part 9

6 0 0
                                    

"Nin, kemaren 2 hari gak masuk kemana? Aku kangen tau" celoteh Gede

"Ck emang kamu pernah gak kangen ama aku?" Jawabku asal

"Haish, kamu kalo ngomong suka bener deh hehehehe" jawabnya sambil cengingisan.

"Kemana dua hari gak masuk?" Tanyanya lagi

"Sakit" jawabku singkat

"Sakit apa? Bisa sakit juga kamu Nin, kirain orang cantik itu gak bisa sakit"

"Modus loe"

"Hahahahaha. Sekali kali boleh dong Nin modusin kamu"

"Aku duluan De" pamitku ke Gede begitu melihat mobil Rusdi masuk parkiran kampus.

"Yup, hati hati cantik" sahutnya

Aku segera menghampiri mobil Rusdi dan masuk ke mobil.

"Hai" sapa Rusdi

Aku duduk dan memasang sabuk pengaman dalam diam tak menghiraukan sapaannya.

Rusdi menarik nafasnya dalam dalam

Dalam perjalanan tak ada pembicaraan semuanya diam hanya  tape mobil yang bersuara.

"Turun yuk" pintanya

"Kenapa kamu ajak ke apartemen kamu"

"Aku udah siapin dinner buat kita. Aku masak sendiri semuanya. Aku hanya ingin kita berdua gak ada yang lain. Aku kangen banget sama kamu Nin" jawabnya melow

Jujur, aku juga kangen sama kamu Rus tapi hati ini masih belum bisa menghilangkan rasa sakit hati akan kejadian saat itu. Jawabku dalam hati.

"Masuk sayang"

"Kita langsung makan ya sayang nanti maag kamu kambuh kalau telat makan" pintanya sambil menghidangkan steak buatannya dan aku hanya diam.

"Ayuk dicicipin, hmm maaf kalau masakannya kurang enak" kata Rusdi sambil menuangkan saosnya diatas steakku.

Aku mulai makan dan rasanya mantul gais. Rusdi emang pinter masak terutama masakan western.

"Enak?"

Aku hanya mengangguk. Acara makan malampun telah selesai.

"Aku ingin bicara" kataku

"Aku minta maaf sayang, aku sudah bikin kamu sakit hati. Tapi sungguh, kejadiannya emang seperti itu" jelas Rusdi sambil memegang tanganku, tampak sekali dia tau kemana arah pembicaraanku.

"Aku juga minta maaf jika aku masih belum bisa menerima penjelasanmu. Aku juga minta maaf jika aku ada salah sama kamu selama kita berhub"
Belum selesai aku bicara Rusdi menghampiriku, dia bersimpuh didepanku dan menutup mulutku dengan kedua jarinya.

"Jangan kau teruskan kata katamu sayang, untuk apa kamu meminta maaf, aku yang salah, aku yang bikin kamu sakit hati, please, jangan pernah kamu ucapkan kata pisah,aku gak mau. Aku gak mau Nin. I love you so much Nin. Ini cuman salah paham."

"Maaf, aku gak bis" belum habis kata kataku, Rusdi sudah menciumku.
Di sela sela ciumannya dia mengatakan "aku mohon Nin, jangan teruskan kata katamu, aku gak sanggup untuk mendengarnya, apalagi untuk njalaninnya"

Dan dia mulai menciumku lagi dan melumat bibirku dengan lembut. Tuhan, akupun tak sanggup jika harus berpisah dengannya. Tapi bayangan saat itu selalu muncul dipelupuk mataku.

Ciuman kami semakin dalam "Aku cinta kamu Nin" bisiknya ditelingaku.

"Aku juga Rus" balasku sambil menatap wajahnya dan meneteskan air mata.

Loosing You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang