Chap 1

690 77 23
                                    

Suasana hari pertama yang sangat ramai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suasana hari pertama yang sangat ramai. Hiruk pikuk keramaian terdengar sepanjang koridor.

Jeon Wonwoo, berjalan beriringan bersama teman barunya Xu Minghao. Membawa setumpuk buku dan satu kotak kertas karton.

"Won, menurutmu ini semua untuk apa?" Tanya Minghao.

"Yang ku dengar untuk buku ini memang diberikan untuk kita semua. Setiap siswa angkatan baru akan mendapatkan buku ini. Tapi, untuk karton aku tak tau untuk apa."

"Entah mengapa aku merasa dari setelah kita di aula, kita sering diperhatikan beberapa orang." Ucap Minghao.

"Ku kira hanya aku yang merasakan, ternyata kau juga." Jawab Wonwoo.

"Ya, apalagi beberapa orang yang tadi berdiri di ujung panggung."

"Yang terpenting kita jaga sikap saja disini. Apalagi kita anak beasiswa."

"Kau benar, Won. Dan sayang kita tidak satu kelas dengan Soonyoung" Ucap Minghao.

"Tak apa kita masih bisa bertemu di asrama dan jam istirahat."

"Ohya istirahat nanti makan di kantin?" Tanya Minghao.

"Aku- sepertinya tidak. Makanan di kantin sangat mahal. Aku membuat bekal sendiri." Jawab Wonwoo.

"Woah, aku juga sama. Kebetulan tadi pagi-pagi sekali orang tuaku berkunjung dan memberiku beberapa persediaan makanan. Mereka membuatkan bekal untukku sebelum berangkat ke China." Ucap Minghao bersemangat.

"Ke China?"

"Ya. Keputusan kami sekeluarga. 3 bulan yang lalu ayahku di PHK. Ibu membantu ayah menjadi buruh cuci dan baby sitter untuk tetangga kami. Tepat saat PHK, aku diterima disini. Awalnya aku ingin membatalkan dan ikut membantu kedua orang tuaku. Tapi, mereka tidak mengijinkannya. Mereka menyuruhku untuk tetap bersekolah disini dengan beasiswa penuh."

"Cerita kita hampir sama, Hao. Kalau aku setahun yang lalu. Kakakku mengalami kecelakaan, ayah saat itu hampir di PHK. Kami membutuhkan uang saat itu. Beruntung ada satu keluarga yang berbaik hati. Orang tersebut meminta ayahku menjadi supir pribadinya dan dia membantu biaya saat itu. Berkat keluarga mereka, aku tau tentang sekolah ini."

"Apa kakakmu sudah sembuh, Won?"

"Kakakku~~ Dia mengalami lumpuh. Dia hanya bisa duduk di kursi roda sepanjang hari. Tapi bukan lumpuh permanen hanya saja penyembuhan yang sangat lama dan trauma yang di alami."

"Astaga, aku jadi ingin mengenal dirimu dan keluargamu lebih dalam." Ucap Minghao.

"HEII KALIAN!! JANGAN MENGOBROL SAMBIL BERJALAN!! CEPAT ANTAR BUKU DAN KARTONNYA KE RUANG KELAS!!"

Wonwoo dan Minghao segera berjalan cepat setelah mendengar teriakan dan bentakan dari salah satu kakak kelas mereka.

Wonwoo dan Minghao segera berjalan cepat setelah mendengar teriakan dan bentakan dari salah satu kakak kelas mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Smile Flower || SEVENTEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang