" Sorry Chan, dosennya ngadain kuis dadakan." Ucap Nana setelah sampai di depan Chanda yang duduk di atas motornya.
" Gue juga baru nyampe, mau langsung apa ngebakso dulu?" Tanya Chanda menyerahkan Helm pink milik Nana.
" Bakso dulu aja lah, tapi kita mau kemana sih?" Chanda hanya menjawab dengan senyuman lalu menyalakan motornya.
🌻🌻🌻💚🦁🦁🦁
Chanda memarkir motornya di basement sebuah apartemen yang terbilang cukup mewah. Setelah ngebakso tanpa ngasih tau Nana, Chanda langsung ngajak cewe cantik itu ke tempat ini.
" Chan ?" Chanda tersenyum melihat kebingungan di wajah cewe cantik itu.
" Ntar juga tau." Chanda menarik lembut tangan Nana memasuki apartemen itu, menuju lift yang ada di ujung. Sampai di lantai 7, Chanda segera menuju kamar nomor 707 lalu menekan bel kamar itu.
" Masuk!" Ucap seorang cowo yang membuka pintu apartemen dihadapan Chanda.
Nana menarik tangan Chanda, " Lu gila? Bakal nambah masalah Chan." Bisik Nana ragu, entah apa yang dipikirkan sahabatnya itu. Kenapa Chanda datang ke tempat ini disaat Mark jauh-jauh menyusul ayahnya untuk memperjuangkan hubungan mereka.
" Percaya sama gue." Chanda meyakinkan Nana, " Lu bakal tau semuanya di dalam." dengan ragu Nana pun mengikuti Chanda masuk ke apartemen. " Satu lagi, jangan kasih tau Jeno dulu soal ini!"
🌻🌻🌻💚🦁🦁🦁
Mark menghembuskan nafasnya, lelah duduk di pesawat berjam - jam tapi demi Chanda itu tak jadi masalah.
Mengaktifkan ponselnya lalu mengabari Chanda dan juga sohib - sohibnya kalau dia sudah sampai.
" Tuan muda." Seseorang menepuk bahu Mark lalu menundukkan kepalanya saat Mark menghadap orang tersebut.
" Daddy dimana?" Tanya Mark seraya berjalan menuju area parkir.
" Tuan sedang ada meeting, saya diminta menjemput anda lalu mengantar anda ke rumah untuk beristirahat terlebih dahulu. Tuan akan menemui anda di rumah setelah meeting." Jelas sekretaris pribadi ayah Mark.
Mark tengah berpikir, apa ia harus pulang ke rumah atau menginap di apartemen kakaknya?
" Nyonya sedang tidak di rumah, beliau tengah berlibur bersama rekan - rekannya ke Paris." Pak Kim seolah tau akan keraguan Mark, Pak Kim paham bahwa Mark menghindari ibunya. Mark jarang sekali datang jauh - jauh untuk menemui ayahnya. Dia lebih memilih menunggu ayahnya datang ke Indonesia walau hanya 2 hari dalam setahun daripada datang ke sini.
" Apa Mama sering pergi bersama rekan - rekannya ?" Tanya Mark saat mereka sudah berada di mobil.
" Jadwal rutin 3 bulan sekali, nyonya pasti berlibur bersama rekan - rekannya."
Mark tersenyum miris, ibunya bisa berlibur 3 bulan sekali bersama teman - teman kaum 'sok sialita' tapi akan datang mengunjungi Mark jika wanita itu ingin mengacau hidup Mark. Itu lah pikiran yang tertanam di benak Mark saat ini. Mark tidak marah, tapi sungguh dia kecewa terhadap wanita yang melahirkannya itu.
🌻🌻🌻💚🦁🦁🦁
" Lu tau Mark saat ini nemuin ayahnya untuk perjuangin hubungan kalian! Tapi apa yang gue lihat sekarang ? Lu keluar dari apartemen Sandy!" Lucas tidak dapat menahan emosinya saat mendapati Chanda keluar dari apartement Sandy, rekan satu kampusnya sekaligus adik bos pemilik kafe tempat Chanda dan Nana bekerja.
Chanda hanya bersedekap bersandar pada motornya, mendengarkan kemarahan Lucas yang mengebu - gebu. Nana ? Dia berdiri menunduk disamping Jeno.
" Luke, dengerin penjelasan Chanda dulu jangan langsung emosi lu." Ucap Hendery mencoba menenangkan Lucas.
" Gimana gue gak emosi? Mark hampir gila gara - gara ini cewe, tapi apa yang kita lihat ? Dia keluar dari unit apartemen Sandy. Gue yakin mereka pasti ada apa - apa dibelakang Mark."
" Chan, lu gak mau jelasin ?" Tanya Jeno.
" Apa yang perlu gue jelasin? Semua penjelasan gue gak bakal cukup buat sohib lu satu ini. Karena apapun yang gue lakuin selalu salah di mata dia." Jawab Chanda menatap datar ketiga sahabat Mark. " Na, lu mau pulang bareng Jeno atau gue ?" Tanya Chanda.
" Hahaha kalian lihat kan dia mau kabur." Tawa Lucas menggema di basement. " Sekali sampah ya tetap sampah!"
'plak' tamparan keras dilayangkang Chanda ke pipi Lucas. " Thanks!" Ucap Chanda emosi, dan langsung bergegas menggunakan helm dan menaiki motornya.
" Chan gue balik bareng lu." Nana hendak menaiki motor Chanda namun tangannya dicekal Jeno.
" Kamu pulang sama kita aja" Ucap Jeno
" Gak makasih, gue alergi semobil sama orang kaya. Dan kita putus aja Jen." Ucap Nana menghempas tangan Jeno lalu menaiki motor Chanda, mereka berdua bergegas meninggalkan ketiga cowo yang masih terdiam, mereka bertiga shock.
Tbc
Kenapa jadi Nana mutusin Jeno ?
Ada apa kira - kira ?
Mau di up kemarin tapi aku lupa 😂
Jadinya aku tambahin dikit baru up deh.
Konflik aja terus biar panjaaaaang 🙄
KAMU SEDANG MEMBACA
L+G=K ⚠️ Markhyuck GS ⚠️
De TodoMark Lee as Mark Leonardo Ganendra Haechan Lee as Chandana Aurora Jasmine Lokalan GS Tidak Jelas Bahasa campur aduk 😆 Jangan ditiru ya seyenk