destra wijaya

11 2 0
                                    

Mobil apa yang bikin aku degdeg an?
"mobilang aylafyu pada mu"

-destra

"abang? Kok belum tidur?"

sebuah suara lembut mengintruksi kegiatan Destra yang sedang asyik diteras sambil ngemil dan memainkan ponselnya.

Cowok itu menoleh. Memandang bundanya yang kelihatan terbangun dari tidurnya.

"hehe iya bun. Belum ngantuk." jawabnya sambil meringis.

Bundanya tersenyum. Menyadari bukan itu alasan utama destra belum tertidur. Perempuan berkepala empat itu hafal betul putranya seperti apa. Tidak bisa begadang lebih dari pukul 10 malam. Tangannya mengelus sayang puncak kepala destra.

"bang, boleh pacaran. Tapi jangan lupa sama kewajiban."

Mata destra hampir keluar dari tempatnya. Mendengar ucapan bundanya yang langsung mengena pada fakta.

"uhuk~ uhuk~" tersedak oleh ludahnya sendiri.

"anu bunda. Bukan pacar"

Destra menggaruk tengkuknya yang tidak gatal semakin salah tingkah saat menangkap ekspresi bundanya yang penuh tanda tanya.

"jadi?"

"calon istri hehe." candanya

Hidungnya memerah akibat disentil dengan bundanya.

"yaudah calon istrinya disuruh tidur gih. Udah malem." bundanya memperingati sambil berlalu.

'baru aja direspon udah mikir jadiin calon istri. Ngarep banget astafirloooo'

- - -

Bimbel pagi ini terasa lebih segar dari biasanya. Mulai dari parkiran tidak henti-hentinya destra bersenandung.

Melihat jam tangannya dan berpikir masih ada waktu 10 menit sampai bimbel dimulai. Yang akan destra manfaatkan untuk mengirimi janika ucapan selamat pagi.

Di pintu kelas Beta bersandar memandang bingung sahabatnya.

Bersiul lalu bersuara "traktiran dong. Habis nemu duit ya anak sholeh?"

Destra menatap bingung manusia setengah kampret dihadapannya.

"lo habis nemu duitkan?"

"apaansi. Ga semua bahagia itu tentang duit. Lagian gue bukan anak sholeh. Gue anaknya wijaya."

"YE SIAPA BILANG LU ANAKNYA CAHYANTO!"

Enggan merusak moodnya. Destra mengabaikan beta. Dan duduk dibangkunya melancarkan niatnya.

Setelah 3 menit pesannya terbalas tanpa menunggu lama destra langsung membalasnya. Semenjak semalam dia dan janika rutin berkirim pesan.

Benar kata beta. Dia receh dan sedikit gombal saja janika akan luluh padanya. Kesempatan yang tidak akan ia sia-siakan.

Bel tanda bimbel telah berakhir sudah berbunyi 5 menit lalu. Kaki destra sudah melangkah menuju kopsis dekat kelasnya. Entah beruntung atau buntung. Kopsis justru tutup dan membuatnya menuju kantin dekat kelas janika untuk sarapan.

my posesif good boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang