23.

6.5K 667 19
                                    

Mark marah, bukan pada Chanda tapi pada mamanya. Bagaimana tidak? Daddy nya sudah merestui hubungannya dengan Chanda tapi mama nya malah membawa gadis lain untuk dikenalkan padanya.

" Mark, kau sudah pulang nak?" Sambut Mamanya saat Mark melewati ruang tamu dimana mamanya tengah duduk bersama seorang gadis disana.

" Hmm, kapan mama datang?" Tanya Mark sekedar berbasa basi.

" Baru saja, kemarilah! Kenalkan ini Revina." Mark menghampiri Mamanya dan mengernyit saat melihat gadis yang tadi duduk membelakanginya.

" Hai!" Sapa gadis itu.

Mark tersenyum, " Ma, aku masuk dulu. Gerah mau mandi." Ucapnya lalu bergegas menuju kamarnya tanpa menunggu jawaban Mamanya.

💚💚💚

Mark mengalihkan atensinya dari laptop kearah pintu saat ada yang mengetuk. Membuka pintu dan cukup terkejut mendapati cewe cantik berdiri didepan kamarnya.

" Belum pulang?" Tanya Mark pada cewe itu.

Cewe itu menggeleng, " Sama mama lu suruh nunggu lu biar dianter pulang." Jawab Revina yang kemudian masuk ke kemar Mark saat cowo itu mempersilakan.

" Manja." Cibir Mark dan tak digubris cewe cantik itu.

" Lu ngerjain apa sih?" Tanya Revina yang duduk di karpet yang ada dikamar Mark. Membiarkan Mark menyelesaikan kegiatannya.

" Tugas akhir, semoga kali ini gak kena revisi biar cepet kelar." Jawab Mark, " Seriusan lu bisa kenal mama gue dimana? Kenapa mau coba diajak kesini?" Mark menutup laptopnya setelah menyimpan dan juga membuat cadangan pekerjaannya di flashdisk.

" Waktu ada reuni sekolah mami gue, disitu mama lu lagi berkoar mencari menantu buat anak keduanya." Revina memainkan gitar Mark yang tergeletak di sampingnya. " Awalnya gue gak ngeh kalau dia mama lu sampe mami gue nyeletuk bilang kalau dia mama lu. Ya udah gue deketin, biar gue dijodohin sama lu."

' bugh '

Sebuah bantal mengenai kepala Revina. Cewe itu merengut sambil mengelus kepalanya yang menjadi sasaran empuk bantal Mark.

" Lu mau terjadi perang dunia lagi? Ini gue sama Chanda baru baikan lho setelah drama panjang yang disebabkan mama gue. Ngapain juga lu ikutan nyempil juga sih?" Mark kesal, dia baru merasa tenang hubungan dia dan kekasih manisnya sudah baik - baik saja.

" Entar gue jelasin deh ke cewe lu, tapi pakai syarat." Revina tertawa saat Mark menatapnya dengan mata yang melotot sempurna.

💚💚💚

Chanda menyelesaikan shift malamnya, tepat saat keluar dari cafe ia bisa melihat tubuh bongsor Lucas duduk di motornya.

" Bisa minggir? Gue mau pulang." Ucap Chanda saat sudah sampai dihadapan Lucas.

" Bisa kasih gue waktu? Ada banyak hal yang mau gue selesain sama lu." Chanda heran, tumben sekali manusia dihadapannya ini sekalem ini.

" Harus sekarang?" Tanya Chanda melihat ke jam yang melingkar dipergelangan tangan kirinya. Jam 10 malam, masih bisa sih kalau hanya pembicaraan singkat.

" Lebih cepat lebih baik Chan, gue butuh ngobrol sama lu."

Chanda mengangguk," Kita ngobrol disana aja, jangan disini." Ucap Chanda menunjuk warung tenda yang tak jauh dari tempatnya berdiri.

" Lu belum makan?" Chanda menggeleng.

" Jaga kesehatan napa Chan, udah tau badannya mudah sakit malah sering telat makan." Omel Lucas yang hanya ditanggapi deheman beserta senyuman manis dari Chanda.

Mereka udah sampai di warung tenda, memilih duduk di pojok warung setelah memesan makanan dan minuman.

Lucas merogoh saku jaket hoodienya, mengeluarkan sebungkus rokok dan korek api dari sana. " Gue nyebat ya?" Izin Lucas, karena dia tau betul kalau cewe yang duduk dihadapannya itu gak suka perokok.

" Ada masalah berat?" Tanya Chanda saat Lucas sudah menghembuskan kepulan asap rokok pertamanya. Chanda masih hapal kalau cowo dihadapannya itu merokok berarti cowo itu sedang dalam masalah.

" Gue udah bilang orang tua gue, mereka ngamuk dan tetep gak setuju sama niat gue buat merawat anak itu. Gue bener - bener merasa bersalah sama anak itu. Tapi gue harus gimana? Gue takut kalau gue nekat, anak itu bakal jadi sasaran ortu gue. Gue mau minta tolong sama Mark, tapi gue gak punya muka buat ketemu dia, gue bener - bener malu Chan."

" Cas, lu temenan sama Mark sejak kecil. Gue tau Mark mungkin kecewa sama semua fakta yang ada, tapi gue yakin dia gak bakal nutup mata sama masalah ini. Mark pasti bakal bantu lu selama yang lu lakuin itu baik."

Lucas diam, mengamati cewe yang duduk dihadapannya. " Inilah kenapa gue bisa sayang banget sama lu Chan, disaat orang lain jauhin gue karena kelakuan buruk gue, lu selalu jadi orang yang mau nampung gue walau gue udah jahat banget sama lu. Ah, gue iri sama Mark karena udah buat lu gak bisa lepas dari dia."

Chanda terkekeh, " Makan dulu gih, gue perhatiin lu makin kurus aja. Kan gak lucu kalau badan berotot lu kendor semua."




















Tbc


Ini draft udah ada dari 4 hari lalu dan ternyata belum aku post 😒

Masalah baru
Hadeh! Lama² ini work udah kaya sinetron, kelar satu masalah datang masalah lain.

Tenang beberapa chap lagi kelar. Sudah kepikir di otak endingnya bakal gimana

Ada hujatan buat aku?
Biar semangat gitu

L+G=K ⚠️ Markhyuck GS ⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang