzo.

Selang beberapa menit Kenzo menunggu receptionist itu kembali lagi dan mengatakan bahwa Arsen tidak bisa bertemu dikarenakan beliau sedang mengurus pekerjaan di luar kota.

Metafora WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang