13.

7.4K 780 5
                                    

Setelah menutup panggilannya, Mark bergegas memesan tiket pesawat untuk menemui ayahnya. Ayahnya ingin bicara secara langsung dengan Mark bukan melalui telepon. Mungkin ayahnya rindu Mark.

" Mau kita anterin besok ?" Tanya Lucas

" Thanks tapi gak usah bro. Besok kalian ada kuliah pagi kan. Biar gue dianterin Pak Jo." Mark memasukkan beberapa barang yang harus dia bawa ke dalam tas ransel sedang.

" Lu izin berapa hari? Biar gue sampein ke dosen." Tanya Jeno yang memang satu jurusan dengan Mark.

" Mungkin 5 hari, gue bakal kasih kabar di grup. Bisa minta tolong pantau Chanda selama gue nemuin bokap?"

" Okay, buat lu apa sih yang nggak. Suruh tidur di kost Chanda pun ok." Jawab Dery yang langsung mendapat pukulan di kepalanya. " Lama - lama otak gue kopyor sering kalian tempeleng." Dery mengelus kepalanya.

🌻🌻🌻💚🦁🦁🦁

" Bapak lu udah balik." Nana duduk di tepi ranjang Chanda,melihat gundukan yang ada disampingnya.

" Makasih Na!" Ucap Chanda, suaranya parau.

" Lu gak mau cerita sama gue?" Tanya Nana.

Chanda membuka selimutnya, menatap Nana lalu memeluk cewe cantik itu.

" Gue gak tau kalau bokap lu sampai semarah itu. Gue kira beliau pengen lu pindah kampus biar Mark fokus kuliah dan buktiin ke nyokap Mark kalau tuduhannya salah." Nana mengelus punggung sahabatnya, Chanda tidak menangis tapi Nana tau pasti cewe chubby itu menahan segala emosinya sendiri.

" Jeno bilang ke gue kalau Mark bakal nyusul bokapnya besok. Mark mau minta tolong bokapnya buat nyelesaiin masalah ini. Gue yakin perjuangan Mark buat lu gak akan sia - sia."

" Sejak kepergian nyokap, ini pertama kalinya Bokap marah dan kemarahan ini bener - bener mirip sama kemarahannya waktu itu. Gue gak mau egois tapi gue beneran udah bergantung sama Mark. Kita sama - sama terluka waktu itu dan kini kita sama - sama saling butuh. Mungkin gue bisa pelan - pelan tanpa Mark, tapi gimana Mark? Dia terlalu rapuh." Jelas Chanda

" Gue heran modelan Mark yang macem Badboy gitu malah cengengan di depan lu." Chanda tersenyum jika ingat itu. " Udah gue yakin semua bakal baik - baik aja. Sekarang mending kita istirahat." Nana pun berjalan menuju ranjangnya.

" Na, makasih buat semuanya!" Ucap Chanda

" Gue lebih makasih sama lu, kalau bukan karena lu mungkin gue bakal terjebak di dunia yang gelap itu sampai detik ini." Nana menatap Chanda, senyum terukir diwajah cantiknya.

🌻🌻🌻💚🦁🦁🦁

M

ark💚

Aku mau ketemu daddy
Aku harap semua bakal cepet selesai
Jaga diri kamu ya
Jangan lupa makan biar tetep chubby
Sayang kamu selamanya
Love u Chandana♥️♥️♥️♥️

Chanda tersenyum saat membaca pesan dari Mark, tak biasanya cowo itu mengirim pesan sepanjang ini. Mungkin Mark takut menangis jika berpamitan dengan Chanda lewat panggilan telepon. Mark kan lemah.

" Kata Jeno, Mark udah berangkat."

" Hmm, dia juga cuma kirim sms, gak berani telpon takut mewek mungkin." Chanda menggoyangkan ponselnya.

" Lucu tau, dulu tu anak paling ditakutin karena muka sangarnya. Gak taunya mlempem di depan kamu."

" Kamu ada kuliah pagi Na?" Tanya Chanda saat melihat Nana sudah rapi

" Ngumpulin tugas doang, kenapa?"

" Ikut gue mau?" Ajak Chanda

" Kemana ?"

" Ntar lu juga tau."

" Oke deh, jemput gue di kampus jam 9 ya." Nana pun meninggalkan Chanda yang masih bergelung dibawah selimut.





Tbc

Hmm

Hmm

Hmm

L+G=K ⚠️ Markhyuck GS ⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang