part 14

83 2 1
                                    

#selamat melanjutkan lagi..


Gue buka mata gue terasa kepala gue pusing dan selangkangan gue sakit. gue bangun dan lihat keadaan pagi itu gue udah berada dipinggir jalan yang ntah dimana gue sendiri gak tau.

Pikiran gue kembali pada kejadian tadi malam,air mata gue pun kembali jatuh dan gak tertahankan lagi.

Heru brengsek,setelah hidup gue dia rusak dia pergi begitu aja dan gue dicampakkannya begitu aja dipinggiran jalan.

Brengsek kau Heru...laki laki jalang. Hati gue terus mengutuknya. Gue gak rela hidup gue dihancurkannya begitu aja,gue menyesal udah kenal dengannya.

dar..

suara geluduk dan kilat silih berganti.awan dilangit pun hitam gue terus berjalan tak tentu arah dan kemudian tubuh gue yang kotor ini di siram oleh air hujan yang seakan tau kalau gue ingin kembali bersih seperti dulu.

Namun itu hanya harapan yang sia sia,karena keperawanan gue dan masa depan gue gak akan pernah balik lagi.

Gue terus berjalan dan timbul niat dalam hati gue akan bunuh diri.

Tiba gue di sebuah jembatan layang yang dibawahnya sedang melaju mobil mobil.

gue berniat melompat,tapi seseorang menahan gue dengan dia memeluk gue.

"Lepasin gue mbak lepasin gue.Gue pengen mati mbal gue udah gak kuat lagi." ucap gue sambil menangis.

"Jangan mbak bunuh diri itu gak ada artinya mbak."

"tapi gue udah gak bisa nahan lagi mbak, gue gak sanggup."ucap gue sambil terus menangis dalam pelukannya.

"saya tau mbak, saya tau.tapi dengan bunuh diri sekalipun masalah mbak gak akan pernah selesai."

"jadi aku harus gimana lagi mbak?"ujar gue sedikit agak tenang.

"mbak ikut saya dulu ya kerumah kita bercerita disana."ucap wanita ini dengan lembut.

ya wanita ini ntah siapa,dia cantik dan anggun dilengkapi kerudung dikepalanya. Gerak gerik nya begitu bersahaja mengingatkan gue pada bunda.

Gue pun mengikutinya kerumahnya.sampai dirumahnya.

"inilah rumah sederhana saya mbak,mbak kekamar mandi aja dulu dibelakang nanti saya ambilkan handuk dan baju ganti untuk mbak."

"baiklah mbak terimakasih dan maaf merepotkan."

"gak apa apa mbak,mbak bisa panggil saya dengan Aila mungkin kita seumuran mbak."

"baiklah Aila. Saya Sasha sekali lagi terimakasih Aila kamu sudah bersedia untuk saya repotkan."ucap saya tulis padanya.

"iya Sasha sama sama.itu sudah kewajiban saya untuk membantu saudara saya."

setelah itu gue pun berlalu kekamar mandi membersihkan diri gue dan mengganti pakaian gue dengan apa yang sudah dipersiapkan Aila.

"udah siap Sasha? kita sarapan dulu yuk,kamu pasti sudah lapar kan?"

Gue mencoba tersenyum dan sebenarnya hati gue masih saja getir.

"saya salim tante Sasha,dia teman bunda."

anak kecil yang berumur tiga tahun itupun menghampiri gue dan menyalim gue.

"ih lucunya,ini anak kamu Ai? "

"iya Sha,ini buah hatiku."

"terus ayahnya mana Ai?"

MY FIRST LOVE IS YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang