Bagian Delapan: Kunjungan

32 4 0
                                    

"Semua itu ada akibatnya."

***

Sudah tiga hari Diandra tidak masuk terhitung dari hari pertama ia sakit. Hari ini adalah akhir pekan, yang dimana hari ini Samuel akan pergi bermain golf dengan Bayu dan Fahrel. Kini, Samuel baru saja selesai mandi, terlihat dari rambutnya yang masih basah. Laki-laki itu keluar dari dalam kamar mandi hanya dengan handuk yang terlilit di bagian pinggang ke bawah, menampakkan tubuh atasnya yang menawan.

Samuel membuka lemari, memilih pakaian yang santai, pun membawa sepasang pakaian ganti untuk ia pakai waktu di tempat bermain golf. Samuel meneliti dirinya di depan kaca. Pun setelahnya, ia menyambar tas yang berada di sofa dekat ranjang, dimana disitu terdapat keperluan yang akan ia butuhkan nanti. Samuel menyambar kunci mobil yang sudah ia siapkan, lalu ia berjalan keluar dari kamar.

Saat sampai dibawah, Samuel mendapati Alya sedang bersantai sambil menonton serial di televisi. Alya menoleh ke belakang kala mendengar langkah kaki, "Mau kemana, Kak?" tanyanya pada Samuel. "Main golf. Ikut?" tanya balik Samuel. Alya menggeleng, ia kembali mengalihkan pandangannya pada televisi, "Nggak, panas. Have fun, Kak."

Samuel segera masuk ke dalam mobil, ia melemparkan tasnya di kursi kosong samping kemudi. Setelahnya, ia kemudikan mobil itu keluar dari wilayah kediamannya. Seperti biasa, tempat golf yang digunakan adalah tempat yang dikelola oleh keluarga Fahrel. Ponsel yang Samuel sambungkan ke mobil berbunyi, menampakkan nama Fahrel.

"Gue lagi di jalan." Kata Samuel tanpa basa-basi.

"Lama banget. Naik keong lo?" Fahrel menjawab dengan ketus.

"Lo aja yang kecepetan." Balas Samuel tak mau kalah.

"Kenapa lo telpon gue? Kangen?" kata Samuel.

"Huek, gila aja lo." Balas Fahrel, pun setelahnya sambungan telepon itu langsung dimatikan oleh Fahrel.

Samuel langsung menginjak gas, mempercepat laju mobil. Beberapa menit, Samuel sampai di tempat golf. Setelah selesai memarkirkan mobil, Samuel langsung masuk ke dalam gedung. Sambil diikuti oleh salah satu pekerja di sana, Samuel berhasil menemukan Bayu dan Fahrel yang sedang duduk bersantai sambil meminum minuman kaleng dingin.

"Pangerannya udah sampe," sapa Bayu kala ia menyadari kedatangan laki-laki itu. Fahrel yang tadinya melihat ke arah lapangan golf yang luas, kini mengalihkan pandang ke Samuel, "Sumpah, kebiasaan ngaret lo harus diilangin, Sam. Untung temen gue lo." Samuel hanya menoleh sekilas ke Fahrel.

Samuel berjalan meninggalkan dua temannya yang tadi sudah menunggunya. Ia berjalan menghampiri kendaraan yang akan membawanya ke lapangan. Baik Samuel, Bayu, dan Fahrel, ketiganya mendapatkan kendaraan yang berbeda. Pun setelah sampai ditempat, Samuel segera turun dan memilih stick golfnya, begitupun dengan Bayu dan Fahrel. Mereka bertiga bermain bergiliran.

Suasana menjadi ramai, kala Bayu dan Fahrel saling berebut giliran. Samuel yang tak mau ikut campur memilih mundur dan duduk di kursi yang sudah disediakan. Pun ia meminta ponselnya uang ia titipkan di pekerja yang ikut dengan mereka bertiga.

Diandra

[Lama amat lo sakitnya]

[Nggak mati, kan, lo?]

[Nggak seru hidup gue kalo lo kenapa-napa]

[Cepet sembuh, deh]

Itu adalah pesan yang Samuel kirimkan sejak pagi. Dan setelah Samuel lihat lagi pesan itu, pesan yang ia kirimkan pada Diandra, hanya dibaca oleh perempuan itu. "Gue samperin sekarang juga lo, Dra." Monolog Samuel pada dirinya sendiri.

SAMUDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang