8.hampir khilaf

875 99 2
                                    

Happy Reading

"udah sampe" jay menenggok kearah sampingnya dan tersenyum kecil saat mengetahui jieun sedang tertidur pulas di dalam mobilnya, jay tau bahwa gadis itu sangat lelah setelah seharian melakukan drama di atas panggung.

"Ji bangun ji" jay menepuk pelan pipi jieun, gadis itu menggerang pelan dan

bughh

"bangsat lo!!" jay memegang rahangnya yang sakit akibat di tinju oleh jieun "beraninya sama cewe doang lo, lawan gua sini!!" celoteh jieun sedari tadi jay terkekeh pelan.

"ngigo sampe segitunya" jay keluar dari mobilnya dan memutari kap mobil lalu membuka pintu mobil, setelah itu jay menggendong jieun di belakang dengan gadis itu yang terus meracau tidak jelas.

"botak lo!! ga tau diri!! haha kalah kan lo sama gua!!"

bugh

bughh

duaghh.

jay hanya bisa meringgis pelan saat jieun lagi dan lagi memukul kaki, wajah dan punggungnya.

"Permisi bunda taeyeon"

tok tok tok

ceklek

"ya ampun jieun kenapa jay?" histeris taeyeon sambil mengecek jieun.

"dia ketiduran tadi bun, aku bawa jieunnya ke kamar ya bun" taeyeon hanya mengangguk pelan.

"makasih ya jay, aduh kamu sampe biru gitu. nan-"

bughh

"anak ini emng, maaf sekali lagi ya jay" gerutu taeyeon yang di buat malu oleh anaknya sendiri.

"aku ke kamarnya jieun ya bun"

"oke"

jay melangkahkan kakinya di lantai dua tepat di depan pintu kayu bertuliskan "lee jieun always strong" jay terkekeh kecil lalu membuka pintu kamar jieun dan masuk kedalam kamar bernuansa biru langit.

jay membaringkan jieun di kasur dan menyelimuti jieun dengan selimut bergambar unicron.

"eh ehehehe" jay terhuyung ke depan saat jieun tiba tiba menarik lengan kekar jay dari jarak sedekat ini jay bisa mengamati karya tuhan yang amat indah ini, jay menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah cantik jieun lalu meniup pelan wajah jieun dan tersenyum tipis.

"gua kenapa?" tanya jay pada dirinya sendiri, pria itu melepaskan tubuhnya dari lengan jieun "keburu khilaf mending kabur aja dah" jay melangkah keluar kamar jieun, lalu menarik nafas sekuat kuat mungkin.




∆∆∆




"Jieun di panggil ketos" gadis itu hanya menatap malas punggung bangchan yang sudah menjauh dari kelasnya, oh haruskan jieun menemui pria bernama sunoo itu? sungguh jieun sangat tidak ingin bertemu dengan sunoo, ntahlah kenapa tapi semenjak insiden jieun pingsan di atas pangung sunoo jadi sering memperhatikan jieun. tidak tidak bukan jieun tidak ingin diperhatikan oleh orang tapi jieun merasa risih dengan sunoo.

gadis itu berjalan lugai ke ruang osis, saking malasnya ia berjalan adik kelas, teman seangkatannyapun yang sedari tadi menyapanya hanya menjadi angin berlalu bagi jieun.

ceklek



"ada apa?" tanya jieun malas, sementara sunoo tersenyum penuh sambil menyuruh jieun duduk di bangku yang menghadap kearahnya.

Tukang Rusuh||JayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang