Setelah sampai di butik yang kita tuju, gue sama Arvin langsung masuk ke butik itu. Kalo diliat liat butik ini keliatan berkelas banget gaes. Ya ga kaget juga sih gue. Secara Arvin tajir gini mana mungkin milih desainer yang Abal abal buat pertunangannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ternyata Arvin milih butik yang tradisional modern gitu. Yang ngedesain juga desainer kenamaan indonesia. Ga salah gue emang milih calon suami tajir kek gini.
Author pov!
"Selamat pagi tuan dan nona Pratama. Selamat datang di butik anne Avantie"ucap pegawai butik dengan ramah
"Pagi mbk" ucap Thalita seraya tersenyum manis
"Ya" ucap arvin dengan wajah datar
"Kamu langsung bilang aja kamu pingin gaun seperti apa biar dia yang membuat rancangannya" ucap arvin datar
"Terserah kamu aja. Aku ngikut" ucapku cuek
"Jangan buat aku marah. Kayaknya kamu sudah mulai berani membantah aku ta. Jangan lupakan pekerjaan ayahmu yang menjadi taruhannya" ucap arvin
Thalita menatap Arvin dengan tatapan penuh dendamnya
"Okeh. Aku mau kebaya yang sederhana. Tradisional tapi aku mau tetep modern dengan kesan elegan dan mewah. Aku mau itu"aku tersenyum devil. Aku pikir itu akan menjadi sulit
"Turuti kemauan calon tunangan saya. Sampai kamu tidak bisa menyanggupinya saya akan melaporkan kamu pada pemilik butik ini" ucap arvin angkuh
Thalita membelakkan mata tidak percaya dengan ucapan Arvin. Astagaa sepertinya Thalita sudah kehabisan cara untuk membatalkan pertunangan ini.
Thalita dan Arvin langsung menuju parkiran mobil.
"Kita mau kemana lagi" tanya Thalita
"Kamu mau belanja?" Tanya Arvin
Thalita tersenyum devil. "Hmm gue bakal buat calon tunangan gue yg ganteng ini bangkrut" ucap Thalita dalam hati
"Um. Aku lagi ga punya uang. Papa belum ngasi uang bulan ini. Pulang aja" ucap Thalita dengan nada sedikit merajuk
"Ada aku kenapa harus bingung sih? Gampang lah. Udah ayuk kita belanja ya sayang"ucap arvin manis dan Thalita hanya membalas dengan senyum tipis
Mereka sampai diparkiran mall. Sesampainya di sana Arvin dibuat pusing oleh kelakuan Thalita . Dia tau Thalita hanya ingin membuatnya kesal dengan membuat dia memutari mall berkali kali dengan barang belanjaan yang sudah segunung. Yang dipastikan itu semua menghabiskan ratusan juta. Ada berbagai merek barang barang branded mulai Gucci, harmes, channel, Balenciaga dan Masi banyak lagi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Udah deh. Aku capek. Ini juga ga tau bakal kepake semua apa engga"ucap Thalita kesal
"Udah puas sekarang?udah ga kesel lagi kan?"ucap arvin santai
"Arv?aku udah ngabisin uang kamu loh. Banyak lagi. Aku boros. Kamu masih mau jadiin aku istri kamu?" Ucap Thalita
"Selama itu bikin kamu seneng. Ya gapapa aku juga kerja buat bahagiain keluarga aku nanti kan" ucap arvin santai
"Oiya sayang. Soal undangan , catering, gedung semuanya biar aku yg urus. Kamu mau seserahan apa aja?" Tanya Arvin
"Gedung?Emang acaranya bakal rame ya?" Tanya talita
"Iya. Kata mama banyak yang bakal diundang"
"Padahal aku maunya dirumah aku aja. Sederhana. Cuma keluarga sama sahabat aja"ucap Thalita
"Gapapa lah sayang rame juga. Kan kita juga sekali seumur hidup. Jadi aku maunya bikin kamu jadi perempuan paling spesial dihari pertunangan kita"ucap arvin lembut
"Aku ngikut aja deh" ucap Thalita
"I love you sayang"ucap arvin
"Iya" jawab Thalita
"Iya apa?"tanya Arvin dengan nada menggoda thalita
"Iya aku cinta kamu juga"ucap Thalita
"Oiya kamu mau seserahan apa?" Tanya Arvin serius
"Apa ya??gimana kalo mobil Alphard seri terbaru, mas batangan, jam tangan Alexandre Christie, iPhone keluaran terbaru sama apa ya lagi"ucap Thalita dengan nada menggoda Arvin
"Oke. Mau apa lagi?" Tanya Arvin serius
"Sayang aku cuma bercanda ya ampun kamu ih"ucap Thalita kesal
"Gapapa juga kamu minta itu. Aku ga keberatan sama sekali"ucap arvin santai
"Pokoknya aku ga mau itu. Titik. Gilak aja aku baru tunangan udah minta kayak gitu arv. Apa kata orang"ucap Thalita kesal
"Kita yang jalanin hidup kenapa harus mikirin apa kata orang? Hidup kamu dikontrol sama mereka emang?"ucap Arvin serius
