Bagian Enam: Lagi

37 4 0
                                    

"Bukan ini yang seharusnya terjadi." Samuel Angkasa.

***

Semenjak perpisahan dengan Diandra yang tidak mengenakkan, Samuel terus bertanya-tanya bagaimana keadaan perempuan itu. Terlebih lagi, Diandra sepertinya terkejut dengan apa yang terjadi pada hari itu. Samuel teringat niatnya ketika mengejar Diandra yang pergi begitu saja tanpa pamit meninggalkan pertemuan. Kali itu, Samuel ingin tahu kemana Diandra pergi. Ternyata perempuan itu pergi ke tempat yang hanya sedikit orang tahu itu. Yang tahu tempat itu, hanya teman-teman Samuel dan Diandra yang tahu, itu yang Samuel tahu.

Sesampainya di tempat tersebut, Samuel terus mengikuti Diandra secara diam-diam, ia tak melepaskan matanya dari Diandra. Dan akhirnya ia bertindak ketika Diandra sudah mulai hilang kesadarannya. Tentunya saat Samuel terkejut kala Diandra meminta untuk tidak pulang. Samuel paham kenapa Diandra seperti itu. Karena tidak mungkin bagi seorang Diandra akan selamat pulang ke rumah dengan keadaan yang kacau dan bau alkohol yang menyengat. Dan satu-satunya tempat yang terpikir Samuel hanyalah apartemen pribadi miliknya. Samuel juga tidak menyangka Diandra akan bertindak seperti itu kala sampai di apartemen. Pun Samuel tahu jika dirinya salah karena menanggapi Diandra yang sedang dalam keadaan kacau.

Samuel terdiam termenung di tengah-tengah ia sedang berada di ruang playstation milik Bayu. Ya, kini Samuel sedang bermain di rumah Bayu. Selain Bayu, di sana juga ada Fahrel yang sedang battle dengan Bayu. Keadaan di dalam ruang itu berisik, terlebih lagi ruangan itu dibuat kedap suara, tapi Samuel tetap tidak terganggu.

Fahrel melempar kesal stik permainan yang ia pegang kala ia sudah kalah entah yang berapa kali dari Bayu. Ia menoleh ke belakang, mendapati Samuel yang terdiam sambil melihat layar ponsel dengan tatapan kosong. Dihampirinya Samuel, lalu bahu Samuel ditepuk dengan keras, "Woi, mikirin apa, Bro? Mendung banget tuh muka," Fahrel duduk berdampingan dengan Samuel, menyandarkan punggung pada dinding. "Mikirin Diandra."

Sontak, jawaban dari Samuel membuat Fahrel melotot, "Sam, sakit lo?" tersirat rasa terkejut di dalamnya. Samuel berdecak, "Waras gue anjeng!" Samuel menjawab tidak suka.

"Hahaha, santai lah, Sam." Ditepuknya ringan bahu Samuel. "Eh, gue baru inget. Lo beberapa hari lalu kok bisa samaan nggak masuk bareng Diandra? Kek, tumben aja. Mana lo berdua nggak ada pemberitahuan apapun kenapa nggak masuk. Lo lagi kemana pas hari itu?" Fahrel bertanya tanpa menengok ke arah Samuel, ia malah fokus melihat permainan yang sedang dimainkan Bayu.

"Kepo." Jawaban singkat itu Samuel berikan. Setelahnya Samuel berdiri. Fahrel pun spontan bertanya, "Mau kemana lo?" Samuel tidak menjawab, ia hanya menunjukkan benda kecil berbentuk persegi Panjang itu pada Fahrel. Pun setelahnya, ia berdiri keluar dari ruangan ber―AC itu.

Samuel berjalan menyusuri lorong rumah besar milik Bayu. Tujuannya adalah taman yang tak jauh dari tempat playstation milik Bayu. Udah dingin dan segar pada malam hari berhasil menusuk kulit Samuel. Kaki Samuel berhasil menginjak jalan bebatuan yang memang dibuat untuk jalan menuju ke taman. Ia berhenti dan langsung duduk di salam satu kursi besi yang sudah tersedia. Dinyalakannya beda yang sejak tadi ia pegang, lalu Samuel arahkan ke mulut. Beberapa detik setelahnya, Samuel mengeluarkan asap dari mulut akibat menyedot benda yang dibawanya tadi, pun asap itu menimbulkan harum yang segar.

"Jangan kebanyakan kalau nge―vape," Samuel tentu saja terkejut mendengar suara itu. Dapat Samuel lihat, bahwa suara itu milik perempuan cantik yang ia kenal siapa. Tak lain dan tak bukan, perempuan itu adalah Leonara― kakak dari Bayu.

Dia― Leonara Anggara― dia adalah kakak perempuan dari Bayu. Jarak usianya dengan Bayu terpaut lima tahun. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Australia, Leonara― yang akrab disapa― Nara itu, memutuskan pulang ke tanah air dan mulai bekerja di perusahaan keluarga. Tubuhnya tinggi yang proporsional menjadi idaman banyak perempuan di luaran sama. Matanya bulat dihiasi dengan bulu mata yang lentik, sama persis seperti milik Bayu.

SAMUDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang