prolog

27 4 2
                                    

Gugusan bintang dilangit membentuk sebuah rasi. Gugusan bahagia dihati membentuk sebuah rasa.

Janika tersenyum licik memandang kebelakang dimana pintu gerbang sekolahnya terbuka lebar.

Sekolah fullday membuat otaknya berasap dan meracuninya untuk kabur dari sekolah. Kesempatan besar saat ia akan ke kopsis lalu menjumpai gerbang depan terbuka lebar tanpa pengawasan dari siapapun.

Niatnya ia urungkan dan putar balik ke kelas untuk mengepak barang"nya. Sambil berjalan jari lentiknya mengetikkan pesan untuk mamanya supaya segera menjemputnya.

Tepat setelah ia kembali ke gerbang mamanya sudah datang dengan motor matic nya.
Namun ada laki-laki yang sedang berbincang dengan mamanya.

Itu guru olahraganya yang ganjen. Sudah tua tidak henti"nya menggoda mamanya.

Iya tauuuuu

Mama janika memang cantik dan keliatan masih muda. Tidak cocok disebut ibu dari gadis kelas 2 sma. Mungkin lebih cocok dipanggil kakak oleh janika.

Dengan langkah gontai dan lemas janika mendekati sang mama.

"ma..." panggilnya lesuh.

Pura-pura sakit huh?
Dewi batinnya memutar bola matanya malas.

"kenapa arjani?" suara lantang disampingnya membuat janika menoleh.

Dengan pandangan sayu janika mengatakan jika ia sedang tidak enak badan dan izin pulang pada gurunya. Pak Bento.

"mana surat dispennya?" pak bento masih berusaha mencegah janika pulang. Ah tepatnya mamanya.

"kepala saya pusingnya kebangetan pak. Ga kuat saya." katanya sambil menyandarkan kepala lemas dipunggung mamanya.

Pak bento pun mengganguk seraya berkata "istirahat arjani."

Diperjalanan pulang mamanya hanya mengomel.

"memangnya ga ada pelajaran apa kok minta pulang seenaknya?"

"ada sih tapi ga ada yang penting-penting banget." jawabnya enteng

"ma, ke bukit yang ada kolamnya enak nih. Yuk?" ajak janika pada mamanya.

Kedua perempuan ini memang suka sekali traveling berdua. Mulai kecil janika hanya tinggal bersama mamanya dan satu adiknya. Sedangkan papanya bekerja dipelayaran dan jarang pulang.

Tapi janika dan mamanya tidak terlalu ambil pusing. Selama uang lancar papa sayang ga pulang ya ga masalah.

Matre dasar.

"yang deket rumahnya tante ira itu?" janika menganggukkan kepalanya.

"ayok dah ma. Mumpung masih jam 9 nih." bujuknya.

"yaudah ayok. Balik dulu. Ajakin arcani juga ya? "

"duh iyadeh."

Jujur janika tidak suka jika kebersamaannya dengan mamanya ada orang lain. Meskipun Arcani adiknya tapi yah tetap saja janika cemburu.

my posesif good boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang