26.

11.7K 802 71
                                    

Chanda masuk ke kamar kost dengan menenteng satu kantung plastik berisi beberapa jenis makanan pesanan sang ibu hamil.

" Nih Na!" Chanda memberikan kantung plastik itu pada Nana yang tengah sibuk mengunyah nastar.

" Makasih Chanda!" Nana memeluk perut Chanda erat. " Nana bakal kangen saat kaya gini."

" Dih, lu setelah hamil kenapa jadi sok imut gini sih." Chanda mencubit pipi Nana gemas. " Lepas dulu, gue mau mandi."

Nana melepas pelukannya, mengecek apa pesanannya sudah lengkap. " Chan semalem jadi itu ?" Tanya Nana menyingkirkan kantung kresek ke sampingnya.

" Apaan? " Tanya Chanda yang masih berdiri di depan lemari untuk mengambil baju ganti.

" HS sama Mark." Jawab Nana lalu memasukkan nastar ke mulutnya.

" Engga lah, Marka gak seceroboh Jeno ya!" Chanda berjalan menuju kamar mandi.

" Padahal gue lagi ngidam lu hamil." Ucap Nana sok sedih.

" Jangan ngadi ngadi anda ya! Biarin anak lu ileran, kaga peduli gue!" Chanda masuk ke kamar mandi dengan perasaan kesal. Ada - ada saja kemauan temannya itu. Dia memang mau menuruti keinginan Nana dalam masa ngidamnya tapi tidak dengan hamil diluar nikah juga.

💚💚💚

Jeno sudah ada di ruang tamu kost Chanda dan Nana, tengah duduk di sofa sambil mengelus kepala Nana yang kini tengah berbaring di pahanya.

" Kenapa sih calon istri aku?" Tanya Jeno mencubit gemas bibir Nana.

" Aku kan lagi ngidam yang, masa Chanda gak mau nurutin. Kan sedih, nanti kalau anak kita ngileran gimana?"

Jeno terkekeh, pasti calon istrinya ini ngidam yang aneh - aneh, pasalnya Chanda bakal nurutin apapun mau Nana kecuali itu hal yang gak bisa dia penuhi.

" Emang kamu ngidam apa?"

" Ngidam Chanda hamil." Jawab Nana sambil mengedipkan matanya menatap Jeno penuh harapan.

Jeno menghela nafas, benarkan apa yang ada dipikirannya. Chanda tidak mungkin menolak permintaan Nana kalau permintaan calon istrinya itu tidak aneh. Jeno mencubit hidung bangir Nana, " Jangan gitu lagi ya ngidamnya, apa gak kasian sama Chanda? Dia baru baikan sama Mark, apalagi aku denger dari Lucas kalau mommy nya Mark lagi jodohin Mark sama anak temennya."

Nana bangun dari acara bermanja bersama Jeno. Memandang Jeno dengan tatapan sedih ingin menangis.

" Amit-amit jabang baby! Kenapa sih mommy nya Mark tuh! Gak tau apa kalau Chanda itu orang kurang beruntung karena jatuh cinta sama anaknya, masih aja dijahati. Dih pokoknya aku mau laporan sama Daddy nya Mark."

" Na," panggil Jeno lembut " Jangan ikut campur masalah mereka untuk ini ya! Bukannya aku gak suka kamu bela temen kamu tapi, biar mereka cari jalan sendiri."

" Tapi,"

" Kita jangan terlalu jauh ikut campur urusan mereka, mereka butuh privasi juga. Percaya deh, Mark gak akan tinggal diam. Dia udah mentok sama Chanda, katanya No Chanda No Life."

💚💚💚

Chanda tengah berbaring di ranjangnya, menatap langit-langit kamar. " Apa sesusah ini menyakinkan mama Mark?" Gumamnya. Jujur saja Chanda sudah hampir menyerah akan perasaannya pada Mark. Bukan karena dia tidak sayang cowo itu, dia sayang banget malahan. Tapi, Chanda adalah tipe cewe yang apapun itu harus atas persetujuan orang tua. Chanda tidak ingin menyakiti perasaan ibu Mark dengan keegoisan nya untuk tetap bersama Mark tapi dia sudah tenggelam dalam cinta Mark. Mark adalah dunianya saat ini.

Lamunan Chanda buyar saat ponselnya berdering. Tanpa melihat id pemanggil, cewe itu tau siapa yang menelponnya.

" Hallo"

" Lagi apa yang?"

" Mikir sambil rebahan"

" Mikirin aku ya?"

" Dih! Jangan kePDan kamu!"

" Berarti bener, kenapa lagi hmm? Cerita sini apa yang bikin kesayangan aku berpikir terlalu dalam sampe gak bales chat aku."

" Mommy kamu, aku bingung kenapa beliau benci banget sama aku? Apa karena aku anak orang biasa? Apa aku bawa pengaruh buruk kekamu ?"

" Yang, kamu justru bawa pengaruh baik buat aku. Besok datang ke rumah sama aku ya? Daddy di rumah, aku mau teges sama mommy. Mommy harus tau kalau pilihan anaknya bukan cewe sembarangan."

" Tapi..."

" Please yang! Aku gak mau krhilangan kamu, udah cukup kebodohan aku waktu itu nyia-nyiain kamu. Aku pengen bikin kamu bahagia sekarang, nanti dan selamanya. Ya yang?"

Chanda terlihat tengah berpikir, dia juga tak ingin kehilangan Mark. Dia harus berjuang bersama Mark kali ini, " okay! Kasih kabar aku kalau besok mau kesini."

" Siap komandan! Sekarang tidur ya? Aku tau kamu lagi cape banget. Love you!"

Tanpa menunggu balasan Chanda, Mark mengakhiri panggilan teleponnya.









Tbc

Part part menuju end

Selamat IdulFitri
Mohon maaf lahir batin

Maaf banget ya kalau banyak komen kalian yang gak aku bales, seriusan aku gak niat ngacangin cuma kadang mau bales lupa 😶

Tapi aku baca kok komen kalian 😁

Mungkin aku bakal lama gak up soalnya mau aku revisi dulu ini cerita, banyak banget yang lupa nama dan ceritanya gk nyambung, tapi gak bakal aku unpub kok, takut notif kalian jebol 😅

Makasih buat kalian yang mau meluangkan waktu baca work abal-abal ini 😘

Sebenarnya mau up kemarin, ternyata pas aku baca lagi salah work wkwk, masa part cerita sebelah aku lanjutin disini 😌

Sebenarnya mau up kemarin, ternyata pas aku baca lagi salah work wkwk, masa part cerita sebelah aku lanjutin disini 😌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Udah ah, pusing saya liat Haechan makin hari makin cantik manis cute ganteng jadi satu 😭

Makin sayang sama anakku satu satunya ini 💚

Makin sayang sama anakku satu satunya ini 💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

L+G=K ⚠️ Markhyuck GS ⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang