bab 19

2.7K 120 14
                                    

Aku menoleh ke kanan ke kiri. Tapi disini cuma ada aku. Mana mungkin Arvin?Arvin ga punya mobil ini setauku

-------------------------------------------

Aku masih memperhatikan mobil itu, sampai pintu mobil itu menampilkan sosok yang tak lama aku kenal. Arkan?

Aku bingung saat Arkan berjalan kearahku.
Dia juga tampak tersenyum kearahku. Saat Arkan sudah berada tepat di hadapanku---

"Ngapain kamu disini?Arvin mana?" Tanya Arkan sambil menatapku lembut

Jujur sebenernya aku kurang suka dengan tatapan Arkan dia terlalu aneh .

"Oh ini. Mau berangkat ke kampus tapi mau kebutik dulu sih. Kalo Arvin dia lagi ada meeting" balasku sopan

"Mau bareng saya saja?biar saya antar kamu" ucapnya

"Um gimana ya. Aku ga mau ngerepotin kamu. Jadi gausah deh" balasku sopan sambil tersenyum kearahnya

"Gapapa. Saya juga tidak terlalu terburu buru. Daripada kamu telat ke kampus kan?apalagi masih mau kebutik. Ayok biar saya antar aja"ucapnya

"UMM. Oke deh. Thanks before" ucapku kaku

"Santai saja. Mari" ucapnya sambil membukakan aku pintu tepat disebelah dia duduk.

Saat mobil sudah berjalan , keadaan mobil hening. Aku bingung harus bicara apa. Sebenernya aku takut Arvin tau kalau aku bareng Arkan, bisa bisa macan satu itu ngamuk deh.

"Butiknya dijalan apa?"tanya arkan

"Butik bunda Dona dijalan kenanga" balasku

"Oh itu. Saya sering mengantar mama saya kesana . Memang baju rancangannya sangat bagus" ucapnya

Aku tak membalas hanya menganggukkan kepala . Saat sudah sampai didepan butik , aku dan Arkan turun. Aku langsung masuk kedalam butik dan menemui bunda Dona. Saat sudah ada dihadapan bunda dona--

"Bunda, Thalita kesini disuruh mama buat ambil pesanan baju . Udah selesai belum Bun?" Tanya ku lembut

"Udah dong sayang. Yuk duduk dulu disini ya bunda ambil dulu. Loh ini Arvin?beda ya sekarang?" Tanya bunda yang melihat Arkan disampingku

"Ehh bukan bunda. Ini Arkan temennya Thalita. Arvin lagi meeting Sekarang dikantornya" ucapku dengan cepat

Bunda dona pun hanya terkekeh melihat kelakuanku. Lalu pergi untuk mengambil pesananku.

Arkan menyodorkan ponselnya kearahku yang membuatku menatapnya bingung

"Save nomer kamu. Biar saya enak menghubungi nya, untuk membahas desain rumah kemarin . Kelihatannya Arvin mempercayakan desain rumahnya sama kamu" ucapnya

"UMM. Oke." Balasku

Sebenernya agak takut juga kalau sampe Arvin tau. Tapi yasudah lah. Ini kan juga buat rumahnya .

Aku pun mengetikkan nomorku diponsel Arkan, lalu menyerahkan nya kembali

"Thank you" ucap Arkan yang hanya dibalas anggukan olehku.

"Thalita ini ya pesanan mama kamu" ucap bunda Dona yang baru muncul

"Eh iya bunda. Makasih ya. Kata mama nanti uangnya ditransfer kayak biasanya" ucapku

"Gampang deh. Hati hati ya kalian" ucap bunda Dona

"Iya bunda kita pamit dulu" ucapku

Aku dan Arkan kembali ke parkiran dan langsung masuk kedalam mobil. Dan Arkan langsung mengendarai mobilnya ke kampusku.

Saat sudah sampai didepan kampusku akupun membuka seat belt dan menoleh kearah Arkan.

"Thank you banget ya Arkan. Kalau gitu aku keluar dulu"ucapku tapi pergelangan tanganku ditahan oleh Arkan

Otomatis aku pun menoleh kerahnya

"Makan malem bareng saya? Just for say thank?"ucapnya

Aku pun terkejut. Ternyata ada maunya dia. Aku pun bingung harus membalas apa. Kalau sampe aku terima bisa bisa Arvin marah. Aku bingung sekarang.

"UMM okedeh. Tapi kapan kapan ya. Soalnya jadwal kuliah sama tugas tugasku numpuk" bohongku. Sebenernya ga terlalu padet juga jadwalku. Tapi cuma ini alasan yang bisa aku keluarkan saat ini.

"Iya. Gapapa. Saya ngerti. Kalau gitu nanti saya hubungi kamu. Supaya kamu bisa Save nomor saya" ucapnya sambil tangannya mengelus tanganku pelan

Aku pun tersadar lalu melepaskan tangan Arkan dari tanganku

"Oke aku keluar dulu" ucapku

Belum mendengar balasan Arkan , aku pun langsung keluar dari mobilnya . Ga peduli kurang sopan atau gimana. Yang jelas perasaanku semakin tidak enak tentang Arkan yang selalu berusaha mendekatiku.

Akupun masuk kelas dan ternyata belum ada dosen. Dan hanya ada beberapa teman temanku. Aku memilih duduk di belakang pojok. Kelasku hari ini cukup membosankan. Pelajaran ekonomi bisnis. Dan selesai jam 11 siang nanti. Rasanya lelah sekali. Sampai ahirnya dosen pun masuk kedalam kelas dan aku hanya memperhatikan tanpa niat memahami.


















😖Da kyunh versi cuowo.

Guys aku lagi bingung nih visual yang cocok buat Arkan kira kira siapa ya?yang punya saran buat aku komen ya🤗🤗🤗

my possessive fianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang