2.hero

1K 147 0
                                    

Happy Readinh



Jieun berjalan kekelasnya dengan emosi yang mencuat ia duduk di bangkunya yang sudah ramai oleh teman temannya.

"lo napa ji?!" ucap yuqi, jieun menatapnya lalu menghembuskan nafas pelan dan menggeleng.

"bohong...lo pasti ada masalah kan?" kali ini ryujin yang bicara sambil mengintimidasi.

"apaan sih?! gua gpp!" ucap jieun ketus, bukan temen jieun kalo mereka tidak kepo dengan seribu cara teman temannya membuat jieun menceritakan masalahnya.

"lah lo ngedrama bareng jay?" ryujin kaget di tempat, seakan tak percaya apa yang di katakan gadis berambut sebahu itu, jieun mengangguk lemah.

"ya mau gimana lagi, gua udah bilang setuju" jieun menelungkupkan kepalanya di balik lipatan tangannya di meja.

"yaudah sabar aja, kalo dia macem macem panggil gua ya" ryujin menepuk nepuk bahu jieun, sambil menyemangatinya.

"lu bisa apa sih?" jieun menganggkat kepalanya dan menatap ryujin yang sedang menyengir kuda.

"ga bisa apa apa" jieun sontak memukul lengan wanita di sampingnya.

"cih..ga guna banget gua punya temen" jieun mendecih pelan.

"misi ada ka jieun-nya ga?" pria itu mengembulkan kepalanya di pintu kelas jieun, ia menjadi sorotan oleh murid murid yang ada di dalam.

Jieun menghampiri pria itu, taki tampak tersenyum manis "ada apa taki?"

Taki menggulum bibirnya "hehe bales chat line aku dong ka" jieun memblakan matanya.

"dapet id line kaka dari mana?" jieun mengerutkan alisnya.

"itu dari ka jieqiong" jieun melirik ke arah wanita berrambut pirang panjang berdarah cina yang sedang asik mainkan ponselnya.

"JIEQIONG" triak jieun dan Jieqiong wanita berdarah cina itu tersentak kaget.

"apaan anjer" ucapnya lalu menghampiri jieun yang sedang mencak mencak tak jelas.

"lo kan yang ngasih id line gua ke si taki? ngaku lo cina mabok" jieqiong menggaruk pelan rambutnya.

"hehhe iyaa, dengan imbalan di kasih skin baru" jieqiong tersenyum tanpa dosa.

"jadi lo ngahargain id line gua sama dengan skin baru lo itu!!!" teriak jieun tidak terima.

"hehhe ya maaf"

"aduhh lo tuh ya jieqiong, jangan jangan si jay tau id line gua juga dari lo ya?!" tuduh jieun sedangkan jieqiong menggeleng kukuh.

"ngga apaan lo! si ryujin yang ngasih id line lo ke si jay dengan imbalan biar deket sama bangchan" ucap jieqiong jieun mengalihkan pandangannya pada ryujin yang sedang menyengir tidak jelas.

"sorry" ryujin mengacungkan lengannya dan membentuk huruf V di jadinya.

"RYUJIN!!!"

∆∆∆

wanita itu berjalan di sepanjang trotoar pinggir jalan sambil sesekali membenarkan tudung hoodienya, ia melamun sepanjang jalan sampai tak memperhatikan sekitarnya.

"eh neng cantik" ucap pria berbadan besar yang menghampiri wanita itu yang tak lain adalah jieun.

Jieun segera menatap pria itu dengan pandangan yang tajam "mau ngapain lo?!" ucapnya sedikit teriak.

"main yuk sama abang" pria itu berusaha untuk menyentuh badan jieun namun dengan gerakan cepat di tangkis olehnya.

"jangan pegang pegang!! atau gua teriak!!" jieun terus menatap tajam pria itu.

pria itu tertawa keras "mau lo teriak sampe suara lo abis juga ga bakal ada yang nolongin lo" pria itu memperhatikan sekitarnya.

grepp


"KABUR JI GC"

Jieun yang panikpun tak tahu harus apa "l-lo gimana?" ucapnya panik sambil menoleh ke kanan kiri.

"ini urusan gua, lo lari aja cepet" ucap pria itu sambil terus membekap pria berbadan besar itu.

"tiati ya" jieun langsung segera kabur dari sana dan menghampiri motor besar yang berada tak jauh dari tempatnya tadi, mungkin itu motor milik pria yang tadi menolongnya.

Jieun menyaksikan bagaimana pria pria itu beradu kekuatan, dan pria berbadan besar itu kalah lalu berlari meninggalkan mereka.

pria yang menolong jieun berlari kecil menemui jieun.

"lo gpp?" ucap pria itu sambil menatap jieun intens.

"emmm... gpp, tapi i-itu luka lo jay" ucap jieun sambil menunjuk bibir pria itu yang sedikit berdarah di ujungnya.

"ah ini mah gpp.. udah ayok gua anterin pulang" pria itu menaiki motor besar miliknya dan menyuruh jieun naik.

"ayok naik" titahnya

"ehmmm... jay makasih ya, tapi gua bisa pulang sendiri ko" jieun memainkan ujung seragam sekolahnya, jay pria yang menolongnya tadi tertawa renyah.

"gua ga mau ya jieun gua di godain lagi sama tuh om om gendut" jieun sontak membulatkan matanya.

"apaan sih lo, lagi kaya gini juga masih sempet sempetnya" jieun memukul lengan jay pelan.

"yaudah ayok naik" jieun diam di tempat dia bukannya tidak ingin di antar pulang oleh jay namun motor yang di bawa oleh jay sangat tinggi jadi ia tidak bisa menaikinya.

"ehmmm... itu lo jay"

"apa ji"

"motor lu tinggi banget gua ga bisa naiknya" ucap jieun pelan namun masih terdengar di telinga jay, ia tertawa kecil lalu mengulurkan lengannya.

"cepet naik" mau tidak mau jieun menggengam lengan jay kuat kuat agar ia bisa duduk di jok belakang motornya.

"nih helem pake" jay menyodorkan helemnya yang tadi ia pakai.

"lah lo gimana?"

"keselamatan lo lebih penting dari pada diri gua sendiri" ucap jay yang sedang memakaikan helem di kepala jieun.

"ini adalah pertama kalinya gua gombal dan muka lo merah gitu" jay memainkan pipi jieun yang sedang merona itu.

"apa sih jay?! udah gc berangkat gua mau balik" jieun mengibas-ibaskan lengannya.

"oke sip, otw ke altar pernikahan"

"jay sialan"

bersambung...

Tukang Rusuh||JayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang