"Pertemuan kita memang tidak seindah Cinderella dan Pangeran, tetapi pertemuan kita adalah awal dari kisah ini akan dimulai."
***
Cplass....
"Sialan! Woi, mobil sialan berhenti lo!" umpat seorang perempuan berseragam dengan kemeja sekolah SMA Moonlight yang kotor karena cipratan genangan air hujan. Pagi itu memang sempat diguyur hujan walaupun hanya rintik, walaupun begitu sisa hujan deras semalam mampu mengisi jalan yang berlubang, sehingga menimbulkan genangan. "Sialan, gue sumpahin hidup lo bakalan susah!" teriak perempuan itu lagi, mengumpat tidak suka atas apa yang dialaminya pagi ini.
Dilihatnya mobil itu berhenti setelah teriakan terakhir perempuan itu. Setelah itu terbukalah pintu mobil dan keluarlah seorang laki-laki berperawakan tinggi berjalan ke arah perempuan itu dengan angkuh. "Heh, Diandra, lo nyumpahin gue?!" kata laki-laki itu sedikit membentak, sesaat setelah sampai di hadapan Diandra. "Lo nggak budek, kan? Kalo udah tahu kenapa nanya lagi Samuel Angkasa?" balas Diandra sambil sedikit mencondongkan badannya ke depan. Tubuhnya yang tidak lebih tinggi dari Samuel, membuatnya harus mendongak agar bisa menatap wajah laki-laki itu.
Dia― Samuel Angkasa― laki-laki berperawakan tinggi tegap, kulitnya putih, rambutnya cepak namun sedikit bergelombang, wajahnya dihiasi alis yang tebal, mata yang tajam, pun hidung yang bangir. Jangan lupakan garis rahang yang begitu menggoda. Suaranya yang berat pun menjadi salah satu dari sekian banyak daya tarik yang Samuel punya. Sifatnya yang cuek dan matanya yang tak berperasaan itu membuat banyak orang menyeganinya.
"Gue sumpahin kataan lo balik lagi ke lo!" kata Samuel pada Diandra. Kepala menunduk karena perempuan yang memiliki tubuh pendek darinya itu. "Enak aja lo kalo ngomong! Sekarang intinya gimana seragam gue? Jadi kotor gara-gara lo sama mobil sialan lo!" Diandra menunjuk mobil Samuel yang terparkir tak begitu jauh.
Samuel berdecak, mengusap telinga kala suara nyaring dari Diandra masuk ke dalam indra pendengarannya, "Ya salah lo sendiri lah, ngapain juga lo jongkok di situ, udah tau kemarin malem hujan, banyak genangan air juga di sini, stres lo!" Tangan Diandra terangkat, menempeleng sisi kepala dari Samuel, "Heh monyet! Lo nggak liat apa, motor gue mati!" Kembali, tangan Diandra bergerak memukul untuk kepala Samuel, namun berhasil laki-laki itu tangkis, yang membuat sang empu berdecak kesal.
"Sekarang gue nggak mau tahu, pokoknya gue nebeng sama lo! Lo harus tanggung jawab!" Diandra berjalan memasuki mobil Samuel tanpa meminta persetujuan pemiliknya. Sedangkan pemiliknya hanya menatapnya tanpa menjawab. "Monyet, buru! Lo mau kita telat?!" teriak Diandra, kepalanya ia condongkan keluar dari jendela mobil agar suaranya terdengar jelas oleh Samuel.
Samuel dari tempatnya berkacak pinggang, menggeleng melihat kelakuan Diandra yang memang sudah menjadi makanan sehari-harinya, "Heh! Kucing garong bisa diem nggak sih lo?" Samuel berjalan memasuki mobil, pun segera menjalankannya.
Sesampainya di sekolahan, Diandra melepas seatbelt yang tadinya terpasang apik. Diandra melirik jaket yang berada di jok belakang, segera ia menyambar jaket itu dan langsung dipakai di depan pemiliknya, "Gue pinjam jaket lo, besok gue balikin, makasih." Diandra membuka pintu mobil dan segera keluar dari mobil Samuel.
Samuel terdiam, tidak tahu harus merespon apa, "Belum juga gue jawab udah langsung pergi aja tu bocah, emang dasar!" Samuel mengambil tas sekolah yang berada di jok belakang, setelahnya ia berjalan meninggalkan parkiran sekolah, untuk menuju ke kelas.
Dia― Diandra Pricillia― perempuan bertubuh mungil, berkulit putih, pun dengan rambut lurus sepinggang dengan warna hitam pekat. Wajahnya kecil, dihiasi dengan alis yang rapi, mata yang sedikit besar, hidung bangir dan bibir tipis. Jangan lupakan bulu mata yang lentik pun tahi lalat dibawa mata kanan yang menjadi daya tarik dari seorang Diandra Pricillia. Sifatnya yang blak-balakan sering membuatnya tidak disukai oleh orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRA
Fiksi RemajaPeringatan: Young adult Diandra― seorang mantan atlet panahan yang pernah ikut mewakilkan diri di beberapa ajang perlombaan. Banyak kemenangan yang sudah ia raih dalam pertandingan tersebut. Diandra sudah menggeluti hobinya itu sejak kecil. Namun, s...