bab 17

2.4K 108 4
                                    

Thalita POV-

Aku dan Arvin sudah sampai direstoran tempat bertemu dengan teman Arvin yang seorang arsitek.

Aku melihat sekeliling isi restoran ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku melihat sekeliling isi restoran ini. 1 kata yang menggambarkan nya yaitu 'mewah' . Aku hanya diam berjalan disamping Arvin yang menggenggam tanganku.

Saat sudah sampai dimeja yang sudah dipesan, ternyata benar teman Arvin sudah ada disana. Dia laki laki sekitar umur 27? Kalau tidak salah tadi kata Arvin dia bernama Arkan. Dia tampan tapi tetap lebih tampat tunanganku dong .

"Hey Arvin " ucap Arkan sambil berdiri saat melihat aku dan Arvin

"Ya" sahut Arvin dengan nada datarnya. Ternyata tunanganku benar benar kaku astagah.

Arvin dan Arkan saling bersalaman. Kemudian Arvin dan Arkan menatapku.

"Oh. Dia tunanganku. Thalita"ucap Arvin megenalkanku pada Arkan

"Oke. Arkan" ucap Arkan lembut sambil mengarahkan tangannya padaku untuk bersalaman

"Thalita" ucapku dengan senyum lembut

Entah kenapa tiba tiba saat aku bersalaman dengan Arkan, aku merasa dia menggenggam tanganku terlalu erat. Sampai aku tidak bisa melepaskannya. Beruntung Arvin segera berkata..

"Ayo duduk" ucap Arvin datar

Kemudian Arkan melepaskan genggamannya padaku. Dan aku langsung duduk disebelah Arvin dengan Arkan didepanku.  Aku diam kaku. Tiba tiba perasaanku tidak enak tentang Arkan.  Dia terus melihat kearah ku. Dan itu membuatku kurang nyaman. Aku pun memilih mengabaikannya dan berbicara pada Arvin.

"Kamu mau pesan apa sayang?" Ucapku mesra . Sengaja agar Arkan mendengar. Saat aku mengucapkan kalimat itu, entah mengapa aku merasa ada senyum mengejek dari Arkan. Aku pun memilih mengabaikannya.

Aku menoleh ke arah Arvin. Dia sedang mengecek e-mail dari bawahannya. Katanya ada sedikit masalah yang harus segera ditangani.

Arvin pun menoleh ke arahku. Lalu melihat buku menu di depannya.

"Aku pesan beef steak sama orange juice aja" ucap Arvin lalu kembali menatap ponselnya.

Aku menoleh kedepan melihat Arkan. Aku bertanya padanya .

"Kalau kamu mau pesan apa?"tanyaku padanya.

"Samain saja sama Arvin" ucap Arkan lembut

"Oke" akupun mengangkat tanganku ke atas. Sebagai kode untuk memanggil pelayan di restoran ini

satu Pelayan laki lakipun menghampiri kearah mejaku.

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya pelayan itu sopan.

"Eum. Saya pesan beef steak 2, orange juice 3, sama salad sayur 1" ucapku sambil menutup buku meneu direstoran tersebut.

Pelayan itu pun mencatat kemudian kembali menyebutkan pesananku tadi. Setelahnya dia beranjak dari meja tempat kami duduk.

my possessive fianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang