4.malming

896 138 0
                                    

Happy Reading








"kamu tau ga perbedaan kamu sama bulan?" tanya jay yang sedang main ke rumah jieun.

"nggak tau dan ga mau tau" tegas jieun, jay terkekeh mendengar jawaban gadis itu.

"kalo bulan itu cantik tapi jauh kalo kamu cantik namun dekat di hati" meskipun tidak di tanggapi jay melanjutkan kalimat kalimat gombalannya.

"apaan sih lo jay?! ngapain coba malem minggu ke rumah gua?" jay menggulum bibirnya.

"mau main kerumah pacar" kekehnya membuat jieun bingung.

"pacar? di rumah ini cuman ada gua sama mamah gua doang ya" jieun melakukan rolling eyes.

"iyaa kamukan pacar aku, kalo mamah kamu itu calon mertua aku"

"seterah lo upil badak"

"mana ada upil badak segede aku"

"lo resek ya jay!!" gerutu jieun sambil menggembungkan pipinya dan langsung di cubit oleh jay

"imut banget sihhh" jieun menatap tajam jay.

"ga imut tuh" ketusnya yang membuat jay tertawa kencang.

"tuh kan resek, balik sono lo!!!" titah jieun sambil menyeret tubuh bongsor jay, sementara yang di seret hanya tertawa.

"jangan gitu dong, ntar kamu kesepian lagi by" kekehnya.

"ngomong lagi gua tendang nih!!"

"iyaa yaa aku pulang" ucap jay sambil memelas, jieun melakukan rolling eyes lalu menarik lengan jay sampai pria itu terhuyung ke belakang.

"apa?" tanyanya dengan alis mengkerut.

"lo ya-yakin m-m-mau pu-pulang?" gadis di hadapan jay terlihat sangat gugup, ntah kenapa tapi menurut jay jieun sangat manis jika sedang gugup seperti itu

"ya kan tadi kamu yang nyuruh pulang" melas jay.

"ya ya yaudah" menghelan nafasnya "GUA MAUNYA LO DISINI!!" sadar akan ucapannya jieun langsung membekap mulutnya rapat rapat sementara jay hanya tersenyum manis sangat manis.

"masih mau lama lama sama aku ya by" gombal jay membuat jieun muak.

"ya kasian aja lo-lo kan baru dateng"

"yaudah mainnya di luar aja, bawa keluar sono jay kasian jieun ngelumbuk aja di rumah kaya keset buluk padahalkan malem minggu sekarang" jika saja bukan orang yang melahirkannya mungkin jieun sudah memutilasi bundanya yang dengan seenak jidat menjatuhkan harga dirinya di depan jay.

"bunda apaan sih?! anak sendiri ko di jelek jelekin" gerutu jieun sambil menghentakkan kakinya ke lantai.

"ya emang kamu jelek ji" jay terkekeh kecil melihat ekspresi jieun yang menurutnya sangat lucu.

"BUNDAAAAAA!!!" rengek jieun.

"udah sana gc keluar jam 10 harus udah pulang ya jay, tante titip jieunnya" jay menganggukan kepalanya lalu menggandeng lengan jieun.

"oke siap tante"

"gua ganti baju dululah jay"

"udah kaya gitu aja imut kok" jay menepuk pelan kepala jieun.

"bunda masa iyaa aku pake piyama?!"

"kalo kata jay imut ya imut, udah diem tinggal duduk doang kamu tuh" mendengar omelan dari bundanya jieun hanya terdiam lalu menarik lengan jay.




"mager banget deh gua" gerutu jieun di depan pintu, jay hanya terkekeh kecil melihat gadis di depannya sedang mengeluh.

"aku bawa mobil ko tenang" jieun langsung menatap jay sambil mengerutkan dahinya.

"lo udah punya sim?"

"udah dong kan kamu sama aku beda satu tahun by" jay menyentil dahi jieun sampai sang empunya merintih kesakitan.

"sakit jay, udah ah ayok" jieun menarik lengan jay.

"ga sabar ya mau jalan sama aku?"

"apaan sih jay gua tendang nih"






∆∆∆






"kita mau kemana sih, gak nyampe nyampe masa" jieun melipat kedua tangannya di depan dada

"bentar lagi juga nyampe kok by" jay menusuk pipi jieun dengan jari telunjuknya, membuat gadis itu tersentak kaget lalu melirik jay tajam.

"sakit jay, kaya gitu lagi gua tendang lu!!" kesal jieun sementara jay hanya terkekeh melihat gadis itu.

"laper ga?"

"ga tau"

"oke makan"

"apaan sih jay"

"apa?"

"ga boleh makan malem malem!"

"kenapa?"

"ntar gendut, kolesterol"


"ga bakal"

"kalo iya"

"ga bakal ji"

"ihhhh resek lo ya jay"

"udah sampe" jieun menoleh keluar sementara jay sudah keluar dari tadi dan membukakan pintu untuk jieun.

"silakan keluar tuan putri" ucap jay dengan senyuman dewanya.

"alay lo, gua juga bisa keluar sendiri emang lo kira tangan gua buntung gitu pake di bukain pintu segala" gerutu jieun, jay mencubit pipi gadis itu gemas.

"bawel banget ihhh, kan aku pengen lebih romantis gitu ji" melakukan rolling eyes jieun langsung keluar dari mobil jay.

mereka berdua berjalan menuju restorant yang jieun sendiri tidak tahu restorant apa ini "gua kayaknya baru liat nih restorant, baru ya" jieun dan jay duduk di bangku.

"iyaa baru" ucap jay sambil menaikan satu kakinya ke bangku miliknya.

"ettt kaki lo jay, ini restorant bukan warteg nanti lo di omelin" omel jieun sambil berusaha menurunkan kaki jay.

"yang berani ngomelin cuman kamu doang kok by"

"lah kok?"

"tuan jay ada yang bisa saya bantu" ucap pelayan.

"pesen kaya biasa ya, dua porsi"

"baik tuan" pelayan itu berdeham "apakah ini pacar tuan?" tanya pelayan restorant itu.

"gimana ji? pacar bukan" tanya jay ke jieun.

"ga"

"iyaa dia pacar saya, cepat dong pacar saya udah kelaperan nih" pelayan itu langsung pergi meninggalkan meja jieun dan jay.

"cie pacarnya jay cie" ejek jay.


"bawel lo"

"cie cie cie"


"JAY SIALAN"




bersambung.


Tukang Rusuh||JayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang